Konten dari Pengguna

Mengapa Agama Dapat Berperan Mengatasi Pemanasan Global?

Meysha Qurattul Ain
saya adalah mahasiswa uin jakarta, saya suka dengan nct
3 Desember 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meysha Qurattul Ain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ini dibuat oleh: Yasir Gürbüz. https://www.pexels.com/id-id/foto/pemandangan-lanskap-lansekap-orang-orang-12765598/
zoom-in-whitePerbesar
Foto ini dibuat oleh: Yasir Gürbüz. https://www.pexels.com/id-id/foto/pemandangan-lanskap-lansekap-orang-orang-12765598/
ADVERTISEMENT
Di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak pemanasan global, banyak komunitas keagamaan di seluruh dunia mulai berperan aktif dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Di Indonesia, yang dikenal dengan keragaman agama dan budaya, inisiatif seperti Green Hajj muncul sebagai contoh nyata bagaimana agama dapat menjadi pendorong perubahan positif. Melalui program ini, jemaah haji diajarkan untuk mengelola sampah dan meminimalkan jejak karbon mereka selama perjalanan ibadah. Cerita-cerita serupa dari berbagai agama menunjukkan bahwa banyak pengikutnya terinspirasi untuk menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut data yang dirilis oleh Pew Research Center, lebih dari 6 miliar orang di dunia mengidentifikasi diri sebagai pemeluk agama, yang berarti sekitar 85% dari total populasi global. Angka ini menunjukkan potensi besar bagi agama untuk mempengaruhi perilaku masyarakat dalam konteks lingkungan. Forum diskusi yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia menyebutkan bahwa agama memiliki konstituen yang jelas dan nyata, sehingga dapat menjadi kekuatan dalam mendukung tindakan ramah lingkungan2. Selain itu, banyak kitab suci dari berbagai agama mengandung ajaran yang menekankan perlunya menjaga alam, seperti dalam Al-Qur'an dan Injil yang mengajak pengikutnya untuk berperilaku ramah lingkungan.
Peran agama dalam mengatasi pemanasan global dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, pengaruh moral: Agama memberikan dasar moral yang kuat bagi pengikutnya untuk bertindak demi kebaikan lingkungan. Misalnya, ajaran tentang tanggung jawab sebagai khalifah di bumi dalam Islam mendorong umat untuk menjaga keseimbangan alam. Kedua, mobilisasi komunitas: Tempat ibadah sering kali menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan lingkungan, di mana komunitas dapat berkumpul untuk merencanakan aksi-aksi konkret seperti penanaman pohon atau pengurangan sampah plastik. Ketiga, pendidikan dan kesadaran: Agama dapat berfungsi sebagai platform untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya keberlanjutan dan dampak negatif dari pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan saya, peran agama dalam mengatasi pemanasan global sangatlah krusial. Dengan jumlah pengikut yang besar dan pengaruh moral yang kuat, agama memiliki kemampuan unik untuk membentuk perilaku masyarakat secara luas. Namun, untuk mencapai efektivitas maksimal, diperlukan sinergi antara lembaga keagamaan dan pemerintah serta organisasi non-pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang mendukung keberlanjutan. Selain itu, penting bagi pemimpin agama untuk secara aktif menyuarakan isu-isu lingkungan dalam khotbah dan ajaran mereka agar pesan tersebut dapat menjangkau lebih banyak orang. Jika semua elemen ini bersatu, kita dapat berharap untuk melihat perubahan signifikan dalam upaya mitigasi pemanasan global melalui lensa spiritualitas dan tanggung jawab bersama.