Konten dari Pengguna

Mengatur Rasa dan Kualitas: Manajemen Produksi Bakmi Jakarta Rasya

Mestika Latif
Mahasiswa Universitas Andalas
12 Oktober 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mestika Latif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar satu porsi Bakmi Jakarta Rasya. Sumber: Mestika Latif
zoom-in-whitePerbesar
Gambar satu porsi Bakmi Jakarta Rasya. Sumber: Mestika Latif
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
UMKM yang bernama Bakmi Jakarta Rasya yang terletak di Kampung Tarandam, Pasar Lubuk Alung, Kec. Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat. Usaha bakmi ini baru didirikan pada tahun 2024 sekarang. Usaha bakmi ini dikelola oleh Buk Rayni Novera atau lebih dikenal Buk Evi dan dibantu oleh anaknya Pangeran Rasya Survian.
ADVERTISEMENT
Bakmi merupakan salah satu makanan paling populer di Indonesia yang banyak diminati oleh masyarakat umum. Kepopuleran ini tentu banyak UMKM yang tertarik untuk membuka usaha bakmi, salah satu nya UMKM Bakmi Jakarta Rasya yang terletak di Kab. Padang Pariaman. Dalam membuka usaha ini tentunya memerlukan proses produksi yang efisien untuk memenuhi permintaan pelanggan dan menjaga konsistensi rasa dan kualitasnya.
Pemilik Bakmi Jakarta Rasya ini, Buk Evi memastikan kualitas produknya dengan memilih bahan baku yang berkualitas di tempat langganannya yang sudah terjamin dan terpercaya dalam memastikan semua bahan dalam pembuatan bakminya yang terbaik, mulai dari mie, daging, dan sayur-sayurannya yang segar. “Saya memastikan kualitas produk dengan memilih bahan baku yang berkualitas dan tentu saja bahan baku tersebut saya dapatkan dari langganan”, ungkap Buk Evi saat ditemui di kedainya. “Saya juga memastikan kualitas pada produk bakmi dengan membuatnya sebaik mungkin dengan cara memperhatihan tekstur mienya, kesegaran ayamnya, kesegaran sayur-sayurannya, dan lainnya”, tambah Buk Evi.
ADVERTISEMENT
Dalam pembuatan bakmi ini, tak hanya memperhatikan kualitas dari produksinya tetapi juga memperhatikan kebersihan makanan. Proses pembuatan bakmi dilakukan setiap hari sehingga perlu memperhatikan kebersihan makanan bakmi tersebut. “Saya membersihkan meja setelah digunakan oleh pelanggan sebelumnya dan mencuci bersih mangkok bekas setelah digunakan pelanggan sebelumnya”, ujar Rasya.
Dalam membuat satu porsi mangkok bakmi pemilik membutuhkan waktu 10-15 menit. Pemilik mengoptimalkan pesanan dalam porsi yang banyak dengan mengerjakannya sekaligus agar pelanggan tidak terlalu lama menunggu. “ Saya biasanya dalam membuat satu porsi mie sekitar 10 hingga 15 menit”, ujar Buk Evi. “Pada saat pemesanan dalam porsi yang banyak, saya memasukkan mie sekaligus ke dalam rebusan air dan mengerjakan hal yang selanjutnya seperti menyediakan mangkok, memotong sayur-sayur, dan menyediakan ayam sehingga saya dapat mengoptimalkan waktu dan pelanggan tidak terlalu lama menunggu”, tambah Buk Evi.
ADVERTISEMENT
Dalam meningkatkan efisiensi rencana pengembangan untuk ke depannya pemilik berencana membuat menu baru dan akan membuat inovasi baru. Bakmi yang biasanya dibuat dengan pangsit dan bakso akan di inovasikan dengan toping-toping lain yang lebih menarik.
Mestika Latif, mahasiswa Universitas Andalas