Dibalik Seri Lukisan “Sunflower” Karya Vincent van Gogh

MELIANA TESA
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
13 Juli 2023 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MELIANA TESA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Paul Gauguin, The painter of Sunflowers, 1888, Arles, France
zoom-in-whitePerbesar
Paul Gauguin, The painter of Sunflowers, 1888, Arles, France
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak kenal dengan Pelukis Vincent Willem van Gogh? Seorang seniman legendaris asal Belanda yang lahir pada 30 Maret 1853 di Zundert memiliki ciri khas lukisannya yang bergaya pasca impresionisme dan menggunakan warna tebal dengan goresan kuas yang ekspresif. Selain karyanya yang terkenal The Starry Night, karya lainnya juga sangat menakjubkan dan ikonik seperti serial lukisan Sunflower. Saya sendiri adalah pengagumnya.
Lukisan dua versi bunga matahari karya van Gogh (credit: National Gallery)
“Bunga matahari adalah milikku, dengan cara tertentu”. Begitulah pepatah yang ia katakan. Sunflower, seri lukisan bunga matahari karya van Gogh yang dilukis pada tahun 1888 di Arles, Perancis, saat ia tinggal di sana. Selama masa hidupnya, Van Gogh sangat tertarik pada alam dan keindahan bunga.
ADVERTISEMENT
Sunflower adalah salah satu bunga yang paling sering ia gambar dan lukis, energi dalam warna-warna yang hidup dengan sapuan kuas yang tebal memiliki gairah dan kekuatan, karena ia melihatnya sebagai simbol kehidupan, kebahagiaan, dan keindahan.
Lukisan Sunflower ini terdiri dari dua seri, yang masing-masing terdiri dari tujuh lukisan. Seri pertama dibuat pada Agustus 1888, sedangkan seri kedua dibuat pada Januari 1889. Dalam seri pertama, bunga matahari yang ia lukis terlihat segar dengan warna yang cerah di atas tanah, sedangkan dalam seri kedua, van Gogh menggambarkan seikat bunga matahari yang layu dan kering di sebuah vas dengan nuansa yang lebih gelap.
Ketika memulai menggambar seri lukisan Sunflower saat di Paris, van Gogh mengamati proses pertumbuhan bunga matahari di sebuah taman sekitar Montmartre. Kemudian di akhir musim, ia menemukan momen yang sangat fantastis dan aneh saat kepala bunga itu terkulai. Saat itulah, ia menyatakan kepada saudara tercintanya, Theo, dalam suratnya bahwa “Saya akan melukis bunga matahari setiap pagi, sejak matahari terbit karena bunga ini cepat layu dan ini berarti melakukan segala sesuatunya dalam sekali kesempatan”.
ADVERTISEMENT
Makna di balik lukisan Sunflower cukup kompleks. Dengan karakteristiknya bunga matahari yang ia lukis, mengikuti matahari sepanjang hari dapat dianggap sebagai simbol kesetiaan dan ketekunan. Bagi van Gogh sendiri, lukisan ini mewakili kehidupan dan kecantikan yang sementara. Ia menghias separuh ruang studionya yang berada di Arles dengan sejumlah gambar bunga matahari, untuk ditujukan kepada teman senimannya, Paul Gauguin yang akan datang berkunjung ke rumah studionya.
Dalam lukisan bunga matahari yang berwarna kuning menyala, pelukis Gaugain menunjukan reaksinya “Semuanya berwarna kuning! Aku tidak tahu lukisan apalagi itu” dengan wajahnya yang memuji van Gogh. Karya yang dibuat pada tahun 1888 ini berwarna cerah menandakan cuacanya sedang bagus saat itu, begitu pula dengan suasana hati van Gogh sendiri.
ADVERTISEMENT
Sunflower menjadi sangat terkenal setelah kematiannya. Karya ini menjadi salah satu yang paling diakui dari van Gogh dan menjadi ikon seni Belanda. Lukisan-lukisan Sunflower disimpan di berbagai museum dan galeri seni di seluruh dunia, termasuk Museum van Gogh di Amsterdam.
Selain menjadi karya seni yang menginspirasi, Sunflower juga menjadi subjek dalam budaya populer. Bunga matahari telah muncul dalam banyak media, seperti di film, musik, dan produk konsumen. Desain bunga matahari van Gogh menjadi populer dan diadopsi dalam berbagai produk, seperti kartu pos, pakaian, hingga perabotan rumah tangga.
Seri lukisan "Sunflower" karya van Gogh (credit: van Gogh Studio)
Karya Sunflower oleh Vincent van Gogh adalah simbol penting dalam dunia seni. Lukisan ini mencerminkan keindahan dan kehidupan yang sementara serta kekuatan seni dalam mempengaruhi budaya. Sunflower tetap menjadi salah satu karya seni yang paling diakui dan dikagumi sepanjang masa, serta selalu mengingatkan kita akan keindahan alam dan kekuatan ekspresi kreatif.
ADVERTISEMENT
“Kami mungkin tidak memiliki matahari yang sama, tetapi kami memiliki kesamaan bunga matahari yang sama” begitulah pepatah yang paling saya sukai yang dikatakan oleh van Gogh. ia yang memiliki keinginan untuk menggambarkan keindahan dan keunikan setiap orang, meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.
Van Gogh melihat bunga matahari sebagai simbol universal yang dihubungkan oleh semua orang, seperti karya seni yang dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Ia percaya bahwa meskipun setiap orang memiliki perbedaan, kita semua memiliki potensi untuk berkilau seperti bunga matahari yang cerah dan menginspirasi.
Tidak hanya karya Sunflower saja yang dikenal, nama dan karya Vincent van Gogh lainnya juga abadi dan dikenang dengan baik oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama para pecinta seni. Bahkan film dan lagu yang diciptakan mengenai van Gogh dibuat sebagai bentuk dedikasi dan penghargaan atas karyanya yang tak pernah dihargai semasa hidupnya.
ADVERTISEMENT