Konten dari Pengguna

Transformasi Kreatif: Bagaimana Universitas Membantu Mahasiswa Menjadi Pengusaha

Meyda Surya Utami
Mahasiswa Aktif Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
14 Maret 2024 6:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meyda Surya Utami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mahasiswa belajar bisnis (sumber:https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mahasiswa belajar bisnis (sumber:https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Gambaran umum kewirausahaan di Indonesia masih menunjukkan tingkat yang rendah, sebagaimana diindikasikan oleh Global Entrepreneurship Index 2017 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-90 dari 137 negara. Rasio wirausaha di Indonesia hanya sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk, jauh di bawah standar internasional yang dibutuhkan untuk mencapai status negara maju. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mendorong pertumbuhan wirausaha, khususnya dalam industri kecil dan menengah (IKM), dengan target meningkatkan rasio wirausaha yang lebih tinggi. Selain itu, pemerintah juga fokus pada pengembangan kewirausahaan berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar domestik dan juga untuk mendukung pertumbuhan ekspor.
ADVERTISEMENT
Mengenalkan pentingnya kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi menjadi krusial dalam membangun karakter, pola pikir, dan perilaku wirausaha yang selalu kreatif. Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi memiliki tujuan yang jelas, seperti menciptakan lapangan kerja bagi mahasiswa atau lulusannya, mengatasi tingkat pengangguran, memanfaatkan sumber daya yang ada, serta membentuk wirausaha yang kreatif dan inovatif. Mahasiswa yang menerima pendidikan kewirausahaan akan mendapatkan manfaat berlipat, mulai dari membangun karakter wirausaha, memperkaya pengalaman dalam mengembangkan bisnis plan, hingga memperkaya kreativitas dan inovasi. Selain itu, pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan, seperti mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan pertumbuhan usaha kecil menengah, dan membangun budaya kewirausahaan yang kuat. Dengan demikian, melalui proses pendidikan yang berprinsip pada keberpihakan dan pemberdayaan masyarakat, upaya untuk mendorong peningkatan pertumbuhan usaha kecil menengah dapat terwujud secara optimal.
ADVERTISEMENT
Universitas memainkan peran penting dalam membangun budaya kewirausahaan dengan menginisiasi berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk mendorong kreativitas dan inovasi di antara mahasiswa. Program tersebut meliputi pengembangan budaya kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi, kurikulum wirausaha yang terintegrasi dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi, serta penyelenggaraan seminar dan pelatihan untuk memperkuat kreativitas dan kolaborasi dalam berwirausaha. Selain itu, universitas juga mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui program-program yang bertujuan untuk memupuk budaya kewirausahaan. Langkah-langkah ini, termasuk pembentukan konsorsium tim nasional yang dipimpin oleh universitas atau institusi akademik, memiliki tujuan untuk membangkitkan semangat dan pemahaman pada diri sendiri terlebih dahulu, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan budaya kewirausahaan yang dinamis dan memanfaatkan kreativitas serta jaringan dalam menjalankan usaha.
ADVERTISEMENT
Kurikulum universitas mengintegrasikan pelajaran kewirausahaan dengan mempergunakan kurikulum kewirausahaan sebagai landasan untuk mencapai tujuan pendidikan kewirausahaan. Sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan berimbang ditetapkan untuk menentukan materi yang diajarkan dalam kurikulum tersebut. Pengembangan kurikulum ini melibatkan integrasi materi kewirausahaan ke dalam setiap kegiatan pembelajaran, dengan orientasi pada tindakan yang nyata. Lebih dari 50 persen waktu dalam program pendidikan ini dihabiskan untuk melakukan penelitian praktis, mengevaluasi sumber daya yang ada, serta belajar dari pengusaha yang telah sukses. Dengan demikian, kurikulum universitas secara komprehensif mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk merintis bisnis dan menjadi wirausahawan yang sukses di masa depan.
Universitas memfasilitasi koneksi antara mahasiswa dan pemangku kepentingan industri melalui sejumlah program dan inisiatif yang dirancang untuk mempererat hubungan antara kedua belah pihak. Kemitraan kampus dan industri dibangun untuk memastikan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri saat ini, dengan menyediakan peluang seperti magang, kunjungan industri, dan proyek kolaboratif. Selain itu, universitas membangun ekosistem kewirausahaan di kampus yang memberikan fasilitas dan akses kepada mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide bisnis mereka dan menerima bimbingan dari para profesional yang berpengalaman. Melalui unit kerjasama institusi, universitas juga menghubungkan mahasiswa dengan pemangku kepentingan bisnis, sementara kegiatan kewirausahaan juga membantu memperluas jaringan profesional mahasiswa dan memperoleh pengalaman praktis yang berharga. Dengan demikian, melalui kolaborasi dengan industri, universitas memainkan peran penting dalam membantu mahasiswa memahami dunia kerja, mengembangkan keterampilan yang relevan, dan membangun jaringan yang berharga untuk masa depan mereka.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang berusaha mengembangkan bisnis mereka sering menghadapi sejumlah tantangan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memulai dan menjalankan bisnis dengan sukses. Tantangan tersebut meliputi kurangnya pengetahuan tentang jenis bisnis yang dijalani, keterbatasan waktu karena tuntutan pekerjaan lain, kekurangan ide baru, keterbatasan modal, dan kebutuhan akan tim pengelola. Untuk membantu mahasiswa mengatasi hambatan ini, universitas menerapkan sejumlah solusi. Mereka mengajar mahasiswa tentang berbagai jenis bisnis dan manajemen waktu, memberikan pelatihan tentang pengembangan ide kreatif, mengajarkan manajemen modal, serta memberikan pengetahuan tentang pentingnya memiliki tim pengelola yang solid. Dengan demikian, universitas tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam memulai bisnis mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bawah gambaran kewirausahaan di Indonesia menunjukkan bahwa masih terdapat tantangan besar yang perlu diatasi untuk meningkatkan tingkat kewirausahaan dan pertumbuhan usaha. Meskipun pemerintah telah melakukan upaya untuk mendorong pertumbuhan wirausaha, seperti fokus pada industri kecil dan menengah (IKM) serta pengembangan kewirausahaan berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), masih diperlukan langkah-langkah lebih lanjut untuk mengatasi tantangan seperti kurangnya pengetahuan tentang bisnis, keterbatasan waktu, kekurangan ide baru, keterbatasan modal, dan kebutuhan akan tim pengelola. Universitas memainkan peran penting dalam menanggapi tantangan ini dengan mengintegrasikan pelajaran kewirausahaan ke dalam kurikulum, membangun budaya kewirausahaan di lingkungan kampus, memfasilitasi koneksi antara mahasiswa dan industri, serta memberikan solusi praktis untuk membantu mahasiswa mengatasi hambatan dalam mengembangkan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian, kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan sektor industri menjadi kunci dalam membuka peluang dan mendukung pertumbuhan kewirausahaan yang berkelanjutan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meyda Surya Utami, mahasiswa program studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.