Konten dari Pengguna

Peluang dan Tantangan Indonesia Menjadi Anggota OECD

Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Malang melintang di dunia perbankan sejak tahun 1990, dan 15 tahun diantaranya bergabung dengan sebuah Bank Syariah terbesar di Indonesia yang merupakan grup perbankan papan atas, membuat Merza siap sharing knowledge dan experience-nya.
29 Februari 2024 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia, dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, tengah menghadapi peluang besar untuk menjadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD= Organisation for Economic Co-operation and Development), sebuah langkah ambisius yang dapat membuka pintu bagi investasi lebih lanjut dan kesepakatan perdagangan yang menguntungkan. Namun, di balik peluang tersebut, juga ada tantangan yang harus dihadapi.
Organisation for Economic Co-operation and Development, sumber gambar: File Merza Gamal
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) adalah sebuah forum unik di mana pemerintah dari 37 negara demokrasi dengan ekonomi berbasis pasar berkolaborasi untuk mengembangkan standar kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selama lebih dari 50 tahun, OECD telah menjadi sumber analisis kebijakan dan data ekonomi berbasis bukti yang dapat diandalkan.
ADVERTISEMENT
Pada akhir Februari ini, Menteri Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menyampaikan keyakinan bahwa Indonesia telah memenuhi standar OECD, termasuk dalam hal perekonomian yang berkeadilan dan anti-korupsi. Dia optimistis bahwa proses aksesi Indonesia dapat diselesaikan dalam waktu 2 hingga 3 tahun.
Namun, proses menjadi anggota OECD tidaklah mudah. Indonesia harus melalui pemeriksaan ketat yang mencakup isu-isu perdagangan, anti-korupsi, dan perubahan iklim untuk memastikan bahwa negara tersebut memenuhi standar OECD. Tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan untuk penyelesaian proses aksesi ini, karena hasilnya bergantung pada kemampuan Indonesia untuk beradaptasi dengan standar OECD.
Jika berhasil, Indonesia akan mendapatkan akses ke jaringan perdagangan dan investasi yang lebih luas, serta memperkuat posisinya dalam tata kelola ekonomi global dan memperluas jangkauan kerjasama internasionalnya.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah ini juga sejalan dengan upaya Indonesia untuk melakukan reformasi dalam berbagai bidang, termasuk tata kelola perusahaan, perpajakan, dan pendidikan. Kerjasama dengan OECD telah membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas undang-undang dan regulasi serta mengadopsi standar internasional yang ditetapkan oleh organisasi tersebut.
Dengan demikian, upaya Indonesia untuk menjadi anggota OECD merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan posisinya dalam tata kelola ekonomi global dan memperluas jangkauan kerjasama internasionalnya. Meskipun tantangan dan pemeriksaan yang ketat menunggu, harapan dan keyakinan Indonesia untuk diterima sebagai anggota OECD menggambarkan tekad negara ini untuk terus bergerak maju dalam arah yang lebih baik.
Kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi anggota OECD tidak hanya sekadar langkah menuju pengakuan internasional, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam perjalanan negara ini menuju pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
ADVERTISEMENT
Dengan memperkuat komitmen terhadap standar OECD, Indonesia menunjukkan tekadnya untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, transparansi, dan keberlanjutan dalam semua aspek kebijakan publiknya. Seiring dengan itu, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota OECD tidak boleh diabaikan.
Dengan kesiapan untuk menghadapi pemeriksaan ketat dan berkomitmen untuk terus melakukan reformasi dalam berbagai sektor, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mencapai standar internasional yang tinggi dan memperkuat peran aktifnya dalam tata kelola ekonomi global.
Dalam pandangan yang lebih luas, keanggotaan Indonesia dalam OECD juga memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif bagi negara-negara anggota lainnya, dengan membawa wawasan unik dan pengalaman dari kawasan Asia Tenggara. Ini menciptakan peluang untuk kolaborasi yang lebih erat dan pertukaran pengetahuan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan mitra-mitra OECD lainnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, perjuangan Indonesia untuk menjadi anggota OECD bukan hanya tentang pencapaian status anggota, tetapi juga tentang memperkuat fondasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, mewujudkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, dan memperluas kemitraan internasional yang saling menguntungkan.
Dengan tekad dan komitmen yang kuat, Indonesia siap menghadapi peluang dan tantangan ini untuk mewujudkan visi masa depan yang lebih makmur dan berkelanjutan bagi bangsa dan masyarakatnya.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)