Konten dari Pengguna

Memahami Sekularisme terhadap Pandangan Islam

Melani himatinurazkiyah
Mahasiswa prodi Sejarah peradaban Islam, Sekolah tinggi ilmu adab dan budaya Islam Riyadlul Ulum, Tasikmalaya
30 Oktober 2024 20:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani himatinurazkiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
GAMBAR PRIBADI
zoom-in-whitePerbesar
GAMBAR PRIBADI
ADVERTISEMENT
Istilah Sekularisme ini berasal dari kata "Saeculum" yang dalam bahasa latin berarti "periode besar waktu" atau "spirit zaman".
ADVERTISEMENT
Perkembangan sekularisme memiliki nasab secara intelektual dari para filsafat yunani dan juga Romawi yaitu seperti Marcus Aurelius dan Epikuros.
Dalam sejarahnya Sekularisme berkembang sebagai respons terhadap dominasi institus agama, khususnya Gereja dalam urusan pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Pada masa lalu, gereja ini memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan kebijakan politik dan sosial. tetapi adanya sekularisme para pemikir dan pemimpin memisahkan kekuasaan keagamaan dari kekuasaan politik agar pemerintahan bisa dijalan kan berdasarkan prinsip rasional, hukum dan juga keadilan yang universal tanpa agama. Nah, hal ini yang mencakup penerapan dari hukum sipil yang terpisah dari agama. Sekularisme banyak banget ragam di berbagai negara. Di negara eropa seperti Prancis sekularisme di terapkan ketat ,misalnya dalam melalui kebijakan yang melarang tentang sombol-simbol agama di intitut politik.
ADVERTISEMENT
Sekularisme dalam pandangan Islam merujuk pada pemisahan antara agama dan urusan duniawi, termasuk pemerintahan, hukum, dan pendidikan. Konsep sekularisme ini pada dasarnya mengajarkan bahwa agama, khususnya Islam, tidak seharusnya berperan dalam mengatur kehidupan sosial, politik, atau ekonomi secara langsung. Dalam konteks ini, sekularisme berusaha untuk menempatkan agama di ranah privat, sehingga hukum dan kebijakan publik diatur berdasarkan prinsip-prinsip rasional dan etika umum, bukan atas dasar keyakinan agama.
Dari sudut pandang Islam, sekularisme sering dianggap bertentangan dengan ajaran dasar agama. Islam memandang bahwa kehidupan manusia, baik dalam aspek spiritual maupun duniawi, harus diatur oleh syariat atau hukum Islam yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk moralitas, hukum, politik, ekonomi, dan sosial. Dalam Islam, tidak ada pemisahan antara agama dan negara, karena keduanya saling terkait. Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga sistem yang mengatur hubungan sosial antarindividu dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Beberapa ulama dan sarjana Islam menolak sekularisme karena dianggap mengabaikan peran penting agama dalam menjaga moralitas dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka berpendapat bahwa penerapan sekularisme dalam pemerintahan dan hukum akan melemahkan nilai-nilai Islam dan membawa masyarakat pada materialisme dan individualisme, yang jauh dari prinsip-prinsip keadilan dan kemaslahatan umum yang diajarkan oleh agama.
Didunia muslim sekularisme diperkenalkan mellaui kolonalisme dan modernisasi, terutama oleh negara barat yang menduduki wilayah muslim. Misalnya, di Turki di bawah Mustafa kemal Ataturk adalah contoh muslim pertama yang menerapkan prinsip sekularisme pertama. ataurk memisahkan agama dari pemerintah. Hal ini menjadi perdebatan dan menimbulkan kontroversi yang mendalam di kalangan muslim baik di Turki maupun di negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Dalam kesimpulannya, sekularisme dalam pandangan Islam diperdebatkan dengan intensitas yang berbeda-beda. Bagi sebagian kalangan, sekularisme dipandang sebagai ancaman terhadap integritas ajaran Islam, sementara bagi yang lain, itu bisa menjadi sarana untuk menjaga perdamaian dan keadilan dalam masyarakat yang heterogen. Bagaimanapun, isu ini terus menjadi perdebatan yang relevan di dunia Muslim, terutama dalam konteks modernisasi, globalisasi, dan hubungan antara negara dan agama.
Melani himati nur azkiyah mahasiswa Sejarah Peradaban Islam STIABI Riyadul Ulum Tasikmalaya.