Konten dari Pengguna

Apakah Bahasa Arab Termasuk Fitrah Manusia?

Muhammad Abdul Aziz
Freelance Writer, Education Consultant, Div of Education Alumni Connect PPI Dunia & IAPPI
22 Oktober 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Abdul Aziz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bahasa Arab Bahasa Ahli Surga I Dok: Pribadi, Muhammad Abdul Aziz
zoom-in-whitePerbesar
Bahasa Arab Bahasa Ahli Surga I Dok: Pribadi, Muhammad Abdul Aziz
ADVERTISEMENT
Pembahasan mengenai apakah bahasa Arab termasuk dalam fitrah manusia adalah topik yang menarik dan kompleks, menyentuh aspek teologis, linguistik, serta historis. Istilah "fitrah" secara umum dalam Islam merujuk pada keadaan asli atau sifat dasar manusia sebagaimana ia diciptakan oleh Allah. Hal ini mencakup potensi bawaan, kecenderungan, dan kesucian alami manusia sebelum terpengaruh oleh lingkungan dan pengaruh eksternal. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan: apakah bahasa Arab sebagai bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah bagian dari fitrah manusia?
ADVERTISEMENT
Pandangan Teologis dan Dalil Fitrah
Dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan dalam Surah Ar-Rum ayat 30:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah."
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan fitrah yang murni, dan Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah tersebut. Namun, ayat ini tidak menyebut secara spesifik bahwa bahasa Arab adalah bagian dari fitrah manusia. Al-Qur'an turun dalam bahasa Arab, tetapi tidak ada pernyataan eksplisit dalam Al-Qur'an atau hadis yang menyatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa bawaan atau alami setiap manusia sejak lahir.
Rasulullah SAW sendiri juga menjelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
ADVERTISEMENT
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
Hadis ini menunjukkan bahwa fitrah manusia lebih kepada potensi spiritual dan akhlak yang murni, bukan terkait dengan bahasa atau budaya tertentu. Bahasa adalah alat komunikasi yang berkembang melalui interaksi sosial, sedangkan fitrah lebih mengacu pada dimensi internal manusia.
Bahasa Arab Sebagai Bahasa Wahyu
Meskipun bahasa Arab tidak disebut sebagai fitrah manusia, perannya sebagai bahasa wahyu dalam Al-Qur'an memberinya status istimewa. Allah berfirman dalam Surah Yusuf ayat 2:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya."
Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab karena Rasulullah SAW, sebagai nabi terakhir, diutus kepada masyarakat Arab. Penggunaan bahasa Arab sebagai medium Al-Qur'an memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang dalam. Bahasa Arab memiliki struktur gramatikal yang kompleks dan kaya, yang memungkinkan penyampaian pesan-pesan ilahiah dengan jelas dan mendalam.
ADVERTISEMENT
Namun, ini tidak berarti bahwa bahasa Arab adalah bahasa alami manusia atau termasuk dalam fitrah mereka. Bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya, tetapi tidak ada dalil yang menyatakan bahwa bahasa ini sudah tertanam dalam diri manusia sejak lahir.
Perspektif Linguistik dan Sejarah
Secara linguistik, bahasa adalah produk evolusi budaya dan sosial. Bahasa Arab adalah salah satu dari banyak bahasa Semit yang berkembang di kawasan Timur Tengah. Sama seperti bahasa lain, bahasa Arab mengalami perkembangan sejarah, dengan dialek-dialek yang bervariasi di berbagai wilayah. Ini menunjukkan bahwa bahasa bukanlah bagian dari fitrah alami manusia, melainkan hasil dari interaksi sosial dan sejarah manusia.
Menurut penelitian, manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar bahasa apa pun. Teori Chomsky tentang universal grammar menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk mempelajari bahasa, tetapi jenis bahasa yang mereka pelajari bergantung pada lingkungan mereka. Seorang bayi yang lahir di Arab Saudi kemungkinan besar akan belajar bahasa Arab, sedangkan bayi yang lahir di Jepang akan belajar bahasa Jepang. Ini menunjukkan bahwa bahasa adalah fenomena yang dipelajari, bukan bawaan sejak lahir.
ADVERTISEMENT
Dari perspektif evolusi, bahasa manusia berkembang melalui proses yang panjang. Ahli antropologi dan linguistik menunjukkan bahwa bahasa pertama yang digunakan manusia kemungkinan besar jauh berbeda dari bahasa Arab modern. Bahasa-bahasa ini berkembang melalui interaksi sosial dan kebutuhan manusia untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, bahasa, termasuk bahasa Arab, lebih merupakan produk budaya daripada bagian dari fitrah manusia.
Data dan Fakta: Penggunaan Bahasa Arab di Dunia
Bahasa Arab adalah bahasa resmi di 22 negara, dengan sekitar 300 juta penutur di seluruh dunia. Ini menjadikannya salah satu dari enam bahasa resmi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, jumlah penutur asli bahasa Arab hanya sekitar 5% dari populasi dunia. Dari sudut pandang statistik, ini menunjukkan bahwa bahasa Arab bukanlah bahasa yang "universal" atau dimiliki secara alami oleh semua manusia.
ADVERTISEMENT
Namun, bahasa Arab memiliki posisi yang sangat penting di dunia Muslim karena digunakan dalam ibadah dan bacaan Al-Qur’an. Jutaan umat Muslim di seluruh dunia, meskipun tidak berbahasa Arab sebagai bahasa ibu, belajar membaca dan memahami Al-Qur’an dalam bahasa Arab. Hal ini menegaskan status istimewa bahasa Arab dalam konteks agama, tetapi tidak menjadikannya bagian dari fitrah manusia secara universal.
Pada intinya, berdasarkan dalil teologis, pandangan linguistik, dan data statistik, dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab tidak termasuk dalam fitrah manusia. Bahasa Arab adalah bahasa wahyu, bahasa Al-Qur’an yang dipilih Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Namun, seperti halnya bahasa-bahasa lain, bahasa Arab adalah hasil perkembangan sejarah dan sosial, bukan sesuatu yang ada secara alami dalam diri setiap manusia.
ADVERTISEMENT
Fitrah manusia lebih merujuk pada sifat-sifat dasar seperti kecenderungan pada kebaikan, potensi mengenal Tuhan, dan kemampuan untuk beragama. Bahasa, di sisi lain, adalah alat komunikasi yang dipelajari melalui interaksi sosial dan pendidikan. Bahasa Arab, meskipun memiliki keistimewaan khusus dalam Islam, tidak bisa dikatakan sebagai bahasa bawaan manusia sejak lahir atau bagian dari fitrah mereka.
Oleh karena itu, meskipun bahasa Arab memiliki peran yang sangat penting dalam agama Islam dan menjadi bahasa yang harus dipelajari oleh setiap Muslim untuk memahami Al-Qur’an, tidak ada dalil atau fakta yang mendukung anggapan bahwa bahasa ini adalah bagian dari fitrah manusia.