Konten dari Pengguna

Harapan pada Debat Cawapres Kedua dalam Membangun Ketahanan Abad Milenium

Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Malang melintang di dunia perbankan sejak tahun 1990, dan 15 tahun diantaranya bergabung dengan sebuah Bank Syariah terbesar di Indonesia yang merupakan grup perbankan papan atas, membuat Merza siap sharing knowledge dan experience-nya.
21 Januari 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Debat. Foto: Pictrider/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Debat. Foto: Pictrider/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak awal milenium 2000, dunia telah berhadapan dengan gelombang gangguan yang meresahkan masyarakat, menghantui perekonomian, dan mengejutkan ekosistem bumi.
ADVERTISEMENT
Evolusi ketiganya berkembang secara unik, menyisakan banyak pertanyaan tentang kompleksitas dampak yang terus berlanjut. Dalam sorotan ini, manajemen risiko menjadi pusat perhatian, mengalami transformasi untuk menyesuaikan diri dengan era ketidakpastian.
Pemahaman mendalam tentang perubahan lingkungan memicu transformasi dalam praktik manajemen risiko. Ini bukan hanya tentang mengidentifikasi dan mengelola risiko saat ini, tetapi juga mengadaptasi diri untuk mengantisipasi tantangan masa depan. Pemikiran baru ini menekankan pentingnya fleksibilitas, proaktivitas, dan inovasi dalam mengelola ketidakpastian.
Konsorsium Ketahanan Forum Ekonomi Dunia menjadi wadah kolaboratif yang penting dalam merespons ketidakpastian global. Dipimpin oleh pemimpin dari sektor publik dan swasta, konsorsium ini berfungsi sebagai kekuatan bersatu untuk membangun ketahanan global. Tidak hanya sekadar menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga menyatukan pemikiran dan sumber daya sektor-sektor berbeda untuk menciptakan solusi terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Komitmennya tidak hanya pada ketahanan sektoral, melainkan pada ketahanan holistik. Artinya, tidak hanya mencari solusi individu untuk masalah yang ada, tetapi juga memahami keterkaitan antarberbagai isu. Mereka mengakui bahwa ketahanan sesungguhnya memerlukan pendekatan yang menyeluruh, melibatkan sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Agenda Ketahanan: Tantangan Spesifik dan Keterkaitan Tema

Agenda ketahanan tidak bisa lagi bersifat sektoral atau terisolasi. Keberhasilannya terletak pada kemampuannya untuk memecahkan tantangan spesifik yang dihadapi oleh masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Ini mencakup identifikasi masalah khusus dan pengembangan strategi yang relevan untuk mengatasi mereka. Misalnya, dalam menghadapi ketidaksetaraan ekonomi, agenda harus mencakup inisiatif untuk menciptakan peluang ekonomi yang adil.
Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa tantangan-tantangan ini tidak berdiri sendiri. Keterkaitan antar berbagai isu memerlukan pendekatan terkoordinasi yang memahami implikasi satu isu terhadap isu lainnya. Misalnya, upaya untuk mengatasi perubahan iklim perlu mempertimbangkan dampaknya pada ketahanan pangan dan sumber daya air.
ADVERTISEMENT
Pemilihan ketujuh tema ketahanan dalam rencana debat Cawapres malam ini, termasuk Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, dan Masyarakat Adat, menunjukkan penekanan pada aspek-aspek kritis. Setiap tema tidak hanya dianggap sebagai masalah terpisah, tetapi sebagai bagian dari jaringan kompleks tantangan dan peluang yang harus diatasi.
Dalam Debat Cawapres 2024, calon cawapres harus menghadirkan visi yang jelas tentang bagaimana mereka melihat prioritas utama, seperti Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, dan Masyarakat Adat. Ini bukan hanya tentang menyebutkan masalah, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana mereka bermaksud menghadapinya.
Masyarakat mengharapkan bukan hanya pidato retoris, tetapi solusi konkret dan terukur. Calon cawapres harus menguraikan strategi dan program yang akan mereka implementasikan untuk mengatasi tantangan-tantangan kritis. Pengukuran keberhasilan dan langkah-langkah jangka pendek dan panjang harus dijelaskan dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Visi dan solusi yang disajikan harus sesuai dengan konteks dan kompleksitas tantangan di Indonesia. Calon cawapres perlu menunjukkan pemahaman mendalam tentang masalah-masalah tersebut dan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika yang terus berubah.

Kolaborasi dan Inovasi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Sejalan dengan dinamika abad milenium yang penuh kompleksitas, kolaborasi lintas sektor dan inovasi menjadi landasan kunci untuk menghadapi tantangan yang semakin rumit. Debat Cawapres malam ini akan menjadi momen penting di mana pemimpin masa depan dapat mempresentasikan visi yang membawa Indonesia ke arah masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.
Kolaborasi lintas sektor tidak hanya menjadi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak. Kompleksitas masalah yang dihadapi oleh masyarakat, ekonomi, dan lingkungan memerlukan pemikiran kolektif dan koordinasi terintegrasi. Ketika sektor publik dan swasta bergabung dalam Konsorsium Ketahanan Forum Ekonomi Dunia, mereka membawa kekuatan pendorong untuk merespons tantangan global dengan pendekatan yang terkoordinasi dan terarah.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, inovasi akan menjadi katalis perubahan yang tak terhindarkan dalam menghadapi ketidakpastian abad milenium. Melalui pemikiran baru dalam manajemen risiko dan solusi-solusi yang inovatif, kita dapat menemukan cara baru untuk menjawab pertanyaan lama dan menangani masalah yang semakin rumit. Agenda ketahanan yang diarahkan pada tujuh tema kunci menunjukkan komitmen untuk mengadopsi solusi inovatif dan berkelanjutan.
Debat Cawapres Pemilihan Umum 2024 Kedua akan menjadi panggung penting di mana pemimpin masa depan dapat membentangkan visi mereka. Ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi presentasi konkret tentang bagaimana mereka akan memimpin Indonesia menuju keberlanjutan dan inklusivitas. Calon cawapres perlu menunjukkan keahlian berkolaborasi, kemampuan berinovasi, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan kompleks.
Dengan pemikiran baru, kolaborasi yang efektif, dan inovasi yang berkelanjutan, harapan akan masa depan yang berkelanjutan dan inklusif dapat menjadi kenyataan. Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya melihat masa depan, tetapi juga bertindak sebagai penggerak perubahan. Melalui upaya bersama, kita dapat membentuk masa depan yang lebih baik untuk semua.
ADVERTISEMENT