Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pendampingan Lestari Coffee: Mahasiswa MBKM, Asa Kopi Lokal dan Dumisake
26 Oktober 2024 18:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Melda Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa MBKM Bantu Lestari Coffee Tingkatkan Daya Saing melalui Program Dumisake
ADVERTISEMENT
Lestari Coffee, Mahasiswa MBKM dan Program Dumisake : konsep sinergi ABCG (Academy, Business, Comunity, Government)
Tak terasa, sudah beberapa minggu saya menjalani peran sebagai pendamping UMKM dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Saya tidak menyangka bahwa pengalaman ini akan membawa saya begitu dekat dengan dunia usaha kecil, terutama bersama Lestari Coffee, UMKM yang bergerak di bidang kopi lokal yang berpotensi besar. Tugas saya sederhana namun penuh tantangan, membantu mereka mengajukan permohonan bantuan dana melalui program Dumisake, Dua Milyar Satu Kecamatan, sebuah inisiatif pemerintah daerah yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan UMKM.
ADVERTISEMENT
Bagi saya, Dumisake bukan sekadar program pemerintah yang menawarkan bantuan finansial. Ini adalah jembatan bagi banyak usaha kecil, seperti Lestari Coffee, untuk meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan meningkatkan kualitas produk. Namun, sebagai mahasiswa yang belum pernah terjun langsung ke dalam dunia administrasi UMKM, tantangan yang saya hadapi cukup beragam.
“Awalnya, saya berpikir ini hanya soal melengkapi dokumen. Tapi ternyata, saya harus mempelajari banyak hal mulai dari menyusun laporan keuangan hingga memastikan setiap dokumen yang disertakan sesuai dengan kriteria yang diminta pemerintah,” saya menceritakan pengalaman awal saya kepada tim Lestari Coffee.
Proses pengajuan ini mengajarkan saya pentingnya ketelitian dan kolaborasi. Setiap tahapan, dari mengumpulkan informasi hingga menyusun proposal, menjadi lebih bermakna saat dilakukan bersama tim yang memiliki semangat besar untuk maju. Bersama-sama, kami menyusun proposal yang tidak hanya menggambarkan kebutuhan Lestari Coffee, tetapi juga visi mereka untuk membawa kopi lokal Jambi ke kancah yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran Mbak Melda,” ujar salah satu anggota tim Lestari Coffee. “Bukan hanya soal proposal, tapi juga arah yang diberikan agar usaha kami lebih siap menghadapi tantangan ke depan.”
Saya merasa bangga karena pendampingan ini tidak hanya soal formalitas, tapi benar-benar memberikan dampak nyata bagi Lestari Coffee. Saya juga belajar banyak tentang bagaimana dunia UMKM bekerja, dan betapa pentingnya peran pemerintah dalam mendorong mereka berkembang.
Sebagai bagian dari peran saya, saya tidak hanya fokus pada pengajuan dana. Saya juga berdiskusi dengan tim Lestari Coffee tentang bagaimana strategi pemasaran dapat ditingkatkan, terutama melalui platform digital. Di era digital ini, saya yakin bahwa kopi lokal seperti Lestari Coffee memiliki potensi besar untuk bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional. Saya menyarankan agar mereka mulai membangun branding yang kuat dan memanfaatkan pemasaran online sebagai langkah awal untuk memperluas pasar.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan ini, saya menyadari bahwa menjadi mahasiswa MBKM tidak hanya berarti menjalankan tugas di lapangan, tetapi juga belajar menjadi bagian dari solusi nyata. Saya merasakan bahwa keterlibatan langsung dalam mendampingi UMKM seperti Lestari Coffee telah mengajarkan saya banyak hal tentang dunia usaha kecil, dan bagaimana mereka bisa berkembang dengan dukungan yang tepat.
Saat ini, proposal bantuan dana dari program Dumisake yang kami ajukan sedang dalam tahap evaluasi. Saya dan tim Lestari Coffee menanti dengan penuh harap, semoga bantuan tersebut dapat segera terealisasi. Jika berhasil, dana ini akan menjadi langkah penting bagi Lestari Coffee untuk memperluas kapasitas produksi dan memperbaiki kualitas produknya.
Bagi saya pribadi, pengalaman ini menjadi salah satu perjalanan yang tak terlupakan. Saya berharap, lebih banyak mahasiswa bisa terlibat dalam program seperti ini, karena dampak yang diberikan tidak hanya bagi UMKM, tetapi juga bagi diri kami sendiri sebagai pelajar yang tengah mencari makna dari apa yang kami pelajari di kampus.
ADVERTISEMENT
Ini bukan hanya tentang kopi, tapi tentang harapan, kerja keras, dan kolaborasi untuk masa depan yang lebih baik.
"Selamat berjuang, Lestari Coffee. Kopi lokal ini akan menjadi bagian dari cerita besar kita semua."