Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Penuhi Gizi dan Cegah Stunting Anak degan Pembuatan Yoghurt

Messy Martha
Mahasiswa UNDIP Semarang
11 Februari 2023 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Messy Martha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerahan sampel yoghurt dan poster infografis kepada Ibu-ibu Desa Sranten
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan sampel yoghurt dan poster infografis kepada Ibu-ibu Desa Sranten
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan program pengembangan pengolahan produk olahan susu menjadi yoghurt dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2023 yang berlokasi di Balai Desa Sranten. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah masyarakat Desa Sranten dan Ibu- ibu PKK desa.
ADVERTISEMENT
Adapun hal yang melatarbelakangi diadakannya program ini adalah karena minimnya pengetahuan masyarakat Desa Sranten akan pengolahan susu menjadi yoghurt. Dan masih ditemukannya beberapa masalah kasus kesehatan pada saat mengikuti kegiatan Pos Kesehatan (Poskes) yaitu seperti kasus stunting pada anak, dan beberapa masalah seperti kolestrol, asam urat, dan gula darah yang berlebihan pada orang tua
Messy Martha Rini--mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro—berhasil menemukan suatu inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni megolah susu segar menjadi yoghurt melalui proses fermentasi. Pembuatan yoghurt ini juga cukup mudah untuk dilakukan dan hanya membutuhkan waktu yang singkat. Selain itu juga, dengan membuat yoghurt sendiri juga akan menghemat biaya apabila dibandingkan dengan pembelian yoghurt yang sudah jadi seperti yang dijual pada minimarket.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan yoghurt yang cukup sederhana ini juga memerlukan peralatan dan bahan yang mudah untuk ditemukan juga. Adapun peralatan yang dibutuhkan yaitu kompor, panci, sendok, toples (wadah), dan kain. Sedangkan untuk bahan yang diperlukan hanya susu segar, gula, dan biokul sebagai bibit yoghurt.
Proses pembuatan yoghurt diawali dengan proses pensterilan susu dengan pemanasan 250 mL susu segar selama 10 menit pada temperatur 60-70⁰C atau sampai hangat-hangat kuku. Tambahkan gula sesuai selera. Penambahan gula bersifat opsional jadi apabila tidak ingin yoghurt manis, maka tidak perlu penambahan gula. Kemudian dinginkan susu pada suhu ruang, dan tambahkan bibit yoghurt (biokul) sebanyak 2 sendok makan, lalu tuang dalam wadah. Tutup wadah dengan rapat dan tutup dengan kain untuk menjaga temperaturnya. Setelah itu fermentasikan pada suhu ruang selama 12-24 jam. Yoghurt yang berhasil ditandai dengan teksturnya yang mengental dan rasanya yang berubah menjadi asam.
Diskusi bersama Ibu-ibu Desa Sranten terkait dengan pembuatan yoghurt
Dalam pelaksanaan program dengan metode demonstrasi dan sosialisasi yang dilakukan, partisipan yang hadir mengikuti dengan baik dan turut serta dalam membantu praktik pembuatan yoghurt dari susu segar. Selain itu, partisipan juga aktif dalam sesi diskusi dengan beberapa hal terkait perbandingan bahan yang digunakan, jenis yoghurt apa saja yang dapat digunakan sebagai bibit, dan apa saja manfaat dari yoghurt tersebut. Dan Messy berusaha menjelaskan untuk perbandingan yang digunakan adalah susu segar sebanyak 250 mL, bibit yoghurt 2 sendok makan, dan gula 1-3 sendok makan (opsional). Untuk jenis yoghurt yang dapat digunakan yaitu dapat menggunakan yoghurt merk apa saja asal yoghurt tersebut bersifat plain, namun untuk yoghurt yang lebih sering digunakan sebagai bibit adalah biokul. Dan untuk manfaat dari yoghurt sendiri Messy berusaha menjalaskan manfaatnya untuk memperlancar pencernaan, meningkatkan produksi vitamin B, menyeimbangkan gula darah, memperkuat tulang, dan menurunkandarah tinggi.
ADVERTISEMENT
Harapan yang diinginkan dengan dilangsungkannya sosialisasi dan demonstrasi pengolahan susu segar mnjadi yoghurt yaitu, masalah Kesehatan di Desa Sranten dapat mengalami peningkatan perbaikan, seperti gizi anak yang semakin terpenuhi, dan berkurang atau hilangnya kasus stunting di desa Sranten, serta normalnya kadar gula darah, dan kolestrol masyarakat desa Sranten lainnya.
Penulis : Messy Martha Rini
Dosen Pembimbing Lapangan:
• Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum
• Dr. Ir. Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon, M.Si. IPM
• Irfan Murtadho Yusuf, S.A.P, MPM