Imbas Pembangunan Tol Yogya—Solo bagi Petani Klaten

Mellyana Rismawati
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
Konten dari Pengguna
16 Maret 2023 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mellyana Rismawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembangunan jalan tol. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembangunan jalan tol. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Jokowi begitu gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama pembangunan jalan tol. Pembangunan jalan tol Yogya—Solo ditujukan sebagai sarana peningkatan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Dikutip dari laman setneg.go.id, Todaro (2006) mengungkapkan bahwa infrastruktur menjadi faktor penting yang akan menentukan tingkat perluasan dan kecepatan pembangunan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sebagian pakar berpandangan apabila pembangunan jalan tol justru akan mengurangi ketersediaan lahan pertanian sebagai akibat dari adanya pembebasan lahan. Selain itu, pembangunan jalan tol juga akan mengakibatkan masyarakat yang menggantungkan hidup dengan bekerja sebagai petani kehilangan pekerjaannya.
Konektivitas antarwilayah menjadi pondasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kansky mengemukakan bahwa semakin tinggi indeks konektivitas, semakin banyak jaringan jalan yang menghubungkan. Tingginya indeks konektivitas wilayah akan berpengaruh terhadap pergerakan manusia, barang, dan jasa sebab jalan akan memperlancar tingkat mobilitas antarwilayah.
Pembangunan jalan tol Yogya—Solo menghubungkan tiga bandara besar, yaitu Solo, Yogyakarta dan Semarang. Dengan adanya jalan tol ini akan memudahkan distribusi barang atau jasa dan mobilitas masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, keterlambatan distribusi akibat antrian panjang transaksi ketika masuk tol masih sering dikeluhkan.
ADVERTISEMENT
Pembangunan tol Yogya—Solo telah merampas lahan pertanian di wilayah Klaten, Jawa Tengah. Khasanah et al (2017) mengatakan bahwa pembangunan jalan tol mengakibatkan lahan yang digunakan untuk bercocok tanam berkurang. Pengurangan jumlah lahan persawahan tersebut tentu akan berdampak pada penurunan hasil panen dari petani dan kesejahteraan petani. Kurang lebih 365 hektare atau 1,2% dari lahan persawahan yang ada di Klaten ikut terdampak dari adanya proyek pembangunan jalan tol Yogya—Solo. Akan tetapi, tidak semua masyarakat Klaten merasakan dampak tersebut karena jenis pekerjaan dari warga Klaten sendiri bervariasi.
Hilangnya pekerjaan menjadi buntut dari alih fungsi lahan pertanian akibat pembangunan tol Yogya—Solo. Hal ini selaras dengan temuan Hidayati et al. (2013) dan Ante et al. (2016) bahwa konversi lahan pertanian akan berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi petani, seperti penurunan hasil sawah, penurunan pendapatan, menurunnya peluang kerja di bidang pertanian, dan perubahan mata pencaharian. Paiman, seorang petani dari Klaten, mengaku kehilangan pekerjaan imbas dari pembangunan jalan tol Yogya—Solo.
ADVERTISEMENT
Ia yang kesehariannya bertani juga merasa kesulitan harus bekerja apa setelah lahan miliknya digunakan untuk pembangunan jalan tol tersebut. Memang warga yang terdampak proyek jalan tol kehilangan lahan dan pekerjaan, tetapi mereka juga mendapatkan uang ganti rugi sesuai peraturan yang ada atas pembebasan lahan tersebut.
Meskipun pembangunan jalan tol Yogya—Solo mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan jalan tol justru menjadikan lahan pertanian di wilayah Klaten berkurang. Selain itu, adanya pembangunan jalan tol ini juga menyebabkan sebagian besar petani kehilangan pekerjaan. Pembangunan infrastruktur berupa jalan tol yang digadang mampu meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, justru menimbulkan penurunan ketersediaan lahan pertanian dan hilangnya pekerjaan yang tentu berdampak pada ketidaksejahteraan bagi petani di wilayah Klaten.
ADVERTISEMENT
Jika pembangunan tol terus digalakkan tanpa adanya kajian lebih mendalam, kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat tidak akan pernah tercapai. Pejabat politik perlu mengkaji lebih mendalam terkait imbas dari setiap proyek pembangunan sebelum proyek tersebut direalisasikan karena mereka memiliki andil dalam memutuskan sebuah proyek pembangunan.