Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Anak Muda Jember Kembangkan Teknologi Budidaya Lobster
22 Desember 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Melly Feyadin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Selama ini mungkin kita hanya mengenal Jember dari sebuah Festival JFC (Jember Fashion Carnaval) yang memang sudah terkenal hingga ke mancanegara dan diselenggarakan setiap tahunnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Walaupun belum sempat menyaksikan secara langsung bagaimana serunya perhelatan kelas dunia Jember Fashion Carnaval di kotanya secara langsung, namun di pertengahan tahun 2019, saya dan beberapa teman blogger sempat mendatangi kota Jember atas undangan dinas pariwisata kabupaten Jember.
Selama di sana kami diajak untuk berkeliling mengunjungi beberapa tempat wisata dan tempat-tempat yang punya banyak potensi untuk mendatangkan kunjungan wisatawan, seperti Museum Tembakau, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), Perkebunan Kopi Rayap yang menjadi warisan Pemerintahan Hindia Belanda, Pantai Papuma dengan kapal-kapal nelayan, dan tentu saja mencicipi aneka kuliner legendaris di sana.
Dan di sana juga kami sempat menyaksaksikan Event Waton Jember: Watu Alu Pegon (Waton), salah satu festival budaya yang menjadi agenda tahunan kabupaten Jember selain JFC.
ADVERTISEMENT
Namun selain JFC, ternyata Jember itu adalah kota yang sangat unik karena memiliki berbagai julukan, seperti Kota Tembakau, Kota Kopi dan Kakao, Kota Karnaval, Kota Seribu Gumuk, Kota Santri, dll. Jember juga menyimpan banyak keindahan alam dan juga budaya, nggak kalah dengan kota-kota lainnya.
Well, Jember juga memiliki anak-anak muda yang kreatif dan peduli dengan daerahnya terutama terhadap lingkungan. Salah satunya adalah Hendra, anak muda Jember yang mengembangkan sebuah inovasi alat teknologi berbasis IOT untuk membantu para nelayan dalam budidaya Lobster, dan mendapatkan apresiasi dari Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards.
Hendra dan Aplikasi LOBSTECH
Hendra, mengembangkan teknologi IOT yang Ia namakan LOBSTECH ini berawal dari keresahannya terhadap para nelayan yang kehilangan pekerjaan dari budidaya ikan kerapu di Situbondo. Hal ini akibat dari perubahan peraturan mengenai kapal asing yang sudah tidak boleh lagi membeli ikan kerapu secara langsung ke keramba nelayan di tahun 2015. Akibat dari perubahan ini, keramba-keramba di lautan menjadi kosong dan para nelayan berkurang sumber penghasilannya.
Namun, anak muda Jember yang menjadi mahasiswa di Fakulkas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya ini justru melihat potensi lain dari Lobster di Indonesia, terutama di Situbondo. Benih-benih Lobster maupun Lobster dewasa yang ada di sana jadi perburuan para nelayan secara legal dan illegal dan diekspor ke luar negeri. Namun, perburuan ini justru berdampak buruk terhadap nelayan itu sendiri. Karena apa yang mereka lakukan itu membuat tangkapannya menjadi berkurang dan menambah kerumitan lain karena turunnya penghasilan mereka sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dari situ, selama menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), Hendra dan teman-teman kuliahnya memulai usahanya untuk membantu para nelayan lepas dari masalah tersebut. Hendra mulai melakukan penelitian dan mengumpulkan data-data tentang potensi Lobster dan juga mencari berbagai macam informasi tentang masalah penangkapan Lobster dari nelayan-nelayan.
Bersama rekan-rekan kuliahnya, Hendra membuat sebuah kotak sensor berbasis IOT (Internet of Things) yang disambungkan ke aplikasi LOBSTECH di Komputer. Kotak sensor yang ditaruh di Keramba ini berfungsi untuk mengontrol kualitas dan keadaan air, dari tingkat oksigen serta keasamannya dalam budidaya Lobster yang dilakukan nelayan.
Aplikasi LOBSTECH yang sudah Hendra daftarkan hak patennya ini juga bisa akses oleh para nelayan melalui smartphone. Sehingga para nelayan dapat memantau serta melihat pertumbuhan Lobster melalui telepon genggam masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelitian dan pengembangan teknologi LOBSTECH ini, Hendra berhasil membuktikan dan meningkatkan produksi Lobster lebih dari 50%. Dan membuat waktu panen lebih pendek dibandingkan jika mengembangbiakan Lobster secara konvensional tanpa mengurangi kualitas Lobster.
Walaupun awalnya tak mudah dan kesulitan dalam memasarkan LOBSTECH, namun keberhasilan, gagasan dan semangat Hendra dalam mengembangkan LOBSTECH ini mendapatkan apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards 2022 di bidang Teknologi. Ke depannya, Hendra ingin LOBSTECH terus berkembang dan dapat membantu lebih banyak lagi nelayan di seluruh Indonesia dalam melakukan budidaya Lobster.
SATU Indonesia Awards
Tak hanya Hendra, pemuda Jember yang punya semangat dalam memajukan daerahnya, namun ada pemuda Indonesia lainnya yang menjadi inspirasi dalam SATU Indonesia Awards.
ADVERTISEMENT
SATU (Semangat Astra Terpadu) Indonesia Awards sendiri adalah wujud apresiasi dari Astra untuk generasi muda, anak bangsa Indonesia, yang punya semangat dan menjadi pelopor pergerakan dalam melakukan perubahan untuk berbagi dan bermanfaat dengan masyarakat sekitarnya, baik secara individu maupun kelompok.
Apresiasi SATU Indonesia Awards ini dibagi berdasarkan bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi, atau dari satu kategori kelompok yang mewakili dari ke lima bidang tersebut.
Dari program SATU Indonesia Awards ini, Astra berharap pemuda pemudi Indonesia bisa terus bergerak dan tumbuh bersama dalam memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap masyarakat Indonesia.