Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
Melintasi Daerah Rawan Begal di Bangkalan
1 Mei 2018 16:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Bangkalan, (Media Madura) - Ada dua lokasi paling rawan begal di Kecamatan Socah dan Labang. Socah Kecamatan paling dekat dengan Kota Bangkalan selain Burneh.
ADVERTISEMENT
Lokasi pertama di Desa Parseh. Kedua di Desa Sendeng Laok, masuk wilayah Labang. Dua lokasi ini, paling sering digunakan wisatawan yang hendak berkunjung ke kolam renang Goa Pote.
Di Parseh, titik rawan begal. di jalan setelah pasar. arah Suramadu. Tepatnya depan pintu masuk SMK sampai areal pekuburan. Sekitar 300 meter.
Di Sendeng lokasi rawan begal sebelum dan sesudah lapangan karapan sapi milik Haji Tohir. Saya sebut rawan begal karena tiap kali tersiar kabar begal, mayoritas terjadi di dua lokasi ini.
Para begal tak kenal waktu. Tak ada jamnya. Bisa Dini hari, pagi, siang, sore. Apalagi malam hari. Saya bertanya-tanya apa penyebabnya? Kenapa pembegalan kerap terjadi di dua jalan itu.
ADVERTISEMENT
Saya kunjungi dua jalan itu. Saya amati suasananya, termasuk kondisi jalannya. Ternyata, ada beberapa persamaan situasi dan kondisi sekitarnya.
Pertama, jalan di Parseh dan Sendeng sama-sama sepi. Kanan dan kiri jalan, sama-sama tak ada rumah. Rumah terdekat antara 50 hingga 200 meter.
Kedua, kondisi jalan sama-sama rusak. Jalan rusak itulah yang dimanfaatkan begal. Kok bisa?
Jadi begini, ketika menemukan jalan rusak. Naluriah pengendara pasti akan ngerem. Memperlambat laju kendaraan.
Saat laju sepeda motor pelan, begal yang sudah membuntuti, lantas memepet, mencegat dan mengancam korban dengan Sajam.
Bila melawan dilukai, bila tidak melawan biasanya korban tak dilukai.
ADVERTISEMENT
Ada persamaan lain, dua titik rawan itu memiliki banyak jalur pelarian. Di jalur Parseh misalnya, 100 meter dari titik rawan itu. Ada tikungan ke kiri. ke Desa Sanggra Agung.
Sepanjang jalan itu, banyak gang-gang kecil yang bisa tembus ke Parseh, Sanggra Agung, Jaddih hingga Pandebeh di Kecamatan Kamal.
Di Sendeng pun begitu. Sekitar 30 dari jalan rusak itu. Ada gang ke kiri. Masuk ke perkampungan dan bisa tembus ke jalur Suramadu.
Dari cerita warga. Mereka meyakini selain karena nasib. Jalan yang rusak, punya andil besar, memperlancar aksi pembegalan.
Penulis : Mukmin Faisal
Editor : Arif