Chelsea Islan dan Cerita tentang Kartini

21 April 2017 9:53 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Chelsea Islan (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Aktris Chelsea Islan bisa disebut sebagai salah satu sosok Kartini masa kini. Di usianya yang muda, Chelsea sudah meraih segudang prestasi, sama seperti Kartini dahulu.
ADVERTISEMENT
Salah satu gebrakan yang sudah Chelsea raih adalah dengan membuat sebuah organisasi kepemudaan yang ia beri nama Youth of Indonesia. Organisasi ini dijelaskan oleh Chelsea sebagai organisasi yang memiliki empat fokus, yaitu nasionalisme, edukasi, youth empowerment, dan pastinya untuk pemberdayaan perempuan.
Chelsea Islan (Foto: Munady/kumparan)
"Mudah-mudahan dari situ bisa menggerakkan para perempuan dan pastinya menjadi salah satu agents of change," ujar Chelsea saat ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Untuk merayakan Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, pemain film '3 Srikandi' ini juga berbagi cerita mengenai pelajaran yang ia dapat dari sosok pahlawan emansipasi wanita tersebut.
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
Chelsea pernah membacakan salah satu surat Kartini yang diberikan kepada sahabat penanya di Belanda yang tidak bertanggal, atau kepada siapa surat itu dituju.
Perempuan pada era Kartini sangat bahagia ketika diperbolehkan untuk mengajar di sekolah, dan diberikan restu orangtua untuk melanjutkan edukasi. Memang isi suratnya tentang perempuan-perempuan di masa lalu yang berjuang untuk pendidikan itu.
Kemudian, ada satu bagian dari surat itu yang menyatakan bahwa perempuan adalah satu faktor yang membuat semua aspek hidup lebih sukses untuk masa depan. Dan hal tersebut juga disetujui oleh Chelsea.
"Peradaban lebih maju, usaha maju lebih pesat. Itu juga ada faktor dari perempuan. Tanpa perempuan, itu semua tidak akan terjadi," jelas Chelsea.
ADVERTISEMENT
Tapi siapa sih sesungguhnya sosok Kartini bagi Chelsea? Perempuan berusia 21 tahun tersebut tentu menyebut nama ibu sebagai sosok Kartini yang ia kagumi. Alasannya? Sederhana.
"Karena ibu aku yang melahirkanku, membesarkanku, dan juga mendidik aku sampai sekarang," ucapnya.
Pada akhir wawancara Chelsea berpesan agar sesama manusia, baik laki-laki maupin perempuan, harus menghargai perbedaan. Pernyataan itu sekaligus mengingatkan kepada masyarakat, mengenai kesetaraan gender yang harus lebih dikedepankan di zaman ini.