Konten dari Pengguna

Pembelajaran Diferensial: Menghargai Keunikan dan Kecepatan Belajar Siswa

Ammar Faqih Utomo
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S-1), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
21 Juni 2023 13:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ammar Faqih Utomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: Foto oleh iStock photo
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Foto oleh iStock photo
Sebelum kurikulum merdeka, sistem pendidikan di Indonesia masih menerapkan pembelajaran yang tidak mengakomodir kebutuhan siswa. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang sangat serius bagi masa depan siswa yang nantinya akan berkontribusi untuk kehidupan negara dan dunia. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni menerapkan konsep “pembelajaran diferensial”.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran diferensial adalah pembelajaran yang berdiferensiasi. Pembelajaran yang berdiferensiasi, artinya pembelajaran yang mengedepankan atau mengutamakan kebutuhan setiap siswa dalam proses belajar. Pembelajaran yang berdiferensiasi bukan berarti memberikan perlakuan yang berbeda terhadap setiap siswa, melainkan model “mengajar” guru yang dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan setiap siswa.
Dalam buku Road to Guru Penggerak (2021) dijelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang dibuat berdasarkan kebutuhan siswa dan bertujuan untuk membantu siswa sukses dalam belajar. Dapat disimpulkan bahwa setiap siswa memungkinkan untuk memilih subject yang ingin mereka pelajari, memilih model belajar yang mereka sukai, dan memilih produk belajar apa yang ingin dihasilkan.
Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda karena berkaitan dengan karakteristik atau keunikan setiap siswa. Albert Einstein berkata, “Setiap siswa adalah jenius. Jika kamu menilai seekor ikan dari bagaimana ikan tersebut memanjat pohon, maka selamanya ikan tersebut akan dianggap bodoh”. Jadi, setiap guru harus menerima sebuah fakta bahwa setiap siswa tidaklah sama.
ADVERTISEMENT
Setiap siswa memiliki background yang berbeda, seperti sosial budaya, keluarga, kepribadian, serta minat dan hobi yang membuktikan bahwa setiap siswa memiliki keunikannya sendiri. Keunikan tersebut akan memengaruhi belajar siswa, khususnya gaya belajar. Dapat disimpulkan bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda yang akan memengaruhi kecepatan dalam menyerap materi yang diajarkan oleh guru.
Keunikan dan kecepatan belajar siswa merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kedua hal tersebut tidak dapat ditukar dalam artian guru harus menerapkan model mengajar yang dapat menyesuaikan keunikan dan kecepatan belajar siswa di kelas. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, guru harus menghargai keunikan dan kecepatan belajar siswa.
Keunikan dalam Pembelajaran
Keunikan dalam konteks pembelajaran artinya, setiap siswa dalam hal memahami dan mengaplikasikan materi yang didapat tidaklah sama. Terdapat siswa yang cepat dan lambat dalam hal memahami materi. Begitu juga dengan pengaplikasian materi, produk belajar yang dihasilkan akan berbeda karena kreativitas tiap siswa.
ADVERTISEMENT
Tugas seorang guru ialah memahami keunikan tiap siswa agar dapat menerapkan model mengajar yang dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan belajar tiap siswa. Hal tersebut merupakan bentuk menghargai keunikan siswa oleh guru. Siswa akan merasa tentram dan semangat untuk mengikuti pembelajaran.
Contoh keunikan siswa yang sering ditemukan dalam pembelajaran ialah, murid A lebih mudah menyerap materi dengan gaya belajar “auditori” dibandingkan murid B yang menggunakan gaya belajar “audiovisual”. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada proses pembelajaran yang menyebabkan guru harus mampu menemukan media pembelajaran yang cocok diterapkan untuk semua siswa.
Menghargai Kecepatan Belajar Siswa
Kecepatan belajar siswa ialah kemampuan seberapa cepat siswa dalam memperoleh ilmu. Contohnya, siswa A dapat memahami materi bangun ruang tanpa meminta guru untuk menjelaskan kembali dibandingkan siswa B yang meminta guru untuk menjelaskan kembali. Kemampuan ini sangat penting karena dapat memengaruhi rencana pembelajaran yang dirancang oleh guru. Dan model pembelajaran akan lebih variatif.
ADVERTISEMENT
Guru dapat mengidentifikasi kecepatan belajar siswa, seperti memperhatikan perilaku siswa saat belajar, memberikan tugas untuk mengukur pemahaman siswa, mengamati seberapa cepat respons siswa ketika diberi pertanyaan, menanyakan tentang preferensi belajar siswa, dan mencatat perkembangan belajar siswa dari waktu ke waktu.
Bagaimana cara menghargai kecepatan belajar siswa? Guru dapat menggunakan pendekatan fleksibilitas dalam pengajaran. Fleksibilitas dalam pengajaran artinya guru harus memastikan bahwa pengajaran yang akan diterapkan harus mencakup kecepatan belajar siswa yang beragam seperti memberikan penjelasan tambahan dan rinci kepada siswa yang membutuhkan.
Manfaat dari Menghargai Keunikan dan Kecepatan Belajar Siswa
Ketika keunikan siswa dihargai, siswa akan termotivasi untuk belajar. Mereka merasa diterima dan diakui sebagai individu yang memiliki kekuatan dan minat yang berbeda. Mereka akan merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Keterampilan sosial siswa akan meningkat. Siswa dapat berinteraksi dengan rekannya dengan rasa percaya diri yang lebih tinggi. Menghargai keunikan siswa dapat membantu mereka untuk memahami dan menghargai perbedaan orang lain juga. Mereka juga dapat mengelola emosi dengan lebih baik, seperti mengelola stress, frustasi, atau rasa jenuh yang muncul Ketika belajar.
Menghargai keunikan dan kecepatan belajar siswa juga dapat membantu siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka. Mereka mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Oleh karena itu, mereka dapat mengasah bidang yang diminati.
Menghargai keunikan dan kecepatan belajar siswa merupakan pendekatan penting dalam pembelajaran. Dengan mengakomodasi kebutuhan individual siswa, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, memotivasi siswa, dan membantu mereka mencapai potensi maksimal mereka dalam mempersiapkan masa depan yang sukses.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Nurhayati, Rani. (2021). Road to Guru Penggerak. Bandung: Guepedia.