Konten dari Pengguna

Teman Korek

Muhammad Habibullah
Seorang Mahasiswa UIN Jakarta
2 Agustus 2023 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Habibullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/matahari-terbenam-laki-laki-siluet-1807524/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/matahari-terbenam-laki-laki-siluet-1807524/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap kehidupan pasti mengalami pertemuan dan perpisahan, dua peristiwa yang bisa menyenangkan atau menyedihkan. Salah satu contoh pertemuan yang menyenangkan adalah perpisahan setelah lulus SMA. Sebelum kuliah, pasti ada perpisahan di SMA yang meninggalkan segala kenangan indah bersama teman, guru, dan seluruh lingkungan yang pernah kita alami.
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang terlintas dalam pikiran, seakan-akan peristiwa itu berlangsung begitu cepat, dan hati tidak rela untuk mengenang, apalagi untuk melupakan. Setiap kali menghadapi masalah, selalu terbayang untuk kembali menjadi siswa SMA yang berangkat dari rumah dengan seragam putih abu-abu setiap Senin dan Selasa.
Namun, semua itu hanya kenangan yang tidak bisa diulang kembali, seperti air dan minyak. Saat ini, sebaiknya kita fokus pada bagaimana kita bisa melihat baik dan buruknya masa lalu sebagai jembatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pertemuan-pertemuan di masa lalu harus bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain, agar setiap hembusan napas memiliki makna yang lebih mendalam.
Untuk peristiwa yang menyenangkan, penulis ingin berbagi pengalaman dengan sahabat karibnya. Ketika berbicara tentang sahabat, setiap orang pasti memiliki kenangan pertama kali bertemu dengan sahabatnya.
ADVERTISEMENT
Banyak momen yang bisa diingat dan bahkan membuat kita bernostalgia ketika mengingatnya. Pertemuan dengan sahabat bisa menghadirkan kejadian lucu, menyenangkan, namun terkadang juga menyebabkan kesal.
Salah satu kisah yang ingin penulis bagikan adalah tentang pertemuan dengan sahabat yang melibatkan sebuah korek, dan dari situlah terinspirasi untuk membuat cerita yang berjudul "TEMAN KOREK".
https://pixabay.com/id/photos/anak-muda-kelompok-teman-teman-3575167/
Semuanya bermula saat kami berkumpul di sebuah warung kopi bersama teman-teman sekelas yang masih belum saling kenal dengan baik. Tiba-tiba, salah seorang teman bertanya, "ini korek punya siapa ya?" mendengar pertanyaan itu, kami semua terkejut dan bingung karena tidak ada yang tahu pemilik sebenarnya.
Beberapa menit kemudian, ada salah seorang dari kami yang berpendapat, "mungkin milik Bisma, karena dia yang tadi pulang lebih awal." entah kenapa, saat itu penulis merasa terdorong untuk menghubungi Bisma guna memastikan apakah korek tersebut memang miliknya. Setelah mendapat balasan dari Bisma, benar korek itu adalah miliknya dan dia meminta agar korek itu disimpan dulu untuk diambil nanti di kelas.
ADVERTISEMENT
Setelah peristiwa itu, penulis dan Bisma menjalin persahabatan yang baik. Bahkan beberapa teman berkomentar bahwa kami berdua seperti kucing dan tikus, yang selalu menjauhi namun tetap muncul bersama dalam setiap peristiwa.
Meskipun ceritanya singkat, namun peristiwa itu sangat berkesan bagi penulis sebagai awal dari pertemuan kami. Semoga persahabatan yang kita bangun dengan sahabat dekat bisa menjadi penopang kesuksesan dalam kehidupan ini, baik di dunia maupun di akhirat.
Ilustrasi korek api Foto: Shutterstock