Konten dari Pengguna

Ilmu Pengetahuan Dunia Sebagai Sumber Islam

melisa sugiyanti
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
11 Desember 2022 22:51 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari melisa sugiyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
photo By unplash
zoom-in-whitePerbesar
photo By unplash
ADVERTISEMENT
Ilmu pengetahuan berkembang pesat dan membuat masyarakat muslim pada masa itu hidup dengan penuh kecukupan, kebahagiaan, dan ketentraman. Saat Ilmu-ilmu Islam yang sumber utamanya berasal dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW dibaca dan dipelajari sains yang ada di dalamnya lalu pada peradaban Islam masa itu berkecambahlah literatur-literatur studi Islam.
ADVERTISEMENT
Islam berperan penting sebagai dasar keilmuan / Islam as source of knowledge. Pada masa kejayaan Islam / The Islamic Golden Age, ilmu pengetahuan berkembang pesat dan membuat masyarakat muslim pada masa itu hidup dengan penuh kecukupan, kebahagiaan, dan ketentraman. Saat Ilmu-ilmu Islam yang sumber utamanya berasal dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW dibaca dan dipelajari sains yang ada di dalamnya lalu pada peradaban Islam masa itu berkecambahlah literatur-literatur studi Islam. Salah satu yang paling prominen pada masa itu adalah studi filosofi oleh filsuf terkenal Islam Al-Ghazali yang dikagumi oleh peradaban barat hingga Namanya dilatinkan menjadi Algazel.
Dunia kedokteran mengenal Islam melalui nama Ar-Razi atau biasa disebut oleh dunia barat Rhazes dan Ibnu Sina atau nama latinnya Avicenna. Pengobatan Islam yang dibukukan olehnya tak jarang sifatnya bukan hanya metafisika, namun terbukti secara sains menurut ilmu kedokteran. Ilmuwan-ilmuwan kedokteran Islam ini bertanggung jawab besar dalam mengaplikasikan surat Yunus ayat  57, yaitu pernyataan pelajaran dalam Al-Quran merupakan penyembuh bagi penyakit di dada serta rahmat bagi orang beriman. Jasa dokter sebagai pengobat dalam Islam sangat tinggi derajatnya karena pengorbanan dan keterampilan mereka.
ADVERTISEMENT
Ilmu itu disebut dengan fikih. Fikih secara definisi dapat diartikan sebagai hasil dari pemahaman manusia dalam praktik kehidupan sehari-hari berdasarkan Syariat Islam. Dalam fikih juga terdapat apa yang sering disebut mazhab. Mazhab merupakan  aliran-aliran yang terbentuk dari pandangan ahli terhadap sumber ajaran Islam. Pada umat Islam Sunni misalnya, terdapat Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’I, Hambali, dan pada Islam Syiah terdapat mazhab Ja’fari. Pemahaman ilmu fikih patut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena fungsi pentingnya dalam edukasi umat Islam. Pandangan-pandangan faqih alias pelaku fikih ini patut diapresiasi karena keingintahuannya dalam menggali ilmu Al-Quran dan As-Sunnah.
Narasi bahwa Al-Quran dan As-Sunnah hanya berperan sebagai penegak hukum Islam harus segera dikurangi karena dalam Al-Quran dan As-Sunnah terkandung pula ilmu-ilmu penting. Ilmu ini beragam sifatnya baik yang duniawi maupun ilmu akhirat. Abu Bakar As-Siddiq menerangkan bahwa amal tanpa ilmu tidak akan ada gunanya. Tapi harus diingat juga bahwa Ilmu tanpa amal sama seperti kesia-siaan
ADVERTISEMENT
Literatur-literatur Islam baik pada masa sebelum dan sesudah masa kejayaannya berjumlah sangat banyak. Seluruh ilmu yang ada di dalamnya pun tak ternilai. Maka, ialah kewajiban seluruh muslim untuk mencari tahu, menelisik, mempelajari, dan menerapkan seluruh ilmu Allah SWT.
Ilmu asalnya dari Allah dan segala sesuatu akan kembali kepada Allah. Mencari ilmu adalah ibadah dan merupakan perintah Allah SWT. Sudah tak terpungkiri bahwa Islam merupakan source of knowledge. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa tanpa peran Islam dalam dunia keilmuan, sains modern tidak akan tercipta.