Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Banyak Membaca Penting bagi Manusia
7 Agustus 2021 9:48 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Zairiyah Kaoy, CH, CHt tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak di antara kita yang kesulitan berbicara dan mencari-cari kata agar tidak terjadi pengulangan dalam bahasa dan berbicara. Kesulitan ini terkadang membuat individu lebih memilih diam dan mengamati saja dari pada berbicara. "Manusia hanya mempunyai dua cara untuk belajar, satu dengan membaca dan satunya lagi berkumpul dengan orang-orang yang lebih pintar" (Will Rogers).
ADVERTISEMENT
Bahasa berasal dari kemampuan seseorang menganalisa, menemukan solusi dan mengaktifkan otak serebrum bagian kirinya sebagai penyeimbang otak serebrum bagian kanan. Fungsi otak kiri ini teraktifkan ketika individu membaca, berbicara, menganalisa sesuatu, pengambilan keputusan, kritik, dll. Seringnya kita mendengar bahwa otak kanan sangat baik bila diaktifkan secara dominan, sehingga melupakan pentingnya otak kiri untuk memutuskan hal penting dalam hidupnya.
Keseimbangan otak kanan dan kiri ini sering diabaikan, seolah orang yang cenderung menggunakan otak kanan saja yang membuatnya menjadi cerdas. Otak kanan berkaitan dengan kreativitas dan berhubungan dengan seni, sedangkan otak kirinya memutuskan apa yang terbaik dari seni yang akan disajikan. Tentunya keduanya berjalan seiring, namun apakah seni lebih dominan dari pada proses berpikirnya.
ADVERTISEMENT
Membaca dan berbicara adalah dua sahabat yang sangat akrab, saling menutupi kekurangan dan memberikan segudang manfaat. Mengapa membaca itu penting bagi kita, apakah otak kanan terlibat dalam proses membaca? Dan bagaimana cara agar kita gemar menghidupkan budaya membaca? Berikut ulasannya.
Membaca Penting bagi Manusia
Membaca merupakan bahan kosakata dalam berbicara dan menulis. Bagi individu yang senang menulis tentu ia akan senang membaca karena keduanya saling terkait. Ia akan mahir memilih dan menggunakan kosakata dalam tulisannya. Dapat meningkatkan kecerdasan manusia dan mudah berbicara karena memiliki kosakata yang bervariasi.
Membaca dapat mengaktifkan otak kiri dan akan mampu menganalisa banyak hal disebabkan banyak bahan yang terolah di dalam otaknya dan bersifat argumentatif. Terhindar dari demensia, meningkatkan kapasitas berpikir dan neuron yang aktif terhadap suatu ilmu pengetahuan yang dibaca atau dipelajarinya. Membaca dibutuhkan pemahaman, interpretasi dan penilaian informasi serta tanggapan terhadap bacaan sehingga terjadi proses berpikir yang kuat dan mencerdaskan.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan bermula dari membaca dan menganalisa bahan bacaan, mencerna dan mengolah di dalam pikiran. Tentunya akan terhindar dari banyak hal yang bersifat tipuan karena terlatihnya otak analisis untuk menganalisa informasi dari luar dirinya. Kemampuan menganalisa yang kuat di dapatkan dari kebiasaan menganalisa dan bersumber dari informasi yang akurat, tidak berdasarkan “katanya”.
Bahan bacaan tentunya yang sesuai dengan yang ingin diketahui dan dapat bersifat literal, interpretatif dan kritis. Bacaan literal merupakan tingkatan membaca yang hanya bertujuan menemukan informasi yang dinyatakan secara jelas di dalam bacaan, bacaan interpretatif melibatkan kemampuan memperoleh informasi yang dihasilkan dari penggabungan pernyataan antar baris dalam bacaan. Sedangkan bacaan kritis melibatkan kemampuan memperoleh informasi dengan proses berpikir kritis yang meliputi proses analisis, sintesis, dan evaluasi isi bacaan.
ADVERTISEMENT
Dengan banyak membaca tentunya individu akan mendapatkan hal baru yang belum pernah diketahuinya, memperoleh informasi dan menambah ilmu pengetahuan. Dengan banyak membaca individu akan mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya dan memperluas wawasan. Tentunya menjalani hidup akan lebih mudah karena banyak referensi yang didapatkan dari kebiasaan membaca.
Fungsi Otak Kanan dan Budaya Membaca
Otak kanan tentu terlibat dalam menginterpretasikan kalimat yang dibaca ke dalam bentuk gambar dan memudahkan pemahaman dalam proses membaca dan memudahkan penguraian dalam bahasa verbal. Terjadinya keseimbangan antara otak kanan dan kiri ketika membaca, sehingga mencerdaskan individu. Kombinasi antara gelombang beta dan alpha ini meningkatkan kecekatan manusia dalam proses berpikirnya dan memudahkannya menemukan solusi.
Budaya membaca yang dimiliki rakyat Indonesia tidak sebesar orang-orang di luar sana dan terlihat sekali perbedaannya. Individu yang lebih membudayakan membaca dalam kehidupannya akan selalu menemukan tujuan hidup dan keinginan. Hidup lebih terarah karena banyaknya data yang dapat diolah oleh pikirannya dan berdampak positif.
ADVERTISEMENT
Membaca bukanlah membuang waktu namun merupakan aktivitas otak. Di mana otak melakukan proses yang berkesinambungan dalam mengelola dan menghasilkan manfaat yang sangat besar dalam kehidupannya. Kecerdasan bermula dari membaca hal-hal yang bermanfaat, ia akan tertular dengan Bahasa-Bahasa dalam buku bacaannya.
Gemar Membaca
Membaca dapat dimulai dari ketertarikan terhadap sesuatu hal yang ingin diketahui terlebih dahulu. Mungkin dari bacaan yang sederhana dan menarik hati lalu berubah kepada hal-hal yang sangat dekat dengan kepribadian masing-masing. Misalnya senang dengan informasi kesehatan dapat memulainya dengan membaca mengenai informasi kesehatan, dll.
Orang-orang yang berkepribadian ekstrovert senang dengan bacaan yang bersifat inovasi, pengembangan diri (skill), kesehatan, buku humor, dll. Sedangkan individu introvert dan ambivert senang dengan novel, tabloid, majalah wanita, informasi kecantikan, dll. Para ambivert juga senang membaca buku motivasi, pengembangan diri, dll. Memulai membaca dari hal yang disenangi terlebih dahulu lalu meluas kepada buku-buku yang bersifat meningkatkan kapasitas diri.
ADVERTISEMENT
Meluangkan waktu 1 jam untuk melakukan aktivitas membaca layaknya olahraga bagi otak. Memberikan otak kita wawasan baru setiap harinya dapat meningkatkan mutu membaca dan memasukkan ilmu pengetahuan baru bagi kita. Membaca memudahkan manusia untuk berbicara lebih bervariasi dan menyehatkan fungsi otak.