Konten dari Pengguna

Pelestarian Koleksi Buku Tua di Perpustakaan

Melani Kurnia Riswati Riswati
Pranata Humas Ahli Muda-BRIN
26 Desember 2022 22:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani Kurnia Riswati Riswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi buku tua yang masih terpelihara dengan baik. Foto Dokumentasi : Eka Kusmayadi.
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi buku tua yang masih terpelihara dengan baik. Foto Dokumentasi : Eka Kusmayadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan tahun lalu, bahan informasi berupa keterangan yang ditulis pada lempengan tanah liat. Perkembangan peradaban membawa perubahan akan rupa media data. Kepingan tersebut lalu mengalami konversi menjadi gulungan naskah yang terbuat dari kulit hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, berubah menjadi lembaran naskah yang tersusun. Sehingga pada akhirnya hadir bentuk buku yang dikenal saat ini.
ADVERTISEMENT
Dan teringat perpustakaan selalu identik dengan gedung tua dan penuh debu. Mulai sekarang, stigma itu mulai hilang. Kini “gudang buku” tersebut telah banyak alih rupa. Pelayanan konvensional mengalami metamorfosis dengan tampilan modern. Infrastruktur melalui internet menjadi sistem yang banyak dianut. Berbagai hal seru bahkan dapat dilakukan di perpustakaan. Saat ini, peran nya tak hanya menyimpan buku. Namun aneka informasi lainnya seperti film, karya seni, artefak dan juga koleksi elektronik lainnya.
Berbagai informasi, penemuan dan bahan yang berisi pokok pikiran pada masa lalu ada tersimpan di dalamnya. Dan tentunya, tak hanya sekadar onggokan kertas, bila diteliti bisa saja akan menjadi sumber pengetahuan dan penemuan baru.
Tak jarang, sebuah perpustakaan mengoleksi bahan pustaka yang umurnya ratusan tahun. Tentu bukan hal mudah merawat aset kuno bahkan langka tersebut. Salah satunya PUSTAKA. Perpustakaan yang telah melayani pengunjung nya selama 100 tahun. Pada awalnya disiapkan sebagai penunjang aktivitas riset bagi peneliti tamu Kebun Raya Bogor.
Ruang pelayanan bagi pengunjung di PUSTAKA. Foto Dokumentasi : Roni
Tak heran bila koleksinya berisi buku lawas. Ukuran buku dan bahan yang tak umum dapat dijumpai di perpustakaan ini. Menyadari banyaknya koleksi penuh historis, PUSTAKA menyiapkan ruang tersendiri untuk menghimpun koleksi istimewa tersebut.
ADVERTISEMENT
Menyelamatkan Berbagai Catatan Demi Masa Depan
Koleksi bahan pustaka menjadi aset berharga bagi perpustakaan. Informasi dalam bentuk karya tulis, bahan cetak bahkan rekaman menjadi sumber pengetahuan. Tak hanya bernilai secara keilmuan, namun masyarakat dapat mengakses untuk aneka kepentingan. Terutama keperluan edukasi dan riset.
Demi mengamankan koleksi nya, upaya konservasi atau pengawetan dilakukan. Tujuan nya melestarikan fisik untuk mengurangi kerusakan. Kegiatannya berupa pemeriksaan, dokumentasi dan perawatan. Pengontrolan lingkungan secara berkala juga kerap dilakukan. Terutama pemantauan kelembapan dan gangguan serangga.
Upaya melestarikan bahan pustaka melalui proses scanning. Foto Dokumentasi : Ridwan.
Beberapa bahan pustaka yang dianggap mengalami kerusakan parah dilakukan restorasi. Perbaikan bahan diharapkan dapat mengembalikan struktur fisik pada kondisi semula.
Kerusakan kertas menjadi kendala utama bahan informasi. Nilai informasi akan hilang bila tidak dilakukan upaya perawatan. Upaya perbaikan tentunya memerlukan waktu, keterampilan dan biaya yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Konservasi dan Alih Media Buku Tua
Pekerjaan yang umum dilakukan di perpustakaan berupa pengembangan koleksi, pengolahan bahan perpustakaan, pelayanan dan pelestarian. Kegiatan pengawetan fokus pada pelestarian secara fisik dengan mempertahankan kondisi asli. Alih media secara digital menjadi salah satu antisipasi agar nilai informasi nya dapat bermanfaat secara jangka panjang.
Kegiatan scanning buku langka. Foto Dokumentasi : Ridwan.
Bahan informasi tercetak rentan mengalami kerusakan. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Upaya perawatan dan pelestarian sangat dibutuhkan agar bahan pustaka tersebut tahan lama.
Proses alih media menjadi pilihan dalam melestarikan buku. Karena bentuk fisik dapat direkam, disimpan dan mengakses melalui komputer. Keuntungan dari proses ini antara lain dapat menghemat ruang karena informasi tersimpan dalam bentuk digital atau disk, mengurangi kerusakan fisik pada bahan tercetak dan efisiensi waktu karena kegiatan layanan informasi menjadi lebih cepat. Pangkalan data yang termuat dalam katalog menjadi semakin mudah bagi masyarakat untuk memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
Dunia digital yang berkembang pesat juga menjadi bom waktu. Dokumen digital rentan mengalami kerusakan. Ekstraksi informasi dan keawetan media magnetik harus dapat menjangkau untuk generasi masa depan. Migrasi ke proses digital memerlukan biaya yang tak sedikit. Keterampilan khusus tenaga pengelola menjadi sebuah keharusan.

Transformasi Peran Perpustakaan

Kemajuan teknologi turut memberi warna dalam perkembangan perpustakaan. Tak hanya menghimpun bahan informasi, kegiatan pelayanan perpustakaan sudah modern. Masyarakat dapat mengakses dengan mudah dan cepat. Pelayanan juga dapat tersedia tanpa harus datang langsung.
Kegiatan bagi anak-anak seperti menggambar yang bisa dilakukan dalam perpustakaan. Foto Dokumentasi : Ridwan.
Kini perpustakaan tidak hanya berfungsi edukasi dan informasi. Tak sekadar tempat menyimpan buku, aktivitas riset bahkan rekreasi dapat terlaksana di perpustakaan. Pelayanan yang menarik dan kegiatan yang inovatif menjadi magnet orang untuk datang berkunjung. Sehingga banyak keluarga yang juga memanfaatkan keberadaan perpustakaan. Kegiatan seperti lomba gambar atau cerita anak kerap diselenggarakan di perpustakaan. Ruangan yang ramah anak menjadikan pengunjung cilik merasa nyaman. Ragam koleksi buku anak, alat permainan edukatif serta mini teater dapat membuat mereka betah berada dalam ruang baca. (MKR/EK)
ADVERTISEMENT