Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi
28 Mei 2020 19:42 WIB
Tulisan dari meliantha hendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hai, bagaimana nih kabar kalian yang masih di rumah aja? Sudah lebih dari 2 bulan kita nggak bisa ke mana-mana karena adanya pandemi Corona Virus atau penyakit Covid-19. Banyak faktor di hidup kita yang terdampak Corona, salah satunya adalah keuangan. Dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), banyak usaha terutama usaha kecil yang terpengaruh, banyak juga karyawan yang menjadi korban PHK, freelancers yang kerjaannya berkurang, event-event yang dibatalkan, atau dengan kata lain: pemasukan berkurang.
ADVERTISEMENT
Beberapa saat lalu saya sempat mengikut Program #DirumahAjaBarengFWD berupa IG Live yang diadakan FWD Life bersama kumparan, dalam “Financial Talk with Standup Comedy” yang menghadirkan financial planner Aidil Akbar dan komika Dono Pradana. Di live tersebut mereka membahas seputar bagaimana cara kita mengatur keuangan di tengah pandemi ini.
Aidil Akbar mengatakan bahwa sangat penting untuk melakukan Financial Check Up, fungsinya adalah untuk mempersiapkan kalau nantinya ada hal-hal tidak terduga seperti pandemi ini. Komika Dono mengatakan bahwa ia cukup terpengaruh dengan pandemi ini karena banyak event yang di-postponed dan dibatalkan sehingga mengurangi pemasukannya. Dana darurat yang ia punya pun hanya cukup untuk 4-5 bulan ke depan saja.
Sama seperti Dono, saya pun kurang persiapan untuk pandemi ini karena terjadi begitu tiba-tiba. Dengan pekerjaan saya sebagai freelancer cukup sulit untuk punya tabungan rutin karena sangat tergantung dengan banyaknya project yang saya dapat. Bahkan, jujur saja karena bosan saya malah jadi sering belanja online.
ADVERTISEMENT
Menurut Aidil Akbar, sebenarnya dengan diberlakukannya Work From Home atau WFH, kita bisa menghemat ongkos untuk transportasi sehari-hari. Namun, hal ini juga menyebabkan kita lebih banyak jajan selama di rumah. Kadang, jajan-jajan seperti ini yang bisa menyebabkan tabungan bocor karena lebih mahal dan lebih sering dilakukan (misalnya ketika bosan lalu jadi pesan makanan online). Nah, solusinya adalah kita bisa mencoba untuk memasak sendiri di rumah, karena membeli bahan makanannya akan lebih murah dibanding beli makanan yang sudah jadi.
Tidak apa-apa kalau tabungan kita memang dipakai untuk kebutuhan, asalkan jangan dipakai foya-foya. Contohnya: karena bosan, akhirnya malah jadi beli TV yang lebih besar. Padahal, tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi ini berlangsung. Jadi, bijaklah dalam menggunakan uang di saat-saat seperti ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah tentang bagaimana cara menentukan emergency fund atau dana darurat. Menurut Aidil Akbar, dana darurat berbeda tergantung pada jumlah tanggungan. Kalau kita hanya sendiri alias tidak ada tanggungan, minimal kita punya dana darurat sebanyak 3 bulan pengeluaran. Sedangkan jika punya tanggungan 1 orang (total berdua) maka dibutuhkan dana darurat 6 bulan, dan jika lebih dari 2 orang maka minimal harus punya dana darurat minimal 12 bulan.
Bahkan, di saat pandemi ini sebenarnya harus dinaikkan 1,5 kali lipat karena kita tidak tahu sampai kapan ini berakhir. Salah satunya, bagi yang menerima THR bisa menggunakan uangnya untuk dijadikan tabungan darurat. Misalnya ada yang penghasilannya rendah atau sudah pas-pasan dan tidak mungkin menekan pengeluaran lagi, sebisa mungkin juga mencoba mengembangkan peluang bisnis yang bisa dilakukan dari rumah, intinya kita harus mencoba menambah penghasilan sekaligus menghemat pengeluaran.
ADVERTISEMENT
”Kerja keras ditingkatin, gengsinya diturunin”, ujar Dono.
Selama pandemi ini, FWD Life berkolaborasi dengan SOS Children’s Villages mengajak masyarakat untuk berdonasi untuk anak-anak yang kehilangan pengasuhan keluarga.
Setelah IG live #DiRumahAjaBarengFWD, FWD Life juga mengundang 30 orang terpilih untuk ikut #BukaBarengFWD. Para peserta bisa menikmati berbincang dengan FWD, SOS Children’s Villages, serta mendapat voucher GoFood dan care package.
Salah satu keuntungan untuk peserta yang ikut buka bareng, akan mendapatkan kesempatan untuk berdonasi dalam program #BerbagiBarengFWD dengan uang pendaftaran 200.000 rupiah yang akan ditanggung oleh pihak FWD Life. Uang tersebut nantinya akan didonasikan langsung kepada SOS Children’s Villages.
Kalian juga bisa lho, kalau ingin ikut berdonasi. Caranya tinggal ke link kitabisa.com berikut ini: https://kitabisa.com/campaign/berbagibarengfwd
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini