Konten dari Pengguna

Buku Fiksi untuk Anak, Tidak Kalah Penting dari Buku Pelajaran

Melinda Nasution
Saya adalah mahasiswa S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang
28 Juni 2022 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melinda Nasution tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Buku Fiksi (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buku Fiksi (Sumber: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Orang tua seringkali menekankan anaknya untuk membaca buku pelajaran. Hal tersebut tidaklah salah, hanya kurang tepat saja. Karena malah akan membuat anak bosan dan berisiko menimbulkan stres. Sebab kemampuan kognitif manusia itu berbeda-beda, dan tidak semua manusia dominan menggunakan otak kiri. Jadi, tidak semua anak cocok untuk selalu diberikan asupan buku pelajaran formal seperti sains atau matematika. Tetapi butuh juga diberikan asupan sastra anak yang bersifat fiksi.
ADVERTISEMENT
Terkadang, orang tua lupa untuk memberikan konsumsi buku fiksi kepada anak. Padahal fiksi dapat merangsang imajinasi anak menjadi lebih luas. Ironisnya, masih banyak orang yang menyepelekan imajinasi, dan menganggapnya tidak penting karena dinilai terlalu penuh khayalan. Padahal sebetulnya tidak, karena manusia hanya akan mengimajinasikan sesuatu yang mungkin terjadi saja. Justru imajinasi itu merupakan kekuatan super yang sangat penting untuk dimiliki manusia. Bahkan menurut ilmuwan sebesar Albert Einstein "Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi dapat mengelilingi dunia"
Segala ilmu dan teknologi yang kita nikmati sekarang ini berawal dari imajinasi. Lalu kemudian imajinasi tersebut dikembangkan secara rasional berdasarkan ilmu pengetahuan ilmiah sehingga bisa menciptakan hal baru. Jika manusia hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi tidak memiliki imajinasi, tentu saja dunia ini tidak akan pernah berkembang. Tidak akan ada hal baru yang tercipta.
ADVERTISEMENT
Kemudian, jika manusia tidak memiliki imajinasi, tentu saja tidak akan ada seni yang estetik di dunia ini. Karena segala seni baik itu seni rupa, musik, sastra, film, dan sebagainya adalah proses kreatif yang mengandalkan imajinasi. Bisa dibayangkan jika tidak ada seni di dunia ini, maka kita serasa hidup dalam ruang hampa penuh kebosanan. Cenderung monoton karena tidak ada hiburan.
Salah satu hal yang dapat merangsang imajinasi seorang anak adalah buku-buku fiksi. Buku fiksi juga bisa membuat pola pikir anak menjadi lebih luas dan terbuka. Buku fiksi bermanfaat juga sebagai media hiburan yang edukatif bagi anak, terutama dalam hal berbahasa dan kreativitas. Sehingga selain bisa menumbuhkan imajinasi, buku fiksi juga bisa membuat anak belajar dengan menyenangkan dan menghibur setelah ia lelah dengan pelajaran-pelajaran yang memeras otak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, buku fiksi juga sarat akan amanat dan nilai-nilai didaktis. Tentu saja hal tersebut bisa memberikan pelajaran moral positif kepada anak. Oleh karena itu, mari berikan asupan fiksi kepada anak. Tetapi perlu diingat juga, anak harus diberikan konsumsi fiksi yang sesuai dengan usianya.