Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Daging Lab Grown, atau Daging yang diproduksi di Laboratorium
30 Desember 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Imelda Muktifah Arum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan daging lab grown dimulai dengan pengambilan sampel sel otot dari hewan hidup, yang kemudian diberi nutrisi dan kondisi yang mendukung pertumbuhannya dalam media buatan. Proses ini memungkinkan daging tumbuh tanpa perlu membunuh hewan, memberikan alternatif yang lebih etis dibandingkan dengan metode pemotongan hewan konvensional.
ADVERTISEMENT
Selain sisi etis, daging lab grown juga menawarkan manfaat besar bagi lingkungan. Produksi daging konvensional memerlukan banyak sumber daya alam, seperti air, lahan, dan pakan ternak, serta berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Dengan menggunakan teknologi ini, emisi karbon dapat dikurangi, dan penggunaan sumber daya alam menjadi lebih efisien. Inovasi ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dan mengurangi jejak karbon dari industri pangan.
Namun, meskipun daging lab grown menjanjikan potensi besar, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti biaya produksi yang tinggi dan penerimaan konsumen yang perlu dipertimbangkan. Di masa depan, dengan penelitian yang terus berkembang dan skala produksi yang lebih besar, daging lab grown bisa menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan global.
ADVERTISEMENT
Dengan berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya investasi dalam industri ini, daging lab grown bisa menjadi bagian penting dari masa depan pangan dunia yang lebih efisien, berkelanjutan, dan etis.