Konten dari Pengguna

Referendum Turki

Salim
Berita
19 April 2017 17:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
President Erdogan. (Foto: Reuters/Umit Bektas)
zoom-in-whitePerbesar
President Erdogan. (Foto: Reuters/Umit Bektas)
Menurut CNN International, pemilih "No" mengatakan bahwa mereka dapat intimidasi, tekanan hingga tindak kekerasan. Pihak pengawas independen internasional tidak dapat melakukan tugasnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan para pemilih "Yes" begitu mengangung-agungkan Erdogan. Banyak pemilih "No" beranggapan bahwa referandum ini sebagai cerminan Erdogan yang haus akan kekuasaan.
Pengawas independen internasional menyebut referendum dijalankan dalam keadaan "unlevel playing field".
Osce melaporkan kampanye "No" telah mendapatkan pembatasan dan pemberitaan yang tak seimbang. Ysk mengabulkan suara tanpa segel pada detik terakhir yang menimbulkan banyak perdebatan.
Presiden seharusnya tidak berpihak. Namun sistem presidensial memberi kesempatan seseorang menjabat presiden sekaligus ketua partai pada waktu bersamaan.
Presiden juga bisa menentukan sendiri anggaran pengeluaran negara. Pun menunjuk hakim sendiri.
Tayyip Erdogan. (Foto: Reuters/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Tayyip Erdogan. (Foto: Reuters/Murad Sezer)