Konten dari Pengguna

Peningkatan Temuan Kasus TBC Melalui Aplikasi SOBAT TB

Yayasan KNCV Indonesia
Yayasan KNCV Indonesia (YKI) merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kesehatan, khususnya Tuberkulosis (TBC) dan penyakit menular lainnya.
11 November 2021 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yayasan KNCV Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

JAKARTA, 9 November 2021 – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu dari masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2021, Indonesia menjadi negara dengan beban TBC ketiga terbesar di dunia setelah India dan Cina, dengan estimasi sebanyak 824.000 kasus baru per tahun. Dari estimasi tersebut, pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 384.025 kasus atau sekitar 47% dari estimasi kasus. Capaian penemuan kasus ini menurun drastis dari tahun sebelumnya (67%), akibat dari dampak pandemi COVID-19.

Peningkatan Temuan Kasus TBC Melalui Aplikasi SOBAT TB
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Situasi ini tentu menjadi hambatan dalam merealisasikan visi eliminasi TBC di tahun 2030. Sebagai bagian dari upaya mengejar ketertinggalan pencapaian program untuk mencapai target tersebut, maka diperlukan upaya inovatif, terlebih dalam meningkatkan penemuan kasus TBC.
ADVERTISEMENT
Direktur Kantor Kesehatan USAID, Pamela Foster mengatakan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai target eliminasi TBC. Pemanfaatan aplikasi SOBAT TB adalah bagian dari kemitraan dengan YKI yang dapat menjangkau 60.000 pengguna SOBAT TB di 14 provinsi dan akan berkontribusi dalam meningkatkan deteksi dan pengobatan penyakit TBC.
SOBAT TB merupakan aplikasi berbasis ponsel pintar yang dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi TBC yang akurat, mengakses layanan TBC, serta melakukan deteksi dini TBC melalui fitur skrining mandiri.
Paparan Aplikasi SOBAT TB oleh Taufiq Priyo Utomo dari YKI
"Aplikasi ini dapat menjadi wujud peran digitalisasi teknologi dibidang kesehatan dalam upaya untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dalam hal edukasi, skrining, serta pendampingan pengobatan dapat makin dipermudah," ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI saat meresmikan aplikasi SOBAT TB pada peringatan HTBS bulan Maret 2021.
ADVERTISEMENT
Fitur skrining TB dalam aplikasi SOBAT TB telah dikembangkan untuk membantu program penanggulangan TBC untuk mendukung penemuan kasus secara pasif-intensif di layanan kesehatan, maupun secara aktif-masif di masyarakat melalui kegiatan kontak investigasi maupun skrining mandiri pada populasi khusus, seperti sekolah, asrama, tempat kerja, dan populasi berisiko lainnya.
”Aplikasi ini juga dapat menjadi sarana bagi masyarakat, pasien, komunitas, organisasi pasien, dan petugas kesehatan untuk berbagi informasi dalam meningkatkan layanan TBC di seluruh Indonesia,” ujar dr. Jhon Sugiharto, MPH, Direktur Eksekutif Yayasan KNCV Indonesia.
Aplikasi SOBAT TB diharapkan dapat mendorong peningkatan penemuan kasus TBC di masyarakat. Sehubungan dengan hal ini, akan dilaksanakan kegiatan TB Recovery Plan Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan oleh USAID untuk pemanfaatan SOBAT TB sebagai media informasi dan skrining mandiri di 43 kabupaten/kota di 14 provinsi. Kegiatan ini akan diawali dengan pertemuan kick-off program. Dalam pertemuan ini akan disepakati mekanisme koordinasi dan tahapan pelaksanaan kegiatan dengan pemangku kepentingan terkait pemanfaatan SOBAT TB sebagai media informasi dan skrining mandiri untuk membantu penemuan kasus TBC di masyarakat.
ADVERTISEMENT