Pendengaran Kurang Baik, Mertua Sering Salah Paham

Mertua Oh Mertua
Curhatan, keluh kesah, dan kisah cinta tentang mertua. Banyak drama di antara kita.
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2020 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pendengaran Kurang Baik, Mertua Sering Salah Paham. Dok: Giphy
zoom-in-whitePerbesar
Pendengaran Kurang Baik, Mertua Sering Salah Paham. Dok: Giphy
ADVERTISEMENT
Gangguan pendengaran sering terjadi pada lansia. Nggak menutup kemungkinan pula kalau mertua Anda juga kena. Itu lah yang dialami Celia, ibu muda satu anak. Tinggal serumah dengan ibu mertua dengan pendengaran kurang baik sering membuatnya “makan ati”. Berikut kisahnya.
ADVERTISEMENT
--
Ibu mertua tinggal bersama kami sejak aku lahiran. Suamiku yang minta. Katanya biar ada yang menemani, bantu, sekaligus mengajari aku mengurus si kecil. Tapi kenyataannya, justru aku makin pusing dengan kehadiran ibu mertua.
Aku berasumsi penyebab utamanya adalah pendengaran ibu mertua yang makin memburuk seiring bertambah usianya. Ya, gara-gara pendengaran ibu mertua kurang baik, kami sering salah paham.
Pernah suatu kali aku sedang menyapu rumah mumpung bayiku lagi tidur siang. Ibu mertua sedang duduk di sofa sambil nonton TV.
“Bu, permisi, aku mau sapu bagian situ,” kataku. Tapi entah aku yang kurang kencang atau bunyi TV yang meleburkan suaraku, sehingga ibu menangkapnya benar-benar beda.
“Apa? Tahu?? Nggak, ibu nggak suka tahu. Makan sendiri aja,” jawabnya.
ADVERTISEMENT
“Sapu bu, sapuu,” kataku lagi.
“Ooh mau nyapu di sini. Ngomong yang kencang dong,”
Baru sedetik ibu mertua minggir, terdengar suara bayiku menangis. Rupanya dia terbangun karena suara kencangku saat bicara dengan ibu. Ealaah, belum juga tidur setengah jam, anakku udah bangun lagi..
Dok: Giphy
Yang menyebalkan lagi adalah ibu mertua selalu nonton TV dengan suara nggak manusiawi. Saking kencangnya, tetangga sekitar bisa dengar. Kalau tetangga aja sampai terganggu, gimana dengan bayiku yang satu rumah?
Ya, anakku sering banget terbangun gara-gara suara TV yang disetel ibu mertua. Entah itu siang atau malam hari, ibu juga nggak tahu waktu. Seakan-akan dia lupa di rumah ada bayi yang butuh tidur lebih dari 12 jam sehari.
ADVERTISEMENT
Aku sudah pernah menegur, begitu pula suamiku. Tapi yang ada, malah kami yang kena omelan. Kayaknya makin tua, ibu mertua juga makin sensitif.
“Ya kan kalian tahu, ibu nggak dengar kalau suara TV-nya pelan. Apa ibu emang nggak boleh nonton TV?”
“Ya, boleh Bu. Tapi anakku lagi tidur. Dikecilin volume-nya dikit aja,” pintaku.
“Lagi pula ibu kan udah punya alat bantu dengar. Pake itu aja daripada TV-nya dikencengin. Kedengaran sampe luar rumah lho, Bu. Udah malam juga,” jelas suamiku.
“Nggak nyaman kalau pakai alat bantu dengar. Udah lah kalau kalian nggak senang ibu di sini,” katanya ketus sambil melengos dan berjalan ke kamarnya.
Dok: Giphy
Inilah yang sering terjadi. Padahal kami bermaksud menegur halus, tapi malah jadi drama karena ibu tersinggung. Kalau sudah begitu, ibu mertuanya biasanya akan ngambek sampai tiga hari. Kami akhirnya yang repot merayu ini-itu agar ibu mertua mau keluar kamar dan makan. Rasanya seperti punya dua anak kecil di rumah.
ADVERTISEMENT
Sebelum menikah dulu, aku membayangkan akan punya ibu mertua yang asyik dan menyenangkan. Bisa dijadikan teman curhat, cerita macam-macam. Tapi kenyataannya, aku ngomong A, ibu mertua dengarnya H.
Mana bisa curhat kalau gitu? (sam)
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Celia? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua? Kirim email aja! Ke: [email protected]