Konten dari Pengguna

Membaca: Seni Menghidupkan Imajinasi

Melisa Indriyani Dewi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang
27 November 2024 20:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melisa Indriyani Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gambar Oleh: https://pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gambar Oleh: https://pixabay.com
ADVERTISEMENT
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang dipenuhi distraksi digital, membaca tetap menjadi jendela menuju berbagai kemungkinan. Membaca bukan sekedar aktivitas sehari-hari, membaca adalah seni yang menghidupkan imajinasi kita. Setiap buku yang kita buka membawa kita pada perjalanan tanpa batas, kata-kata penulis bertindak seperti jembatan menuju dunia baru yang kaya warna dan makna mendalam. Para pakar pendidikan sepakat bahwa membaca adalah kunci untuk membangkitkan imajinasi dan kreativitas, terutama pada anak-anak. Profesor. PhD. Pakar pendidikan kenamaan Arif Rahman menegaskan, melalui membaca, anak tidak hanya bisa mengeksplorasi hal-hal baru, tapi juga memperluas kosa kata dan melatih otaknya untuk berpikir kreatif.
ADVERTISEMENT
Membaca memberikan pengalaman indrawi yang tidak dapat ditiru oleh media digital. Saat memegang buku fisik, kita merasakan tekstur halamannya, mencium bau kertasnya, dan menikmati lembutnya suara membalik halaman. Semua ini menciptakan hubungan emosional yang mendalam antara pembaca dan cerita yang disampaikan. Sebaliknya, membaca di layar sering kali terganggu oleh notifikasi dan iklan, yang dapat mengalihkan perhatian kita dari inti cerita. Penelitian menunjukkan bahwa pembaca buku fisik cenderung memiliki pemahaman lebih baik terhadap materi yang dibacanya dibandingkan pembaca digital.
Imajinasi yang dihasilkan dalam membaca tidak hanya memperkaya pengalaman pribadi, tetapi juga merangsang kreativitas dalam berbagai bidang seni. Pelukis dan penyair abad ke-19 William Blake percaya bahwa imajinasi membebaskan manusia dari identitas dan menuntun pada penebusan sejati. Dalam konteks ini, membaca menjadi alat untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan menciptakan karya seni yang inovatif. Seniman bisa mendapatkan inspirasi dari novel yang dibacanya dan mengubah gambar tersebut menjadi lukisan atau patung.
ADVERTISEMENT
Namun kita harus ingat, imajinasi harus diimbangi dengan tindakan nyata. Imajinasi tanpa tindakan hanya akan menjadi angan-angan kosong atau bahkan ilusi belaka. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan membaca dan berimajinasi harus dibarengi dengan eksplorasi kreatif yang mendorong kita untuk menciptakan karya yang bermakna. Dalam setiap proses penciptaan karya seni, kekuatan imajinasi berfungsi sebagai bahan bakar utama yang mendorong inovasi dan kebaruan. Tanpa tindakan nyata, ide-ide cemerlang hanya akan tersangkut di kepala kita dan tidak pernah terwujud menjadi sesuatu yang bisa dinikmati dan diapresiasi orang lain.
Jadi marilah kita menghargai peran penting membaca dalam menghidupkan imajinasi kita. Baik itu buku fisik yang menyentuh jiwa maupun platform digital yang memberikan kemudahan, setiap membaca adalah kesempatan luar biasa untuk menemukan dunia baru yang penuh keajaiban.
ADVERTISEMENT
"Makin aku banyak membaca, makin aku banyak berpikir; makin aku banyak belajar, makin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun." - Voltaire