Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Perkembangan Bahasa Mandarin di Indonesia
15 Juni 2022 21:17 WIB
Tulisan dari Rizka Cahya Purnama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamu pasti sudah tidak asing lagi melihat etnis Tionghoa di Indonesia. Dengan masuknya etnis Tionghoa di Indonesia, maka berkembang pula budaya dan bahasa China di tanah air. Bahkan pada saat ini bahasa Mandarin menjadi bahasa asing kedua yang paling dibutuhkan oleh perusahaan di Indonesia setelah bahasa Inggris. Oleh karena itu, pada saat ini bahasa Mandarin sudah diajarkan diberbagai jenjang pendidikan di Indonesia, baik pendidikan formal, non formal, maupun informal. Lalu, bagaimana awal masuk dan berkembangnya bahasa Mandarin di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Sejarah Masuk dan Berkembangnya Bahasa Mandarin di Indonesia
Bahasa mandarin mulai masuk ke Indonesia sejak Belanda masih menjajah Indonesia, pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia kala itu mengalami pasang surut. Mulanya Belanda memperbolehkan pengajaran bahasa Mandarin, namun pada tahun 1619 Belanda melakukan pelarangan terhadap pengajaran bahasa Mandarin. Pada tahun 1753, didirikan sekolah bahasa Mandarin oleh komunitas Tiong Hoa Hwe Koan (THHK) Batavia tahun 1901 (Nio, 1940:22), pada mulanya sekolah ini didirikan untuk anak-anak keturunan Tionghoa. Namun, menurut salah satu wartawan senior Sin Po mengatakan bahwa pada masa itu belum banyak warga Tionghoa yang tertarik untuk mempelajari bahasa Mandarin dikarenakan posisi Tiongkok yang belum bergengsi dihubungan internasional.
Seiring dengan berjalannya waktu, sekolah bahasa Mandarin tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak Tionghoa tetapi juga mulai diminati oleh warga pribumi. Pada masa itu hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia terdapat sekolah bahasa Mandarin yang didirikan oleh THHK, diperkirakan jumlahnya mencapai 1600 sekolah.
ADVERTISEMENT
Perkembangan bahasa Mandarin di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan politik secara nasional maupun internasional. Pada tahun 1965 politik Indonesia mengalami pergantian pemerintahan, yakni bergantinya era orde lama menuju era orde baru. Hal itulah yang menyebabkan pembelajaran bahasa Mandarin di Indonesia tidak berkembang.
Pada masa orde baru dimana masa itu Indonesia dipimpin oleh presiden Soeharto, dikeluarkan beberapa peraturan terhadap etnis Tionghoa, diantaranya adalah pembubaran sekolah dan organisasi Tionghoa. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia sempat terhenti kurang lebih selama 30 tahun. Bahasa Mandarin baru mulai kembali diajarkan setelah masa reformasi pada tahun 1998, dengan dibuatnya Instruksi Presiden No.04 tahun 1999 oleh BJ Habibie, setahap demi setahap pembatasan terhadap etnis Tionghoa mulai dihapuskan. Pada masa pemerintahan Gus Dur, dibuatlah keputusan presiden no.06 tahun 2000 yang memperbolehkan orang-orang China kembali menjalankan budayanya di Indonesia, termasuk pengajaran bahasa Mandarin.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini, pengajaran bahasa Mandarin sudah bertumbuh subur dan menjamur di Indonesia. Bahkan pada saat ini, semua umur dan semua kalangan dapat mempelajari bahasa Mandarin di Indonesia. Perlu diketahui bahwa pembelajaran bahasa Mandarin di Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi dengan bangsa asing yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan politik dan ekonomi Indonesia, bukan untuk 'menchinakan' masyarakat Indonesia seperti yang dilakukan Jepang pada masa penjajahan dahulu.
Sebagai salah satu bahasa tertua, bahasa Mandarin patut untuk kita pelajari. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, kita dapat mempelajari bahasa Mandarin kapanpun dan dimanapun seperti melalui media online, film, serta musik-musik China. Setelah membaca sejarah dan perkembangan bahasa Mandarin di Indonesia, Apakah kamu tertarik untuk mempelajarinya?
ADVERTISEMENT