Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
7 Hal Unik dari Perayaan Tahun Baru di Jepang
30 Desember 2020 21:30 WIB
Tulisan dari Melinda Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak terasa ya sebentar lagi akan segera berganti tahun. Nah buat menyambut tahun yang baru, disetiap negara pasti mempunyai tradisi perayaan tahun baru yang unik dan spesial. Tak tertinggal juga negara maju yang satu ini nih.. Yap, negara yang dikenal sebagai negara matahari terbit ini juga mempunyai tradisi perayaan tahun baru yang unik loh!
ADVERTISEMENT
Tradisi perayaan tahun baru di Jepang juga biasa disebut Oshogatsu. Menurut Ibu Imelda Coutrier, seorang narasumber sebuah webinar yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Jepang, Oshogatsu ini dilaksanakan mulai dari tanggal 13 Desember sampai dengan 15 Januari. Dengan jangka waktu yang hampir mencapai satu bulan itu, masyarakat Jepang melakukan banyak hal yang khas yang hanya ada saat tahun baru saja loh! Wah apa saja ya?
Yuk, simak 7 hal unik yang ada saat perayaan tahun baru di Jepang!
Sebelum menyambut tahun baru, masyarakat Jepang membersihkan kuil-kuil dan rumah mereka. Tradisi yang disebut Oosoji ini dilakukan untuk pembersihan jiwa dan pikiran agar menghormati Dewa keberuntungan yang akan datang. Mereka juga meletakkan Kadomatsu di depan rumah untuk menyambut Dewa tahun baru.
ADVERTISEMENT
Di malam penghujung tahun, masyarakat Jepang menghabiskan waktu bersama keluarga dengan menonton acara TV, membahas hal yang ingin dilakukan di tahun baru dengan ditemani hidangan khusus, yakni Toshikoshi Soba. Mie dengan tekstur yang kenyal dan super panjang ini dipercaya bisa membuat rezeki seseorang bertahan lama dan panjang.
Apasih Joya no Kane? Joya no Kane adalah satu tradisi dimana kuil Buddha akan membunyikan lonceng sebanyak 108 kali sebagai tanda bergantinya tahun yang baru. Banyaknya bunyi lonceng itu melambangkan dosa-dosa manusia dan bermaksud untuk menghapusnya. Sehingga di tahun yang baru diharapkan manusia seperti terlahir kembali bagaikan bayi yang masih suci.
Setelah menikmati malam yang indah, dipagi harinya mereka meminum Otoso sebagai ritual pembuka tahun baru. Otoso adalah minuman herbal yang terbuat dari sake atau mirin. Dengan meminum Otoso, masyarakat Jepang berharap dapat menghilangkan segala yang buruk atau kesialan ditahun sebelumnya. Mereka juga berharap agar dewa selalu memberikan kesehatan dan menghindarkan mereka dari segala penyakit.
ADVERTISEMENT
Perayaan tahun baru di Jepang tidak akan terlepas dari Osechi ryori dan Ozoni. Osechi ryori adalah satu set makanan Jepang yang khusus disiapkan untuk disantap selama merayakan tahun baru di rumah. Makanan yang terdapat dalam osechi umumnya mempunyai daya tahan yang lama sehingga bisa dikonsumsi selama beberapa hari. Seiring berkembangnya zaman, jumlah macam masakan yang terdapat pada osechi pun terus bertambah. Diantaranya ada Datemaki, Kohasu namasu, Kurikinton, Kuromame, Kazunoko dan lainnya.
Tak tertinggal sop tahun baru yang biasa disebut Ozoni. Baik Osechi maupun Ozoni sama-sama mempunyai makna yang berkaitan dengan harapan mereka disetiap bahan pembuatnya dan jenis makanannya.
Masyarakat Jepang akan berbondong-bondong datang ke daerah tinggi atau gunung untuk melihat matahari pertama yang disebut Hatsuinode. Setelah itu, mereka akan datang ke kuil untuk berdoa yang biasa dilakukan mulai tanggal 1-3 Januari. Tak hanya berdoa, mereka juga membeli hamaya untuk dipajang di rumah. Hamaya ini dipercaya bisa menolak bala yang datang ke anggota keluarga tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagian masyarakat Jepang percaya hatsuyume atau mimpi di malam pertama tahun baru mempunyai makna yang berbeda-beda tergantung dari apa yang dimimpikan. Jika melihat gunung fuji, burung elang atau terong dimimpinya, mereka percaya akan mendapat keberuntungan ditahun yang baru.
Itulah 7 hal unik yang ada pada perayaan tahun baru di Jepang. Meskipun sekarang Jepang juga berada di tengah situasi pandemi, mereka tetap melakukan tradisi Oshogatsu seperti biasanya. Hanya saja, ada beberapa aturan baru yang harus dipatuhi oleh masyarakat Jepang agar keadaan tetap kondusif. Seperti tidak berkerumun dan tetap memakai masker di tempat umum.
ADVERTISEMENT