Konten Media Partner

Kota Keris, Julukan Baru untuk Sumenep

27 Maret 2018 12:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kota Keris, Julukan Baru untuk Sumenep
zoom-in-whitePerbesar
Sumenep, (Media Madura) - Julukan untuk Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kian bertambah banyak, mulai dari Kota Batik, Kota Ukir, Kota Sumekar sampai yang terbaru Kota Keris.
ADVERTISEMENT
Julukan yang terakhir tentu tidak lepas dari diresmikannya Desa Aeng Tong Tong, Kecamatan Saronggi sebagai Desa Keris beberapa waktu lalu. 
Konon, di kabupaten terdapat 640 empu atau pengrajin keris. Tak hanya itu, Sumenep juga udah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai daerah pemilik pengrajin keris terbanyak di dunia.
"Dari jumlah tersebut, memang paling banyak berada di Desa Aeng Tong Tong Saronggi ini," terang Bupati Sumenep Busyro Kariem, Selasa (27/3/2018).
Menurut Busyro, hal itu patut dibanggakan, namun tantangannya adalah bagaimana semua pihak mampu memanfaatkan keunggulan dibidang keris. Karena eksistensi keris tidak hanya diakui di nusantara, tetapi juga di dunia.
"Pada tahun 2005 lalu, PBB telah menetapkan keris sebagai salah satu benda pusaka warisan dunia kategori non-bendawi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menceritakan, pada saat itu, ada lima karya budaya Indonesia yang mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia dari UNESCO, yaitu wayang, keris, angklung, batik, dan tari saman gayo.
"Nah, konsekuensi dari pengakuan UNESCO tersebut, kita memiliki kewajiban melestarikan dan mengembangkan keris agar tetap lestari," imbuhnya.
Busyro berujar, dari lima karya budaya tersebut, keris adalah warisan budaya paling sulit dipertahankan kelestariannya. Berbeda dengan batik, wayang, angklung, maupun tari.
Keris memiliki nilai luar biasa sebagai karya agung ciptaan manusia. Selain berakar dalam dalam tradisi budaya dan sejarah masyarakat Indonesia, keris juga memiliki filosofi dan makna kejayaan, keuletan, kesabaran, keberanian, dan keluhuran budi.
"Filosofi semacam ini masih sangat relevan diterapkan dalan kehidupan berbangsa saat ini," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Rosy Editor : Zainol