Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sepeda Untuk Penyemangat Pasien TBC RO Menuntaskan Pengobatan
24 November 2021 20:57 WIB
Tulisan dari Yayasan KNCV Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Indonesia menduduki peringkat ketiga untuk negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi di dunia (Laporan WHO TBC Global 2021) dengan estimasi kasus TBC sebesar 824.000 dan 93.000 kematian per tahunnya. Pada tahun 2020, di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 715 orang terdiagnosis TBC Resistan Obat (TBC RO) dan hanya 549 orang diantaranya yang memulai pengobatan TBC RO (data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, September 2021). Selain itu, pasien TBC RO 2018 yang sembuh dan lengkap pengobatan masih rendah, yakni sebesar 45%.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan pengobatan pasien TBC RO tidak hanya dilihat dari sisi pengobatannya saja namun dari semua aspek, salah satunya dari aspek sosial ekonomi. Kendala ekonomi menjadi salah satu kendala dalam keberhasilan pengobatan pasien.
ADVERTISEMENT
Melihat situasi tersebut, PETA, organisasi pasien penyintas TBC RO di DKI Jakarta yang juga mendampingi pengobatan pasien, berupaya agar seluruh pasien yang didampingi bisa menyelesaikan pengobatan hingga tuntas dan bisa memutus mata rantai penularan TBC RO di DKI Jakarta.
Salah satu pasien TBC RO di Jakarta Utara yang saat ini sedang menjalani pengobatan di RSPI Sulianti Saroso bernama J (33). J adalah pasien dampingan PETA yang saat ini belum bekerja. Sebelumnya, J berprofesi sebagai pemulung yang dalam kesehariannya memperoleh pendapatan dari mengumpulkan botol-botol bekas atau barang bekas lainnya untuk dijual. J tinggal di daerah Kecamatan Pademangan dengan orang tua dan 2 anaknya. Jarak antara RSPI Sulianto Saroso cukup jauh dan J mengalami kesulitan dalam hal transportasi maupun secara finansial untuk memulai pengobatan. Namun, J mempunyai semangat yang tinggi untuk berobat sampai sembuh.
ADVERTISEMENT
Pada awal masa pengobatan, J diantar jemput oleh Desi, salah satu pendamping pasien dari PETA, dari rumah ke RSPI Sulianti Saroso untuk minum obat. Melihat semangat J yang luar biasa untuk sembuh, PETA mengadakan penggalangan dana untuk memudahkan J dalam mengakses layanan dan pengobatan TBC RO ke RSPI Sulianti Saroso. Dari hasil penggalangan dana tersebut terkumpul donasi sebesar Rp 1.500.000 untuk dibelikan sepeda dan paket sembako untuk J. Saat ini J sudah rutin menjalani pengobatan TBC RO selama 1 bulan.
“Alhamdulilah saya mendapatkan sepeda dari Hamba Allah melalui bantuan teman-teman PETA sehingga dapat membantu saya untuk bisa rutin pengobatan di rumah sakit,” ujar J pasien TBC RO dampingan PETA, yang tetap bisa mengumpulkan botol plastik bekas air minum kemasan dalam perjalanannya setiap hari ke rumah sakit untuk berobat.
ADVERTISEMENT
PETA merupakan organisasi pasien penyintas TBC RO sehingga pendampingan yang dilakukan juga berdasarkan pengalaman para anggota PETA dalam menyelesaikan pengobatan. Dengan adanya pendampingan dari PETA, diharapkan pasien termotivasi untuk menyelesaikan pengobatan dan menjadi bukti bahwa TBC RO bisa disembuhkan. Dengan semakin banyak pasien TBC RO yang sembuh, akan memutus mata rantai penularan di masyarakat sehingga menjadikan Kota Jakarta bebas TBC dan masyarakatnya semakin produktif.
Tentang PETA
Yayasan Pejuang Tangguh (PETA) berdiri sejak 15 Maret 2013 didirikan oleh sejumlah mantan pasien TBC RO yang memiliki kepedulian untuk mendampingi, memberdayakan dan mengedukasi pasien TBC RO. Lebih jauh PETA juga terlibat dalam mengangkat isu-isu dan kebutuhan pasien TBC RO serta stigma dan diskriminasi yang terjadi pada pasien TBC RO dalam konteks provinsi dan nasional.
ADVERTISEMENT
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Ully Ulwiyah
Ketua Yayasan Pejuang Tangguh
081298478887