Strategi dan Sumber Belajar Bahasa Inggris untuk Orang Dewasa:Strategi Belajar

Meicky Shoreamanis Panggabean
Penulis biografi Munir dan Basuki Tjahaja Purnama.
Konten dari Pengguna
11 April 2021 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meicky Shoreamanis Panggabean tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi belajar online sambil mendengarkan musik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar online sambil mendengarkan musik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tulisan pertama dari dua tulisan mengenai belajar bahasa Inggris. Tulisan kedua ada di http://bit.ly/SumberBelajarBahasaInggris
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, banyak orang dewasa yang terbata-bata saat diminta bicara 3 menit dalam bahasa Inggris. Padahal, mereka sudah belajar minimal dua kali seminggu saat SMP dan SMA. Hal ini terjadi karena dalam pelajaran bahasa Inggris murid hampir pasti belajar tentang bahasa Inggris bukan belajar menggunakan bahasa Inggris.
Tak ada kata terlambat untuk belajar. Bagaimana jika orang dewasa mau belajar bahasa Inggris?
Banyak yang percaya bahwa kemampuan orang dewasa untuk belajar bahasa baru tidaklah sebagus ketika mereka muda. Mari kita sepakati bahwa penentu keberhasilan adalah tujuan dan motivasi, bukan usia.
Keterampilan berbahasa Inggris mencakup empat aspek: Listening, Speaking, Writing, dan Reading.
Identifikasi dulu apa tujuan belajar. Melamar beasiswa? Perdalamlah Academic English. Ingin jadi spesialis di bidang tertentu? Fokuslah ke English for Spesific Purposes. Ingin punya karier lebih baik di perusahaan? Pelajari Business English.
ADVERTISEMENT
Jika pembaca ingin belajar karena didorong motivasi sosial seperti ‘ingin fasih berbahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari dan punya pemahaman yang sifatnya umum’, tulisan ini bisa jadi tepat untuk dibaca.
Pertama, mulailah dari memperkaya kosakata. New Generation Service Lists adalah daftar kosakata yang jika kita kuasai, kita bisa memahami sekitar 90% isi artikel, majalah atau koran dalam bahasa Inggris yang membahas topik-topik umum. Daftar kata dapat diunduh di http://bit.ly/NGSLDownload. Pilih nomor 4.
Untuk memperkaya kosakata, gunakan cara yang kita senangi: Belajarlah lewat lagu, Instagram, Quora, online games, komik, subtitle bahasa Inggris dari film Indonesia, dan lain-lain. Senang Sherlock Holmes? Ada video Learn English with Sherlock di Youtube. Belajar bahasa Inggris bersama artis K-Pop juga ada.
ADVERTISEMENT
Membaca tentu sifatnya mutlak. Bacalah sebanyak-banyaknya. Untuk membantu kegiatan membaca, kita bisa pergi ke https://chrome.google.com/webstore, ketik dictionary di kolom search, pilih salah satu (misal Dictionary All Over) lalu install saja.
(Hampir) semua kamus di Chrome Web Store memberi kita kemudahan untuk tahu cara pengucapan dan arti kata jika kita mengklik dua kali kata yang kita temui di internet.
Mencatat kosakata dan artinya adalah keharusan. Letakkan kata dalam konteks, hindari hanya untuk menulis kata dan artinya. Agar catatan tak hilang, masuklah ke keep.google.com dan gunakan Google Keep saat mencatat.
Kedua, berlatihlah speaking atau bicara. Gunakan kosakata yang sudah dipelajari. Gramatika salah? Tidak masalah. Saat kita menunjuk perut sambil bilang,”Hungry. Where?” Orang akan paham dan segera menunjukkan arah restoran asalkan kita bisa mengutarakan kata hungry dengan pengucapan yang benar.
ADVERTISEMENT
Tahu cara pengucapan yang benar caranya bagaimana? Pergilah ke www.translate.google.com. Manfaatkan fitur speaker yang ada di situ. Untuk melatih pengucapan dengan tulisan yang agak panjang, kita bisa melakukannya dengan cara masuk ke docs.google.com.
Aktifkan fitur Voice Typing dalam bahasa Inggris yang ada di Google Docs. Kita bacakan sebuah tulisan, misalnya 2-3 baris, sampai semuanya menjadi teks. Suara kita hanya bisa berubah jadi teks jika pengucapannya benar dan terdengar dengan baik. Video tutorial bisa diakses di http://bit.ly/GoogleDocsVoiceType.
Cara di atas berlaku untuk melatih pronounciation jadi kita bisa melakukannya sendirian. Bagaimanapun, fungsi bahasa adalah untuk berkomunikasi. Jadi, tentu saja kita juga harus berlatih dengan cara bercakap-cakap. Saat ini dilakukan, jangan terlalu cemas memikirkan grammar.
ADVERTISEMENT
Carilah teman untuk latihan. Beranikan diri untuk ngobrol dengan English native speakers. Untuk tahap awal, fokuslah pada intelligibility: Omongan kita bisa dimengerti atau tidak?
Sangat mungkin orang bicara dan grammar-nya salah tapi kita tetap paham apa yang dia maksud. Tak usah takut soal gramatika. Ini akan membuat kita tak percaya diri dan akhirnya malas bicara.
Tentu ada pengecualian. Jika kita berada dalam kondisi harus membuat laporan atau tulisan akademik, tentu gramatika sangat penting. Namun, rasanya tak mungkin orang dewasa yang level bahasa Inggrisnya rendah dapat tugas berat dalam bahasa Inggris secara tiba-tiba. Atasan atau rekannya pasti akan langsung memilih mereka yang sudah menguasai bahasa Inggris.
Kalaupun dapat tugas seperti itu, biasanya tipe tugas sangat spesifik, misalnya wawancara kerja. Ini kemungkinan besar bisa diatasi dengan metode drilling atau belajar intensif.
ADVERTISEMENT
Lalu, setelah memperkaya kosakata dan praktik bicara, selanjutnya apa? Pada tahap berikutnya, kita bisa mulai berlatih untuk menggunakan bahasa Inggris dengan gramatika yang benar. Menulislah. Aktivitas ini memungkinkan kita untuk teliti tentang gramatika.
Kalau kita mau cermat menggunakan gramatika saat bicara, berlatih dengan cara monolog bisa dijadikan pertimbangan. Direkam lebih baik. Kalau kita mau praktik dengan teman, pastikan ia sabar untuk menunggu kita bicara dengan jeda yang agak lama.
Jika apa yang hendak kita katakan ditulis lebih dulu, kemampuan kita tak mengalir secara natural. Jika tak ditulis, ada kemungkinan kita bicara lebih lambat dari biasanya. Kecuali jika kita sudah ada di tingkat intermediate, hampir pasti kita bisa bicara dengan kecepatan normal.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang kita sudah cukup tahu dari titik mana kita sebaiknya belajar bahasa Inggris. Tulisan kedua atau terakhir akan mengulas tentang sumber-sumber yang bisa kita manfaatkan untuk belajar.
*Penulis adalah dosen Universitas Pelita Harapan
Sumber:pxhere.com
Bibliografi
Ahmadi, Dr, and Mohammad Reza. "The use of technology in English language learning: A literature review." International Journal of Research in English Education 3.2 (2018): 115-125.
Cho, Kyung-Sook, and Stephen Krashen. "Pleasure reading in a foreign language and competence in speaking, listening, reading and writing." TEFLIN Journal 30.2 (2019): 231-236.
New General Service List Project, www.newgeneralservicelist.org/.