Tanaman Lidah Mertua Bisa Bantu Remediasi Tanah yang Tercemar

Konten dari Pengguna
16 Mei 2020 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melyana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tanah tercemar Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tanah tercemar Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tanah yang tercemar akhir-akhir ini menjadi masalah tersendiri bagi makhluk hidup, dengan teknologi dan industri yang semakin berkembang, semakin memberikan dampak negatif untuk tanah. Hal tersebut terjadi karena limbah yang dihasilkan dari sektor industri baik itu limbah cair, padat, maupun gas dapat mencemari tanah.
ADVERTISEMENT
Salah satu limbah yang berbahaya bagi tanah yaitu limbah industri yang mengandung logam berat. Logam berat yang masuk ke lingkungan, baik itu lingkungan tanah, air, maupun udara sekarang menjadi perhatian yang serius karena memiliki sifat toksik yang akan berdampak ke manusia, hewan, serta tanaman,
Penelitian yang dilakukan Nopriani dalam Teknik Uji Cepat Untuk Identifikasi Pencemaran logam Berat Tanah di Lahan Apel Batu pada tahun 2011 menyatakan bahwa logam berat termasuk zat yang tercemar karena sifatnya yang stabil dan sulit untuk diuraikan. Logam berat di dalam tanah akan membahayakan organisme dan lingkungan. Di dalam tanah, logam berat akan membentuk kompleks dengan bahan organic yang ada di tanah sehingga menjadi logam yang tidak larut.
ADVERTISEMENT
Beberapa logam berat yang dapat mencemari tanah yaitu Zn, Cu dan juga Pb. Seng (Zn) merupakan logam berat esensial, yang dalam jumlah rendah dibutuhkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan, sedangkan dalam jumlah tinggi akan memberikan efek racun. Gejala keracunan Zn pada tumbuhan yaitu daun yang berukuran lebih kecil dar daun pada umumnya dan akan menyebabkan daun menjadi mati.
Adapun Cu (Tembaga) dapat masuk ke lingkungan melalui jalur alami dan nonalami. Pada jalur alami logam mengalami siklus perputaran dari kerak bumi ke lapisan tanah, ke dalam makhluk hidup, ke dalam kolam air, mengendap, dan kemudian kembali lagi kedalam kerak bumi. Kandungan alami logam berubah-ubah sesuai dengan kadar pencemaran yang disebabkan oleh manusia ataupun karena erosi alami.
ADVERTISEMENT
Selain Zn dan Cu logam berat lainnya yaitu Pb atau biasa disebut dengan timbal, yang merupakan logam yang bersifat toksik dan biasanya berasal dari industri dan gas buangan kendaraan bermotor. Pb dapat ditemukan di tanah, air maupun udara. Konsentrasi Pb dapat ditemukan di tanaman dan tanah yang berada di sekitar industri logam.
Kadar Pb yang tinggi pada tanaman yang banyak ditemukan di pinggir jalan dapat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jalan tersebut. Semakin banyak kendaraan, maka kadar Pb juga akan semakin banyak.
Logam berat Pb juga dapat berasal dari sektor pertanian, yaitu dari pupuk anorganik, pupuk kandang, dan juga pestisida. Pupuk kimia yang mengandung unsur-unsur makro dan mikro pada umumnya mengandung logam berat dalam jumlah yang kecil, misalnya logam Cd dan Pb yang digunakan sebagai unsur ikatan.
ADVERTISEMENT
Apabila terus menggunakan pupuk anorganik pada tanah maka akan meningkatkan kandungan Pb pada tanah. Kandungan logam Pb yang melebihi ambang batas akan berbahaya bagi makhluk hidup dan dapat menyebabkan toksik. Tumbuhan akan mengalami gangguan pada sel-selnya dalam menyerap unsur N, P dan Mg sehingga akan merusak metabolism mineral, nutrisi, fotosintesis dan transpirasi bagi tanaman.
Tanah yang tercemar logam berat dapat digunakan kembali dengan aman apabila dilakukan usaha untuk memperbaiki dan memulihkan tanah yang tercemar tersebut dengan cara yang efektif dan dengan biaya yang relatif murah. Lantas bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kualitas tanah yang telah tercemar?
Salah satu cara yang digunakan untuk mengembalikan dan memperbaiki tanah yang terima adalah dengan menggunakan remediasi menggunakan tanaman atau yang biasa disebut dengan fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan teknologi gabungan kegiatan tanaman dan mikroorganisme yang bertujuan untuk menurunkan, mengaktifkan, memindahkan ataupun mengurangi bahan beracun di dalam tanah.
ADVERTISEMENT
Fitoremediasi dilakukan secara langsung pada tanaman hidup yang berguna untuk mendegradasi dan meremediasi tanah, lumpur, sedimen dan perairan yang mengalami pencemaran lingkungan. Tanaman yang dapat digunakan sebagai fitoremediasi yaitu tanaman yang mudah tumbuh dan dapat mengkonsumsi air dalam jumlah yang banyak serta mampu meremediasi lebih dari satu polutan dan toleran yang tinggi terhadap polutan.
Tanaman lidah mertua Foto: Shutterstock
Tanaman yang akan digunakan untuk proses remediasi tanah tercemar adalah tanaman lidah mertua (Sansivieria trifasciata) yang merupakan tanaman hiperakumulator. Lidah mertua (Sansivieria trifasciata) merupakan salah satu tanaman hias yang banyak dikenal oleh masyarakat, karena tanaman ini memiliki warna yang menarik dan mudah dalam merawatnya. Lidah mertua memiliki akar serabut, batang yang pendek dan beruas, daun yang bentuknya pipih dan lebar serta memiliki ujung yang runcing. Lidah mertua mampu menyimpan air dalam jumlah yang banyak pada seluruh bagian daun, sehingga dapat bertahan hidup di daerah yang kering dan tandus.
ADVERTISEMENT
Yunisa dkk, 2017 dalam penelitiannya mengatakan bahwa tanaman lidah mertua memiliki kelebihan yaitu resisten terhadap polutan, polutan yang dapat diikat oleh tanaman lidah mertua adalah logam berat seperti timbal (Pb), cadmium (Cd), Khloroform, Kromium (Cr) dan juga benzene. Tanaman lidah mertua juga dapat menyerap 107 jenis polutan pada daerah yang padat lalu lintas, didalam ruangan yang penuh dengan asap rokok, dan limbah pada kawasan industri.
Efektifitas penyerapan tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata) mempunyai nilai yang tinggi. Hal ini dapat terjadi karena tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata) memiliki zat aktif pregnane glikosid. Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Proses detoksifikasi ini menggunakan zat aktif pregnane glikosid. Melalui proses ini, mikroba menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman seperti asam amino, gula, dan asam organik.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Nopriani, Lenny Sri. 2011. Teknik Uji Cepat Untuk Identifikasi Pencemaran logam Berat Tanah di Lahan Apel Batu. Proposal Disertasi.
Yunisa, T. R., N. S. Susanto., T. Estiasih., N. I. Panca. 2017. Potensi Daun Lidah Mertua (Sansevieria Trifasciata) sebagai Biosorben Logam Timbal. Pangan dan Agroindustri, 5(4): 66-70.