Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Menuju Kemandirian Komunitas dalam Pendampingan Pasien TBC Resistan Obat
11 Januari 2021 17:34 WIB
Tulisan dari Yayasan KNCV Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dalam rangka mendukung pencapaian Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) melalui dukungan pendanaan dari USAID akan mengimplementasikan proyek MANDIRI-TB (Mobilisasi Jejaring untuk Kemandirian Melawan TBC ) di 4 (empat) kota, yaitu Medan (Sumatera Utara), Jakarta Utara (DKI Jakarta), Surabaya (Jawa Timur), dan Makassar (Sulawesi Selatan). Proyek ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas organisasi masyarakat sipil dan organisasi pasien dalam melakukan advokasi sehingga kegiatan pendampingan pasien TBC Resistan Obat yang dilakukan oleh komunitas dapat dilakukan secara mandiri, baik oleh pendanaan dari pemerintah (APBD) maupun swasta (CSR dan filantropi). Selain itu Mandiri TB bertujuan untuk memperkuat kapasitas anggota organisasi masyarakat sipil dan organisasi pasien dalam melakukan konseling perubahan perilaku dalam proses pendampingan pasien TBC RO yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan pelayanan TB yang berkualitas dan berpusat pada pasien.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
‘’Dalam implementasinya, proyek MANDIRI-TB akan melakukan dua strategi utama yaitu melalui pendekatan multi sektoral untuk meningkatkan komitmen pemda dan sektor swasta terkait anggaran kegiatan TBC dan meningkatkan akses layanan TBC RO yang berkualitas dan berpusat pada komunitas,” terang dr. Jhon Sugiharto, MPH, Direktur Yayasan KNCV Indonesia.
Proyek ini nantinya juga turut berkontribusi dalam perjalanan menuju kemandirian program penanggulangan TBC melalui pemberdayaan jejaring pemangku kepentingan menuju eliminasi TBC di Indonesia. Pemangku kepentingan yang dimaksud termasuk pemerintah daerah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, serta sektor swasta. Selain itu komunitas sebagai sektor kunci juga menjadi mitra strategis dalam pelaksanaannya. MANDIRI-TB akan diimplementasikan hingga September 2022. Proyek ini menargetkan 100% pasien TBC RO di wilayah intervensi dapat memulai pengobatan dan >80% pasien TBC RO di wilayah intervensi dapat menyelesaikan pengobatan.
ADVERTISEMENT
‘’Eliminasi TBC menjadi tanggung jawab semua pihak, bahkan lintas sektor di luar sektor kesehatan serta komunitas. Peran komunitas sangat penting, bahkan hal ini sejalan dengan strategi penanggulangan TBC Nasional 2020-2024 dimana pelibatan komunitas penting dilakukan terutama dalam mendukung upaya diagnosis dan pengobatan untuk mencapai peningkatan angka keberhasilan pengobatan,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dalam sambutannya saat membuka acara Kick Off MANDIRI-TB 7 Januari 2021.
Program Mandiri TB diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memberikan dukungan psikososial yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pasien TBC RO.
ADVERTISEMENT
Proyek ini diharapkan dapat memberikan pengawasan dan pemantauan secara berkelanjutan untuk alokasi pendanaan dari pemerintah lokal dan mempertahankan dukungan dan keikutsertaan sektor koorporasi melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, juga memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan akses layanan diagnostik TBC, pengobatan TBC, dan dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.