Konten dari Pengguna
Haji itu Candu, Candu yang Menyucikan
9 Juni 2025 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menitKiriman Pengguna
Haji itu Candu, Candu yang Menyucikan
"Haji itu candu, bukan candu yang menjerumuskan, tapi candu yang menyucikan. Candu yang melelahkan, tapi justru bikin rindu. Muhammad Abdul Aziz

Tulisan dari Muhammad Abdul Aziz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
"Haji itu candu, bukan candu yang menjerumuskan, tapi candu yang menyucikan. Candu yang melelahkan, tapi justru bikin rindu. Candu yang membuatmu ingin kembali meski telah kau rasakan lelah, pahit dan getirnya ujian ketika hajian"
ADVERTISEMENT
Bayangkan…
Tahun demi tahun menunggu giliran,
Antrian yang seperti tak kunjung habis.
Hari-hari dihitung dengan harap dan doa,
menunggu secarik panggilan suci dari Tanah Haram.
Begitu namamu terpanggil, haru menyeruak.
Tapi ternyata, haji tak seindah di video dan foto di brosur.
Ruwet, melelahkan, dan di luar dugaan.
Di Arafah, panas membakar ubun-ubun.
Ribuan manusia menangis dalam debu dan doa.
Di Muzdalifah, dingin malam menusuk tulang,
tidur beralaskan tanah dan langit jadi atap.
Di Mina, desak-desakan dan pegal kaki yang tak bisa dikeluhkan.
Lelah. Lapar. Bingung. Air mata bercampur peluh.
Sesekali muncul tanya dalam hati:
“Kenapa Allah panggil aku ke sini?”
Tapi entah mengapa…
Di balik semua itu, hati terasa hidup.
ADVERTISEMENT
Jiwa seperti disiram air jernih.
Rasa lelah terganti dengan haru.
Rasa sulit terganti dengan syukur.
Dan ketika akhirnya kaki kembali menginjak tanah air,
Saat koper dibongkar dan oleh-oleh dibagikan,
Satu rasa itu tumbuh diam-diam…
Rindu.
Rindu yang aneh.
Rindu akan Arafah yang panas,
Rindu Mina yang sempit,
Rindu Muzdalifah yang dingin & tak beraturan.
Rindu akan tangis yang tumpah saat thawaf,
Rindu suara takbir & talbiyah yang menggema di hati.
Haji itu candu.
Alhamdulillah saya telah beberapa kali Hajian dengan berbagai model haji dan jenis ujian, mulai dari Haji VIP, Haji Plus dan Haji Reguler.
Sekali kau rasakan,
kau ingin lagi,
dan lagi,
meski kau tahu, tak ada jaminan mudah.
ADVERTISEMENT
Karena ternyata, lelah di Tanah Suci itu bukan derita…
Ia adalah obat,
penawar untuk hati yang lama kering.
Maka bagi siapa pun yang pernah ke sana,
selalu ada doa lirih di malam-malam sepi:
Ya Allah, izinkan aku berhaji lagi....berhaji dengan yang lebih baik dari tahun sebelumnya..