Konten dari Pengguna

Era Big Data, Literasi Informasi Menjadi Sangat Penting

Mambang
Mambang,M.Kom Dosen Informatika dan Komputer, Penulis,Peneliti dan Praktisi Ketua IndoCEISS Kal-Sel 2021-2025
9 Oktober 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mambang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
created by macrovector
zoom-in-whitePerbesar
created by macrovector
ADVERTISEMENT
Memasuki era di mana data telah menjadi bagian penting di berbagai sektor kehidupan manusia, kita semua dituntut harus memiliki keterampilan berpikir kritis yang diperlukan untuk memilih, menilai, dan menggunakan informasi dengan baik dan bijak.
ADVERTISEMENT
Informasi dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang berkembang pesat dan kompleks. Setiap orang, memerlukan informasi, baik itu untuk memperbaharui pengetahuan, bahan beropini atau dasar dalam membuat keputusan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 1 menjelaskan Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan. Baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun nonelektronik.
Literasi informasi, seperti yang didefinisikan American Library Association (ALA), merupakan kemampuan seorang individu untuk mengenali kapan informasi tersebut dibutuhkan serta untuk menemukan, mengevaluasi, efektif menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai format.
ADVERTISEMENT
Literasi informasi memiliki kaitan erat dengan teknologi informasi. Dengan memiliki keterampilan terhadap teknologi informasi memungkinkan seorang individu untuk mengakses informasi menggunakan komputer, software aplikasi, database, dan teknologi lainnya.
Literasi informasi berfokus pada konten, komunikasi, analisis, mencari informasi, dan evaluasi, sedangkan teknologi informasi berfokus pada pemahaman yang mendalam mengenai teknologi itu sendiri. Aktivitas dari literasi informasi akan lebih mudah dicapai dengan menggunakan teknologi informasi (Anonim, 2000).
Sedangkan, menurut Chartered Institute of Library and Information Professionals (CLIP), Literasi Informasi adalah kemampuan berpikir secara kritis dan menarik penilaian secara berimbang terhadap seluruh informasi yang ditemukan dan digunakan. Kemampuan ini bermanfaat bagi seseorang untuk mencapai dan mengekspresikan pandangan yang berbasis informasi yang memadai serta untuk terlibat sepenuhnya dalam masyarakat. Miliaran informasi yang tersedia era big data saat ini membuat pencari dan pengguna informasi kebingungan untuk mendapatkan informasi yang relevan.
Ilustrasi big data. Foto: Lukas Blazek via Unsplash
Data dan informasi akan terus mengalir, bahkan banjir, tanpa henti dan tanpa henti, dan menawarkan keputusan yang berbeda pada setiap waktu. Meskipun demikian, hal ini tidak dengan sendirinya menjadikan individu menjadi lebih baik dalam mengelola informasi.
ADVERTISEMENT
Menerima dan pasrah datangnya sebuah informasi dengan begitu saja bukanlah cara tepat untuk menyambut informasi yang berlimpah ini. Kelimpahruahan informasi menuntut keterampilan mengelola, mencermati, dan menyaring secara efisien. Saat ini dan masa depan kita semua akan menjalani dunia maya yang telah melampaui batas ruang dan waktu.
Pembelajaran seumur hidup bisa menjadi bekal seseorang dalam mencari informasi, bukan hanya di dunia akademik tapi juga dalam lingkungan masyarakat sehingga diperlukan sebuah metode untuk menelusuri informasi dari berbagai sumber informasi yang terus berkembang, sehingga kita dapat memilih dan membedakan informasi mana yang benar dan meragukan atau tidak benar.
Perputaran teknologi yang semakin cepat datang dan berganti menuntut kita semua harus memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Literasi informasi diperlukan dalam mengakses, mengelola, memanfaatkan dan menyebarkan berbagai informasi yang diperoleh sehingga tidak dengan mudah menyebarkan berbagai informasi tanpa memeriksa lebih dahulu kebenarannya.
ADVERTISEMENT
Penyebaran berbagai informasi yang benar serta santun akan membuat penerima informasi menalar dengan baik sehingga tidak mudah terpancing berbuat hal yang meresahkan. Dengan demikian maka literasi informasi sangat penting untuk menghadapi era ini.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa kesetaraan dalam mencari dan mempelajari pengetahuan-pengetahuan baru. Sumber belajar dan referensi tentunya sangat mudah kita dapatkan dengan adanya konektivitas internet, tetapi di ruang yang berbeda mempersulit seseorang mendapatkan informasi yang valid dan terpercaya.
Pentingnya standar literasi informasi diperlukan individu dalam menentukan informasi lebih lanjut yang diperlukan, mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis, memasukkan informasi terpilih menjadi basis pengetahuan seseorang, menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu, memahami aspek ekonomi, legal, dan sosial seputar penggunaan informasi, dan akses serta penggunaan informasi secara beretika dan legal (ALA, 2000).
ADVERTISEMENT
UNESCO dalam Information for All Programs (Horton, 2007), menyatakan bahwa literasi informasi merupakan kemampuan seseorang untuk menyadari kebutuhan informasi, menemukan dan mengevaluasi kualitas informasi yang didapatkan, menyimpan dan menemukan kembali informasi, membuat dan menggunakan informasi secara etis dan efektif, dan mengkomunikasikan pengetahuan.
Peran literasi informasi di kalangan masyarakat umum mencakup bidang sains, bidang teknik atau rekayasa, bidang ekonomi dan bisnis, bidang administrasi umum, bidang pendidikan, bidang pemerintahan, bidang kesehatan, bidang industri dan manufaktur, bidang transportasi, dan bidang pertahanan dan keamanan.
Individu yang memiliki literasi informasi, akan memiliki rasa percaya diri, kemandirian, penuh inisiatif, dan memiliki motivasi tinggi dalam melakukan berbagai aktivitas. Di samping itu, individu tersebut juga tahu bagaimana cara belajar dan terus melakukan upaya untuk melakukan lifelong learning yang menjadi misi utama dari penyelenggaraan pendidikan. Literasi informasi, pada hakikatnya merupakan prasyarat, inti (core), dan dasar atau fondasi dari lifelong learning. Sehingga, kedua konsep ini tidak dapat dipisahkan, satu dengan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan seorang individu untuk mengenali kapan informasi tersebut dibutuhkan serta untuk menemukan, mengevaluasi, efektif menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai format, maka hal itu bermakna bahwa literasi informasi adalah suatu proses pemberdayaan seseorang di dalam setiap tahap perjalanan hidupnya guna mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan menciptakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan pribadi, sosial, pekerjaan, tujuan pendidikan, dan tujuan-tujuan lainnya.
Beragamnya data dan informasi yang tersebar di masyarakat saat ini mengakibatkan adanya ledakan informasi (booming information) yang dibarengi dengan perkembangan teknologi informasi. Dengan demikian, literasi informasi merupakan pondasi yang penting dan merupakan hak asasi manusia saat ini dan di masa depan.