Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
GMNI Sumenep Turun Jalan, Serukan Boikot Produk Amerika Serikat
15 Desember 2017 15:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Sumenep, (Media Madura) – Sejumlah mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar aksi di depan Kantor DPRD setempat, Jum’at (15/12/2017).
ADVERTISEMENT
Aksi demontrasi dilakukan mahasiswa sebagai bentuk protes atas pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pengakuan kota Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel.
Dalam aksinya, mahasiswa tidak hanya berorasi, tapi juga membawa poster. “Firaun Jaman Now’, demikian tulisan dalam poster yang mereka bentangkan sebagai kecaman atas pernyataan sewenang-wenang Trump.
Selain berorasi dan membentangkan poster, mereka juga mengumandangkan gema takbir, serta mengutuk sikap apatis Trump atas pemindahan Ibu Kota.
Mahasiswa menyebut, Trump telah membuat kebijakan semena-mena, lantaran tidak melibatkan negara-negara lain, yang tergabung dalam Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
“Kami menyerukan agar umat Islam merebut kembali Yerussalem ke tangan Islam dan meniadakan penindasan di Palestina,” kata salah satu orator aksi, Gupong dalam aksinya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Yerussalem yang merupakan Ibu Kota Palestina, memang sejak lama ingin direbut oleh Israel untuk diakuisisi. Dan pernyataan Trump telah memperparah hubungan Palestina dan Israel.
“Kami meminta Donald Trump mencabut kembali pernyataan tersebut. Bukan hanya Indonesia yang akan bergerak, tapi semua negara akan meminta hal yang sama. Dan kami juga menuntut untuk memboikot semua produk-produk Amerika masuk di Sumenep,” tegasnya.
Mahasiswa yang sebetulnya ingin menyampaikan langsung aspirasinya ke para wakil rakyat hanya ditemui Kabag Humas DPRD Sumenep, Abd. Halim, lantaran anggota dewan tengah masa Reses.
Mantan Camat Pragaan itupun hanya bisa meminta maaf dan berjanji akan menyampaukan aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa kepada wakil rakyat di gedung parlemen itu.
ADVERTISEMENT
“Saya juga Islam, saya juga Indonesia. Apabila negara kita sudah menolak, maka kami serentak juga menolak,” tegasnya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Bagian Humas DPRD, demonstran membubarkan diri secara tertib.
Reporter: Rosy