Konten dari Pengguna

Pesona Pohon Raja Kebun Raya Bogor

Melani Kurnia Riswati Riswati
Pranata Humas Ahli Muda-BRIN
15 Desember 2022 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani Kurnia Riswati Riswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosok fisik pohon raja atau kempas di Kebun Raya Bogor. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati.
zoom-in-whitePerbesar
Sosok fisik pohon raja atau kempas di Kebun Raya Bogor. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati.
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi fakta bila kebun raya kaya akan flora. Pengunjung Kebun Raya Bogor dapat menikmati tumbuhan aneka bentuk dan ukuran. Usia kebun botani ratusan tahun ini tentu memiliki koleksi tumbuhan yang cukup tua. Makanya, walau terletak dalam kota, suasana mirip hutan akan terasa. Dapat kita saksikan ragam tumbuhan menjulang tinggi dengan batang besar. Bahkan tak jarang tumbuhan yang menjadi tempat tumbuh tanaman lainnya. Salah satu pohon yang banyak menyedot perhatian pengunjung yaitu pohon raja. Bagai menyambut pengunjung yang datang, tumbuh kokoh pada sisi jalan dekat area gerbang utama.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa daerah menyebutnya dengan kempas, sialang dan menggeris. Dalam dunia botani dinamakan Koompassia excelsa. Ditemukan pertama kali oleh seorang botanis Italia Odoardo Beccari pada hutan Kalimantan. Merupakan tumbuhan hutan hujan tropis yang secara alami tumbuh pada dataran rendah. Pada habitat alami, dijumpai tumbuh pada daerah sepanjang sungai atau lereng bukit.
Termasuk keluarga Caesalpiniaceae. Masih satu kerabat dengan johar, bunga kupu-kupu dan kembang merak. Di Kebun Raya Bogor koleksi pohon raksasa tertulis pada label pohon, ditanam pada tahun 1914. Berasal dari Kalimantan. Dari data katalog An Alphabetical List of Plant species Cultivated In The Bogor Botanic Gardens, tertulis juga koleksi yang berasal dari Sumatra dan Jawa.
Keunikan pohon seringkali menyedot perhatian pengunjung. Foto Doumentasi : Nanda
Keistimewaan Pohon Raja
Pada habitat hutan, pohon raja dapat dikenali dari sosok nya. Umumnya tumbuh menjulang hingga terlihat menyembul pada rimbun nya kanopi pohon. Tinggi pohon mencapai 80 meter. Itulah sebabnya julukan pohon raja disematkan orang padanya.
ADVERTISEMENT
Pohon raja senang merontokkan daun. Koleksi Kebun Raya Bogor ini kerap tidak berdaun selama berminggu-minggu. Terutama pada bulan mei hingga juni. Keistimewaan lainnya terdapat pada pangkal akar seperti memiliki penopang. Terlihat mirip sayap dengan ukuran cukup besar. Bahkan bisa setinggi orang dewasa. Akarnya tumbuh menjalar cukup panjang hingga beberapa meter jauhnya. Beberapa pohon besar pada pangkal batangnya biasanya terlihat seperti bersayap. Bentuk seperti itu dinamakan banir yang fungsinya untuk memperkuat pangkal pohon. Adanya banir membuat pohon yang besar menjadikan berat nya seimbang. Adanya banir menjadi strategi tanaman juga supaya pohon lain tidak tumbuh berdekatan. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kompetisi dalam mendapatkan makanan dan cahaya.
Biji pipih dan bersayap memungkinkan nya untuk dapat tersebar kemana-mana. Bila saat musim berbuah, pengunjung dapat menjumpai tebaran bijinya jauh dari pohon induknya. Kondisi lantai hutan yang lembap akan mempercepat perkecambahan bijinya. Namun sayang setelah berkecambah, biasanya tanaman baru yang masih sangat kecil itu jarang yang dapat bertahan hidup. Seringkali cepat mengalami kematian. Makanya pada lingkungan hutan, anakan pohon raja sangat jarang dijumpai.
ADVERTISEMENT
Multi Manfaat
Sebagai sumber daya alam, hutan telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama masyarakat tradisonal yang masih menggantungkan hidup pada kekayaan alam. Bentuk pemanfaatannya terutama untuk pangan, bahan obat, sandang, Kebutuhan rumah dan perlengkapan dalam kegiatan upacara tradisional.
Masyarakat yang tinggal dekat hutan, pasti nya memiliki cara tersendiri dalam menghargai lingkungannya. Tak heran, bila interaksi yang terjalin dengan hutan diiringi aturan yang berkembang dalam kehidupan mereka.
Saking istimewa nya, masyarakat Sumatra dan Kalimantan sangat melindunginya. Mereka mengenalnya sebagai pohon penghasil madu atau sialang. Karena pohon raja memiliki asosiasi yang tinggi dengan lebah. Tak heran, walaupun kayunya memiliki volume yang cukup besar, masyarakat sekitar hutan jarang menebang nya sebab menjadi pohon inang bagi lebah madu (Apis dorsata). Oleh karena itu, masyarakat sekitar hutan lebih mengenal pohon ini sebagai penghasil madu.
ADVERTISEMENT
Hasil kajian Nasir tahun 2010 mengungkap manfaat lain, bila madu alami yang dihasilkan dari pohon raja bersifat anti bakteri. Dan beberapa penelitian menyebutkan madu dari kayu raja memiliki anti oksidan tinggi, mencegah infeksi, mengobati luka borok dan mengobati diabetes. Oleh karena itu, madu hutan kempas bernilai ekonomi tinggi.
Dalam komposisi hutan, pohon raja menempati tajuk teratas. Hal ini tentunya memberikan perlindungan terutama bagi fauna. Namun tidak semua pohon dengan tajuk tinggi dapat menjadi tempat bersarang lebah madu.
Aspek Konservasi
Dari sisi konservasi, data International Union for Conservation of Nature tahun 2016 menyatakan bila pohon raja termasuk dalam kategori least concern. Artinya tingkat ancaman berisiko rendah. Namun, rusaknya hutan mengakibatkan hilangnya jenis-jenis tumbuhan lain. Terutama yang memiliki ketergantungan atau tumbuh berasosiasi dengan kempas akan mempengaruhinya. Padahal sebuah ekosistem dikatakan mantap bila memiliki keanekaragaman tinggi.
Kegiatan edukasi untuk memberikan pemahaman akan arti penting keberadaan pohon. Foto Dokumentasi : Nanda,
Dalam berbagai diskusi seringkali terungkap, bila perubahan iklim turut berdampak pada kelestarian hutan. Terjadinya perubahan akan mempengaruhi tidak hanya kelangsungan hidup pohon, namun juga semua kehidupan yang menyertai nya. Melestarikan lingkungan akan berpengaruh pada produktivitas tumbuhan. Simbiosis yang saling menguntungkan akan tercipta. Muaranya pasti pada kehidupan manusia. Semoga tetap lestari kekayaan hayati dan lingkungan alam Indonesia. (MKR)
ADVERTISEMENT