Mengapa Perbuatan Baik Manusia Membuatnya Tampak Bercahaya

Zairiyah Kaoy, CH, CHt
Hypnoterapist (ZK Hypnoterapi) dan penulis
Konten dari Pengguna
9 Mei 2021 7:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zairiyah Kaoy, CH, CHt tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pixabay/human body
zoom-in-whitePerbesar
pixabay/human body
ADVERTISEMENT
Orang yang bahagia mengeluarkan cahaya dari wajah dan tubuhnya, kebahagiaanpun datang dari perbuatan baiknya kepada orang lain. perbuatan baik tersebut dapat meningkatkan gelombang frekuensi pada tubuhnya. Meningkatkan gelombang spiritual para pelaku kebaikan.
ADVERTISEMENT
Hakikat sendiri merupakan cahaya yang ada di diri manusia tersebut. Cahaya datang dari ilmu pengetahuan dan badan bioplasmik manusia (pola hidup). Ilmu pengetahuan sendiri merupakan alat pengurai dan badan bioplasmik sebagai wadah dari manusia yang melibatkan pikiran dan perasaannya dan dapat mempengaruhi warna pada dirinya. Warna ini sering disebut juga dengan aura.
Dalam tubuh setiap manusia memiliki sistem holistik terdiri dari sistem syaraf, badan seluler, sel, pembuluh meridian, dan badan bioplasmik. Lapisan badan bioplasmik terdiri dari gelombang eterik, astral, kausal dan spiritual. Ketika manusia meningkatkan aktivitas pada gelombang-gelombang tersebut maka lapisan pada bioplasmik tersebut akan meningkat, pada saat apa saja tubuh manusia bersinar dan apa manfaatnya?
Kegiatan Spiritual Meningkatkan Cahaya Tubuh
ADVERTISEMENT
Ketika manusia berdoa, berniat baik dan berprasangka baik dapat meningkatkan gelombang spiritual pada dirinya, bisa terjadi sebaliknya. Bila berniat buruk, prasangka buruk dan tidak berdoa/jarang berdoa maka dapat menurunkannya atau meredupkannya. Gelombang ini mengeluarkan cahaya lebih panjang dari dalam tubuh manusia tersebut.
Sering kita melihat orang-orang yang senang beribadah, berbuat baik dan berprasangka baik, wajah mereka terlihat tenang, damai, menarik dan bercahaya. Tercetak pada wajah mereka, wajah spiritualis. Bila mendengarkan mereka bicara hati cenderung tenang dan damai karena energi spiritualnya menenangkan, ketenangan yang mereka miliki dapat dirasakan oleh sekitarnya.
Begitu pula kebaikan, kebaikan yang ditebarkan akan memancar kembali kepadanya. Sebagai contoh, ketika manusia membantu orang lain maka pertolongan mudah didapatkannya, pada saat ia sedang butuh pertolongan. Seperti kutipan ayat Al-Qur’an berikut :
ADVERTISEMENT
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula” (Ar-Rahman 60). Ayat ini sangat menjelaskan kepada kita bahwa di setiap kebaikan akan dibalas pula dengan kebaikan dan membalas kebaikan dengan kebaikan pula.
Ketika manusia berniat baik, dan hal-hal baik lainnya, membuat banyak kebaikan mendatanginya, tentunya membuat orang tersebut menjadi bahagia. Rasa bahagia ini dapat mempengaruhi kelenjar dan hormon dalam tubuh. Kebaikan-kebaikan ini yang membuat gelombang spiritual meningkatkan cahaya pada lapisan bioplasmik manusia, sehingga ia terlihat bercahaya, “setiap kali kamu menciptakan keindahan di sekitarmu, kamu memulihkan jiwamu sendiri” (Alice Walker)
Rasa Bahagia Mengeluarkan Cahaya dari Tubuh dan Awet Muda
Lagi-lagi tentang bahagia, karena sangat bermanfaat untuk dunia dan bukan sampai di dunia saja tapi hingga ke-akhirat. Bila seseorang merasa bahagia maka ia akan mudah membahagiakan keluarga, orang tua, anak-anaknya, istri, dan orang sekitarnya. Tentunya banyak sekali kebaikan yang akan didapatkannya kelak.
ADVERTISEMENT
Membahagiakan juga merupakan kegiatan spiritual. Menyentuh hati manusia dan mengobati kegundahannya dengan berbagai dinamika yang dialaminya, walaupun hanya membuatnya tersenyum sudah merupakan satu kebaikan bagi yang melakukannya. Menggembirakan orang lain membuat gelombang spiritual semakin meningkat.
Saat kita melihat orang lain bahagia maka secara otomatis hati kita menjadi ikut bahagia dan menciptakan gelombang spiritual di sekeliling tubuh kita. Mengapa orang-orang yang bahagia terlihat awet muda? Ketika bahagia hormon endorphin akan terproduksi dari tubuh, meningkatkan kesehatan, dan membuat orang tersebut jadi terlihat ceria dan lebih muda dari usianya.
Gelombang Spiritual Yang Tertidur
Disampaikan oleh dr.Aisah Dahlan, CH, CHt, CM NNLP, bahwa sel manusia terdapat DNA dan didalamnya terdapat gen-gen. Tiap inti sel tersimpan 3 miliar informasi genetik. Hakikat manusia terukir dalam gen dan tertidur.
ADVERTISEMENT
Gen yang tertidur ini dapat dibangkitkan dengan dzikrullah, menata emosi dan makan minum secukupnya. Pada saat manusia rutin melakukan aktivitas ini maka manusia dapat dengan mudah menemukan hakikat dirinya dan alam semesta. Pembuluh meridian akan peka terhadap apa yang sedang terjadi di sekitarnya.
Bila gelombang spiritual ini telah memanjang maka orang tersebut mudah sekali mendapatkan yang diinginkannya. Memiliki intuisi yang kuat dan menerima input yang bersifat abstrak dengan jelas. “Guru spiritual saya adalah realitas dan guru realitas saya adalah spiritualitas” (Abdurrahman Wahid).
Manfaat Cahaya Dalam Tubuh Manusia
Cahaya merupakan tanda manusia itu hidup, dan tanpa cahaya tersebut kita tidak dapat dikatakan makhluk hidup. Cahaya merupakan paket alamiah yang dimiliki semua makhluk hidup. Namun terdapat perbedaan dari manfaat cahaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Cahaya merupakan sesuatu yang bersinar atau sesuatu yang mengeluarkan sinar, bentuk gelombang elektromagnetik dalam kurun frekuensi getar tertentu yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Seseorang yang bercahaya ini adalah orang yang memperkuat gelombang elektromagnetik yang ada di dalam dirinya. Gelombang ini berasal dari ilmu pengetahuan dan cara mereka mengolah pikiran dan perasaannya.
Manfaatnya sangat luas sekali mulai dari sisi kesehatan hingga kematiannya. Orang-orang yang bercahaya ini memiliki kebaikan yang tidak umum, namun dapat dipraktikan oleh siapa saja. Cahaya tersebut dapat turun ketika semangat menurun dan dapat meningkat ketika memulai banyak kebaikan-kebaikan dalam hidupnya. Cahayanya dapat menerangi hidupnya sendiri dan orang lain.
Cahaya diri tersebut mampu membuat pemiliknya menemukan jati diri dan hakikat hidupnya. Tidak mudah menyalahkan orang lain terhadap kegagalan yang dialaminya. Lebih mudah menemukan siapa pemilik super power dari cahaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Mempelajari banyak hal juga salah satu cara menemukan banyak cahaya. Ketika kita telah diterangi oleh cahaya-cahaya tersebut maka hidup akan lebih mudah menjalaninya tanpa tersesat. Ilmu adalah cahaya, mencari ilmu adalah proses untuk mendapatkan cahaya hingga ujung usia.