Konten dari Pengguna

Ada Dosa Dalam Bahasa Bicara Kita

Meylina Indriani
Cool-yeah Mahasiswa, Universitas Pamulang
19 Oktober 2021 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meylina Indriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi marah. Shutterstock/Photo Africa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi marah. Shutterstock/Photo Africa
ADVERTISEMENT
Pada zaman revolusi digital 4.0 sekarang ini, banyak sekali bermunculan kata-kata kasar yang dianggap keren dan gaul, padahal kalau diucapkan hal tersebut bisa menjadi sebuah dosa.
ADVERTISEMENT
Pernahkah anda mendengar ucapan-ucapan T*I, nama hewan, serta istilah kasar lainnya yang tidak pantas didengar atau diucapkan dalam kehidupan sehari-hari? Atau sering kali terdengar lewat sosial media? Untuk saya sendiri hal itu sudah sangat lumrah di dengar pada anak zaman sekarang anak milenial. Bahkan perkembangan kata kasar semakin banyak dan bertambah di zaman yang terbilang modern ini.
Berbicara kata kasar cenderung berkaitan erat dengan lingkungan disekitarnya. Jika ia tinggal pada lingkungan yang terbiasa mendengar atau berbicara kata kasar, maka pasti ia akan terbiasa berkata kasar. Sebaliknya, jika tinggal pada lingkungan yang baik tutur kata yang diucapkan pun pasti akan baik.
Menurut pandangan islam, berkata kasar merupakan suatu hal yang sangat dilarang oleh Allah swt. Allah melarang umatnya untuk tidak berkata kasar, keji, kotor atau yang dapat menyakiti hati orang lain.
ADVERTISEMENT
Faktor-Faktor Penyebab Berkata Kasar
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang berkata kasar. Pertama, sebagai ekspresi dari segala bentuk ketidaksenangan, kebencian, atau ketidakpuasannya terhadap situasi yang tengah dihadapinya. Selanjutnya, sebagai bentuk kebanggaan bagi seseorang karena merasa sudah dewasa. Dan ingin mendapat pengakuan dari kelompok temannya karena merasa satu frekuensi (satu aliran) yang terpandang gaul dan berani.
Bagaimana Dampak Dari Berbicara Kasar ?
Dampak seseorang yang terbiasa berkata kasar akan cenderung berperilaku tergesa-gesa (tidak sabaran), selalu emosian, keras kepala dan krisis percaya diri, karena ia membutuhkan sebuah pelampiasan agar merasa percaya diri.
Lalu apakah berkata kasar pantas digunakan? Tentu saja tidak. Karena itu merupakan suatu hal negatif yang dapat menunjukkan betapa lemahnya kualitas diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Sebagai seseorang yang berpendidikan sudah seharusnya kita tidak berkata kasar dalam berbicara. Gunakan bahasa baik yang benar, banyak sekali bahasa yang indah kalau kita ingin cari tahu lebih dalam. Dan berpikirlah dahulu sebelum berbicara, jangan bicara dahulu lalu berpikir.
Jadi, mari kita sebagai generasi muda milenial, generasi penerus bangsa dan agent of change, menjaga bahasa nasional kita sesuai dengan yang diajarkan KBBI, janganlah kita merusak suatu bangsa hanya karena bahasa, karena bahasa Indonesia merupakan identitas nasional negara kita.