Biaya Perjalanan Dinas Lampaui Belanja Modal, APBD Sumenep Timpang

Konten Media Partner
1 Juli 2019 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Biaya Perjalanan Dinas Lampaui Belanja Modal, APBD Sumenep Timpang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumenep, (Media Madura) - Sumenep Budget Centre (SBC) menilai APBD Sumenep masih timpang. Pasalnya, belanja modal sebagai anggaran untuk kepentingan publik masih kalah dengan belanja biaya perjalanan dinas.
ADVERTISEMENT
Direktur Fitra Surabaya, Ismail Amir dalam diskusi dengan SBC mengatakan, dalam amatannya, ada ketimpangan alokasi anggaran tiap tahun di APBD Sumenep.
Dia mencontohkan, biaya perjalanan dinas alias biaya tidak langsung di APBD 2019 sebesar Rp 500 miliar lebih. Sedangkan, biaya belanja modal hanya Rp 400 miliar.
"Rp 2,5 triliun di APBD 2019, belanja untuk kepentingan masyarakat masih kalah dengan biaya perjalanan dinas," kritiknya.
Pegiat anggaran ini juga menyebut, ada kejanggalan pada Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) di APBD Sumenep sejak 2014 hingga 2018 mengalami kenaikan tiap tahunnya.
Dia merinci, pada APBD 2014, Silpa mencapai Rp 275 M. Di APBD 2015 sebesar Rp 291 M. APBD 2016, Rp 287 M. APBD 2017, Rp 404 M dan di APBD 2018, mencapai Rp 486 miliar.
ADVERTISEMENT
"Silpa APBD 2018 yang mencolok adalah pengembalian gaji pegawai," sebutnya.
Silpa itu, kata Ismail Amir, dititipkan ke sejumlah bank dalam bentuk deposito. "Bunga deposito Silpa 2018 mencapai Rp 32 miliar. Tersebar di sejumlah bank. Seperti Bank Jatim, BRI, BNI, Mandiri," paparnya.
Selain bedah APBD selama lima tahun, Amir juga membedah RPJMD Sumenep 2016-2021. Ada kejanggalan yang juga tak luput dari pantauannya.
Target pertumbuhan pembangunan infrastruktur di kepulauan selama 5 tahun hanya meningkat 4 persen. Termasuk angka kematian ibu melahirkan juga terlihat meningkat, bukan menurun. 
"Mestinya kan angka kematian bayi dan ibu melahirkan ditarget menurun bukan meningkat. Termasuk target pertumbuhan pembangunan di kepulauan yang terlalu kecil. Sementara dana nganggur dalam bentuk Silpa tergolong besar," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Sumenep Budget Centre (SBC), Ahmad Zaini menghimbau kepada para stakeholder agar lebih serius mengawal alokasi APBD Sumenep demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Sekitar pertengahan Juli, SBC akan melakukan audiensi dengan Bupati dan Sekda," ucap Zaini pada sejumlah media.
Reporter : Rosy
Editor : Zainol