Konten Media Partner

Puluhan Orang di Sumenep Suspek Difteri

17 Januari 2018 15:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Puluhan Orang di Sumenep Suspek Difteri
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, A. Fathoni
Sumenep, (Media Madura) – Sejak akhir Desember 2017 hingga pertengahan Januari 2018, sebanyak 10 orang di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur suspek penyakit difteri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pendataan Dinas Keswhatan (Dinkes) setempat, dari 10 suspek tersebut, dua di antaranya positif terkena penyakit difteri. Semuanya berasal dari Kecamatan Kalianget.
“Jadi, dua yang positif difteri, dan delapan orang lainnya negatif, semuanya dari Kalianget Barat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, A. Fathoni, Rabu (17/1/2018).
Fathoni menjelaskan, sejauh ini Kecamatan Kalianget merupakan daerah rawan penyakit endemis seperti difteri dan Demam Berdarah Dengue (DBD). 
“Struktur rumah di Kalianget berdempetan dan lingkungannya padat, seperti pepohonan yang banyak, sehingga kuman yang menyebabkan penyakit endemis itu dapat berkembang,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjutnya, bahaya dari penyakit difteri adalah toksin yang dihasilkan oleh kuman difteri bisa menyebabkan detak jantung berhenti. Racunnya bisa meracuni jantung, sehingga setiap penderita difteri harus diberi obat anti difteri.
ADVERTISEMENT
Fathoni menambahkan, gejala yang bisa dilihat dari penderita difteri itu di antaranya kondisi tubuhnya panas, nyeri saat menelan karena yang diserang itu daerah saluran nafas, dan kelenjar membesar. 
“Kalau sudah ada gejala seperti itu cepat diperiksa, jangan sampai lambat memeriksa. Karena penyakit difteri ini termasuk penyakit yang bisa mengancam jiwa,maka jangan menunggu penderita parah,” imbaunya.
Reporter: Rosy Editor: Ahmadi