Konten dari Pengguna

Sobat Mengajar: Mengatasi Ketimpangan Pendidikan dengan menjadi Relawan Mengajar

Meisa Aqilah
Mahasiswa Jurnalistik semester 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
18 Juli 2024 9:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meisa Aqilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketimpangan Pendidikan masih banyak terjadi di negara ini, terutama di daerah pedalaman yang sulit untuk dijangkau oleh masyarakat dan memiliki keterbatasan dari segala aspek kehidupan. Komunitas Sobat Mengajar menemui banyaknya kekurangan tenaga pendidik dalam pendidikan di daerah pedalaman yang masih sulit untuk dijangkau.
ADVERTISEMENT
Lambatnya tindakan yang seharusnya diberikan dari pemerintah kepada masyarakat, menjadikan Sobat Mengajar mengambil tindakan untuk membantu anak-anak diluar sana yang membutuhkan edukasi untuk masa depan mereka.
Sobat Mengajar adalah komunitas yang mengumpulkan para relawan dengan tujuan bersama dalam memberantas ketimpangan pendidikan di masyarakat. Komunitas ini rutin membuka pendaftaran setiap 6 bulan sekali. Sobat Mengajar mengirimkan para relawan ke beberapa wilayah yang sudah ditentukan seperti, Kab. Lebak, Banten dan Kab. Tanggamus, Lampung dan di berbagai Sekolah Negeri.
Sobat Mengajar juga menyediakan tahap pembekalan untuk para calon relawannya. Relawan dilatih untuk bisa mengajar dengan cara yang baik dan menarik, tahapan relawan dikenalkan dan diajarkan dengan metode pengajaran yang menarik dinamakan dengan tahap micro teaching dalam proses pembekalan para calon relawannya.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini menjadi salah satu untuk aku mengembangkan diri, dan aku juga bisa menjadi jembatan untuk anak-anak diluar sana dalam menyalurkan ilmu yang bermanfaat untuk mereka, dan memberikan motivasi kepada anak-anak diluar sana” kata Afifah, ketua pengabdian batch 11 Sobat Mengajar, Jurusan Psikologi semester 4.
Yang dirasakan Afifah sebagai Ketua Pengabdian Sobat Mengajar menjadikan para relawan, alumni relawan dan calon relawannya merasakan hal yang sama.
wawancara 11 juli 2024 - Afifah bagian Relawan Sobat Mengajar
“Kalau dari pembekalan kita diberi pemikiran seperti ini dulu "kalo pendidik hanya bereskpektasi ke peserta didik, maka peserta didik harus bereskpektasi ke siapa?" di mana kedudukan kita sebagai relawan mengajar, jadi kita dulu yang harus sesuai menjadi pendidik yang baik, maka peserta didik akan mencerminkan pendidiknya.” kata Dinda Arinea mahasiswa semester 2 jurusan PBSI alumni relawan Sobat Mengajar.
wawancara 11 juli - Dinda Arinea alumni Relawan Sobat Mengajar
Dinda juga mengatakan bahwa ia sebagai alumni relawan merasakan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk dirinya, dari tahap pembekalan, tahap micro teaching, dan tahap relawannya dan Dinda juga berharap siswa-siswi di sekolah tertinggal dapat beradaptasi di Pendidikan yang semestinya dan mendapat dukungan penuh dari guru, masyarakat dan pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
Sobat Mengajar memberikan daya tarik tersendiri untuk para calon relawannya. Dan memberikan semangat baru untuk para remaja yang memiliki ketertarikan dalam bidang relawan pendidikan.
“Semoga segala usaha aku untuk praktik dan ikut serta berpartisipasi dalam membantu masyarakat bisa bermanfaat” kata Luthfiyah Sulistio calon relawan Sobat Mengajar batch 12, mahasiswa PBSI semester 2.
Dari kegiatan relawan ini, tidak hanya sekedar diberikan pengalaman dalam mengajar di wilayah pedalaman dan tidak hanya sekedar mengambil hikmah namun, komunitas ini memberikan benefit yang tidak main juga.
“Setelah rangkaian relawan selesai, akan diadakan wisuda untuk relawan, dan mereka tentunya diberikan sertifikat dan benefit lainnya. Kami juga melaksanakan musyawarah bersama untuk menentukan kepanitiaan selanjutnya dan kami tidak membuka pendaftaran secara umum untuk panitia.” kata Afifah, ketua pengabdian batch 11 Sobat Mengajar, Jurusan Psikologi semester 4.
ADVERTISEMENT
Panitia dalam kegiatan ini pun memiliki benefitnya tersendiri, panitia mengurus segala suatu hal untuk menyiapkan berlangsungnya kegiatan ini, mereka disarankan selain menjadi panitia, mereka juga ikut dalam kegiatan kerelawanan ini. Terkadang, panitia mendapatkan biaya gratis pendaftaran untuk kegiatan ini saat mereka menjadi panitia.
Panitia menjadi mentor untuk para relawan baru Sobat Mengajar, mereka membimbing dan mengajarkan para relawan bagaimana cara dan etika dalam melaksanakan kegiatan, serta mengkoordinir keberangkatan dan kepulangan para relawan.
Sobat Mengajar tidak hanya memberikan pembelajaran materi umum yang dipelajari oleh siswa-siswi Sekolah Dasar namun, juga pembelajaran Diniyah.
Tenaga pendidik di daerah sekolah tertinggal sangat kurang dan terbatas dikarenakan, guru yang mencari nafkah tidak hanya bekerja sebagai guru.
ADVERTISEMENT
Tenaga pendidik di daerah tertinggal mencari berbagai macam pekerjaan, seperti menjadi petani, nelayan dan segala macamnya sehingga, tenaga pendidik tidak fokus dalam pengajaran yang diberikan.
Instagram - @sobatmengajar
Sobat Mengajar hadir untuk mengatasi kekurangannya tenaga pendidik, ketimpangan Pendidikan dalam suatu daerah, dan Sobat Mengajar memberikan berbagai macam edukasi untuk siswa-siswi di sekolah tertinggal agar mereka tetap bisa merasakan Pendidikan yang layak dan semestinya.
Sobat Mengajar menyebarkan segala pemberitahuan lewat media sosia yang dimiliki, terutama laman Instagram, Sobat Mengajar juga memiliki hubungan erat dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dibuktikan direktur dari Sobat Mengajar yang selama ini mengawasi secara online dan sering dikenal dengan panggilan Bang Habib merupakan alumni dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ADVERTISEMENT
Penulis: Meisa Aqilah Nanda Halim, Mahasiswi semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta