Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Ekonomi Islam : Membangun Keadilan Ekonomi Islam di Era Ketidakpastian Global
4 November 2024 9:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari mercy nataly tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Solusi alternatif yang mampu memberikan stabilitas dan keadilan bagi seluruh masyarakat diperlukan sebagai tanggapan atas ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh fluktuasi pasar, konflik geopolitik, perubahan iklim, dan pandemi. Keadilan sosial, solidaritas, dan keberlanjutan adalah pilar dari ekonomi Islam. Dalam artikel ini, kami melihat bagaimana ekonomi Islam dapat berperan dalam menghadapi tantangan global dan bagaimana prinsip-prinsipnya dapat membangun ekonomi yang lebih adil.
ADVERTISEMENT
1. Ekonomi Islam didasarkan pada beberapa prinsip utama:
Keadilan Sosial dan Distribusi Kekayaan: Redistribusi kekayaan yang adil dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial melalui zakat, infaq, dan sedekah. Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dan menghindari ketimpangan kekayaan pada segelintir orang(Chapra, 2008).
Keberlanjutan dan Etika dalam Bisnis: Etika berperan untuk menciptakan tatanan ekonomi yang lebih peradab. Bisnis harus dilakukan dengan jujur, konsisten, dan menghormati hak semua pihak, termasuk konsumen dan para pekerja.
Kepemilikan dan Keadilan: Di dalam islam mengakui kepemilikan individu tetapi juga menekankan tanggug jawab sosial. Sehingga sumber daya yang ada harus digunakan untuk kebaikan bersama, bukan hanya untuk kepuasan individu(Ṣiddīqī, 1981).
Larangan Riba: Penambahan bunga dianggap eksploitatif didalam islam. Penghapusan bunga (riba) membantu aktivitas ekonomi agar lebih berkinerja dan mencegah ketidakadilan ekonomi. Di tengah krisis global saat ini menggunakan sistem tanpa bunga lebih stabil(Iqbal & Mirakhor, 2011).
ADVERTISEMENT
2. Tantangan Ekonomi di Era Globalisasi dan Ketidakpastian
Krisis Keuangan Global: Seperti pada kasus krisis finansial tahun 2008 dan pandemi Covid, kasus ini telah mengguncang banyak negara. Prinsip ekonomi islam basis sektor rill dapat menjadi langkah untuk meminimalkan votalitas finansial global.
Ketimpangan Ekonomi: Ketimpangan ekonomi antara negara maju dan berkembang di era globalisasi semakin besar. Dalam hal ini, sistem wakaf dan zakat mempunyai peluang untuk meminimalkan ketimpangan melalui redistribusi kekayaan yang adil.
Perubahan Teknologi dan Iklim: Hadirnya teknologi di era modern membuat ancaman hilangnya pekerjaan, sedangkan perubahan iklim yang tidak menentu menambah ketidakpastian ekonomi. Ekonomi islam yang bertujuan pada kesejahteraan jangka panjang dan kelestarian sumber daya alam dapat menjadi Solusi terhadap ketidakpastian ini(Asyraf & Bouheraoua, 2011).
ADVERTISEMENT
3. Solusi Ekonomi Islam untuk Keadilan Global
Sistem Zakat dan Wakaf: Sistem ini dapat membantu meminimalkan ketimpangan ekonomi. Distribusi zakat bisa lebih efisien dan tepat sasaran dengan penambahan penggunaan teknologi digital.
Pengembangan Ekonomi Mikro Syariah: Modal keuangan syariah, seperti Musyarakah dan Mudharabah, menawarkan Solusi permodalan tanpa bunga kepada Masyarakat, yang memiliki potensi menambah kinerja ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah(Obaidullah, 2008).
Penguatan Pasar Modal Syariah: Pasar modal berbasis syariah, seperti sukuk, telah menunjukkan stabilitas dalam menghadapi krisis global. Sukuk dapat menjadi opsi pembiayaan tanpa bunga(Jobst et al., 2008).
4. Implementasi dan Peran Pemerintah
Kerjasama Internasional dalam Keuangan Islam: Untuk membangun ekosistem ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan tangguh terhadap krisis global, negara-negara Muslim perlu memperkuat kerja sama di sektor keuangan Islam. Salah satu cara untuk mewujudkan kerja sama ini adalah dengan membentuk blok ekonomi berbasis syariah.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Ekonomi yang Mendukung Prinsip Syariah: Kebijakan fiskal yang mendukung zakat dan perbankan syariah harus dibuat oleh pemerintah untuk membantu sistem ekonomi Islam berkembang. Untuk memaksimalkan potensinya di skala global, kolaborasi lintas negara diperlukan dalam pengembangan standar keuangan syariah(El-Gamal, 2006).
Kesimpulan
Untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global, ekonomi Islam menawarkan solusi berbasis keadilan sosial dan keberlanjutan. Di tengah krisis global, prinsip seperti distribusi kekayaan melalui zakat, larangan riba, dan etika bisnis dapat memberikan stabilitas. Untuk menerapkan ekonomi Islam secara efektif, kebijakan yang tepat dan kerja sama lintas negara diperlukan. Oleh karena itu, ekonomi Islam dapat berfungsi sebagai model alternatif untuk masa depan yang tidak hanya lebih adil tetapi juga lebih tangguh.
ADVERTISEMENT