Ceasefire Fun Walk, Kolaborasi Kelompk KKN 257 UNS dan Undip Sehatkan Tubuh

keseruan CFW DI Panularan, Laweyan, Surakarta

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 257 mengadakan program kerja yang di Kelurahan Panularan, Surakarta. Salah satu program unggulan yang digelar adalah Ceasefire Fun Walk(CFW), sebuah kegiatan yang menggabungkan jalan sehat dengan festival permainan air serta storytelling tentang sejarah lokal. Program ini bukan hanya hasil inisiatif KKN UNS, tetapi juga merupakan kolaborasi dengan mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro, yang turut berkontribusi dalam sesi storytelling.

Dengan dukungan penuh dari pihak kelurahan, acara CFW diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang memperkuat kebersamaan dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan sejarah. Jalan sehat yang menjadi inti dari acara ini, selain bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik warga, juga dikemas dengan narasi sejarah yang menarik, sehingga peserta tidak hanya bergerak secara fisik tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang sejarah penting di sekitar mereka. Cerita yang diangkat terutama berfokus pada peristiwa gencatan senjata yang terjadi di Surakarta yang dipimpin oleh jendral Slamet Riyadi.

Acara ini pun mendapatkan branding dan dukungan penuh dari pihak kelurahan, yang berperan penting dalam membantu mempromosikan dan menyukseskan kegiatan ini. Pada akhir kegiatan, peserta disuguhkan dengan permainan air selama 4 menit 44 detik, yang memiliki makna simbolis tersendiri. Waktu ini dipilih untuk merepresentasikan empat hari gencatan senjata yang pernah terjadi di Surakarta, khususnya di Kelurahan Panularan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Panularan, terutama generasi muda, dapat lebih mengenal dan menghargai sejarah lokal yang kaya akan makna. Di sisi lain, unsur olahraga dalam kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat hidup sehat di kalangan warga. Dengan kolaborasi antara UNS dan Universitas Diponegoro, CFW sukses menjadi program yang tidak hanya menghibur tetapi juga edukatif, sekaligus mempererat hubungan antarmasyarakat serta mengangkat nilai-nilai sejarah yang mungkin belum banyak diketahui oleh generasi saat ini.