Merdeka dari Toxic Productivity : 4 Trik Ampuh Menuju Hidup Santai Penuh Makna!

Melisa Febriani
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
3 Desember 2023 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melisa Febriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: foto ilustrasi pribadi penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: foto ilustrasi pribadi penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah Anda merasa cemas dan kesal terhadap diri sendiri ketika secara tidak sengaja melihat pencapaian orang-orang yang berseliweran di media sosial saat Anda memutuskan untuk rebahan dan sekadar scrolling setelah seharian penat bekerja? Atau bahkan merasa bersalah dan menyesal sudah menerima ajakan hang out dari teman-teman di hari Minggu karena berpikir lebih baik menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk di waktu santai? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian!
ADVERTISEMENT
Selamat datang dalam perjalanan menuju pemahaman yang dapat mengubah pandangan Anda terhadap waktu luang menjadi momen yang bermakna melalui 4 cara sederhana. Jika Anda ingin mengungkap makna sejati di balik setiap hela napas yang tenang, pastikan membaca artikel ini sampai habis ya!
Ilustrasi kegiatan meditasi (Sumber: foto ilustrasi pribadi penulis)
Overthinking menjadi fondasi utama seseorang mengalami toxic productivity. Ketika overthinking, Anda pasti sering terjebak dalam imajinasi akan hal-hal buruk yang akan terjadi dan ekspektasi dalam memenuhi keinginan untuk mencapai sesuatu. “Kita lebih menderita dalam khayalan daripada dalam kenyataan.” Ungkapan Seneca tersebut mengartikan bahwa kita sebenarnya lebih menyiksa diri sendiri daripada hal yang kita khawatirkan dapat menyiksa kita.
Melansir dari laman Mayoclinic, mindfulness meditation dapat menjadi solusi Anda untuk berhenti overthinking. Beberapa langkah kunci untuk menerapkan mindfulness meditation yang optimal adalah dengan memilih tempat yang tenang, posisi tubuh yang nyaman, fokus pada pernapasan, dan gunakan bantuan audio. Anda juga bisa memulai dengan sesi pendek sekitar 10-15 menit secara rutin untuk mencapai fokus dalam menerima dan melepaskan pikiran. Perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda. Anda tidak perlu ragu untuk terus bereksplorasi dan bereksperimen dengan berbagai metode untuk menentukan apa yang paling efektif untuk Anda.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi penerapan teknik rule of three (Sumber: foto ilustrasi pribadi penulis)
Dalam bukunya yang berjudul You do You: Discovering Life Through Experiments & Self-Awareness, Fellexandro Ruby mengajak pembacanya untuk menggunakan kekuatan dari rule of three dalam menyusun rencana atau ide. Disebutkan dalam artikel The Power of 3 in Marketing, otak lebih fokus mengingat sesuatu yang berpola ganjil dan angka 3 merupakan angka ganjil terkecil untuk dapat membentuk suatu pola.
Untuk menerapkan teknik ini, Anda bisa memulai dengan menentukan 3 target besar Anda dalam setahun kedepan, lalu buat 3 target di tiap bulan, minggu, dan hari yang dapat membantu Anda untuk mencapai 3 target besar tersebut. Tiga hal memang terlihat sedikit, tetapi jika berhasil konsisten dalam praktiknya, Anda sudah berhasil melakukan lebih dari 1000 hal dalam setahun!
ADVERTISEMENT
Ilustrasi one day free (Sumber: foto ilustrasi pribadi penulis)
Perlu Anda ingat bahwa kita adalah manusia dan bukan robot yang dapat bekerja secara terus-menerus. Kita ambil contoh di hari Minggu, Anda dapat memilihnya menjadi ‘one day free’ sebagai bentuk hadiah dengan memberikan izin kepada diri sendiri untuk sepenuhnya menikmati momen tanpa mengkhawatirkan tugas dan tanggung jawab.
Istirahat bukan hanya soal tidur. Mengutip dari laman Shine App, ada 7 jenis istirahat, yaitu istirahat tubuh, mental, sosial, kreativitas, emosional, spiritual, dan inderawi. Setelah mengetahui jenis istirahat yang Anda butuhkan, saatnya untuk menyesuaikan bagaimana Anda harus beristirahat agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Ilustrasi kegiatan journaling (Sumber: foto ilustrasi pribadi penulis)
Meskipun bersosialisasi merupakan bagian penting dalam hidup manusia, terkadang kita perlu mengalokasikan waktu untuk diri sendiri. Jangan biarkan energi kita terkuras habis begitu saja. Anggaplah me time sebagai investasi dalam kesehatan jangka panjang dan perkembangan pribadi. Dalam kesendirian, terkadang kita menemukan kekuatan baru untuk menghadapi dunia luar. Anda dapat memanfaatkannya dengan menciptakan reflective records atau jurnal untuk merenungkan, mengevaluasi, dan menetapkan aturan atau batasan yang realistis untuk diri sendiri. Hal ini tentu saja dapat memberikan diri Anda kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mulai mengeksplorasi keempat cara di atas untuk berani melepaskan diri dari kungkungan perasaan bersalah saat istirahat. Mengambil waktu untuk merenung, meresapi momen, dan melepaskan diri dari tuntutan tugas bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah berani menuju keseimbangan. Bersiaplah untuk memahami bahwa menjadi produktif tidak selalu harus diukur oleh sejauh mana kita terus bekerja, tetapi juga seberapa baik kita dalam merawat diri untuk menghadapi tantangan dan menciptakan inspirasi baru dengan energi yang baru.