Konten dari Pengguna

Kesopanan Peraturan Dunia

Melissa Aguestine Herlianto
Mahasiswa Arsitektur di Universitas Pembangunan Jaya
13 Desember 2023 20:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melissa Aguestine Herlianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menyapa orang lain termasuk sikap sopan santun. (Foto: Masjid MABA. Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyapa orang lain termasuk sikap sopan santun. (Foto: Masjid MABA. Unsplash)
ADVERTISEMENT
Bukankah sudah jelas bahwa kesopanan itu selalu berhubungan dengan kehidupan makhluk sosial? Kita sudah ditanamkan untuk berperilaku sopan terhadap orang lain di mana pun kita berada. Mengucapkan kata 'maaf' saat berbuat salah, 'tolong' saat memerlukan bantuan, serta 'terima kasih' saat mendapat bantuan, dan masih banyak lagi sikap sopan santun yang diajarkan kepada kita. Lalu, seberapa pentingkah menanamkan sikap sopan santun pada diri kita? Menurut saya, menanamkan sikap sopan santun sejak kecil adalah hal yang sangat penting. Hal ini karena kesopanan sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang. Selain itu, cara kita bersikap kepada orang lain adalah sikap orang lain bersikap kepada kita.
ADVERTISEMENT
Masih banyak masyarakat yang menggenggam pemikiran bahwa kesuksesan seseorang diukur dari tingkat kecerdasannya, atau dari seberapa banyak prestasinya. Namun, kesopanan tidak kalah pentingnya dari dua hal tersebut. Mengapa demikian? Seperti yang dikatakan Verianty (2023), sikap santun dapat meningkatkan kesuksesan dalam karier. Ketika seseorang bersikap santun, maka ia akan lebih mudah berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain sehingga dapat memperluas jaringan dan meningkatkan peluang karier. Bahkan kini beberapa perusahaan memeriksa jejak digital para pelamar pekerjaan sebelum menerimanya ke dalam perusahaan. Hal tersebut dilakukan supaya perusahaan menerima karyawan yang mempunyai sikap sopan santun.
Ilustrasi kesopanan sangat penting di dunia pekerjaan. (Foto: Sebastian Herrmann. Unsplash)
Selain itu, cara kita bersikap kepada orang lain adalah sikap orang lain bersikap kepada kita. Menurut Nahdiat (2021), orang lain hanya akan menghormati kita jika kita memperlakukan mereka dengan setara, tidak merendahkan juga bersikap sopan. Kita sering mendengar peribahasa apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai. Dengan kata lain, apa yang kita lakukan sekarang, itulah yang kita dapatkan suatu hari nanti. Jika kita bersikap sopan, orang lain akan bersikap sopan juga kepada kita. Begitu pun sebaliknya, jika kita bersikap tidak sopan kepada orang lain, orang lain akan malas untuk bersikap sopan terhadap kita.
ADVERTISEMENT
Menurut Psikolog Danang pada situs HaiBunda, nilai-nilai kesopanan itu harus diajarkan sejak awal dan harus dipaksakan untuk mengerti. Sedangkan menurut saya, mengajarkan untuk bersikap sopan santun tidak harus dipaksa. Karena beberapa orang tidak suka dan akan memberontak jika mereka dipaksa. Mengajarkan sikap sopan santun sejak kecil dapat dilalkukan secara perlahan. Jika diajarkan secara konsisten, lama-kelamaan mereka dapat mengerti, dan terbiasa untuk melakukan sikap sopan santun sampai kelak anak sudah menjadi dewasa.
Kesopanan sudah pasti diajarkan sejak kita kecil karena tidak ada orang tua yang mengajarkan anaknya untuk bersikap semena-mena. Orang tua pasti ingin anak mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas, dan sopan. Karena bagaimana pun sikap sopan santun sangat penting di kehidupan masyarakat dalam berinteraksi satu sama lain. Hal ini bisa kita lihat dari kesuksesan seseorang yang sangat dipengaruhi oleh kesopanannya, dan cara kita bersikap kepada orang lain adalah cara mereka bersikap kepada kita. Sehebat apa pun kepintaran, prestasi, atau paras kita, yang orang lain nilai sebagai kualitas diri kita adalah kesopanan.
ADVERTISEMENT