Konten dari Pengguna

Apakah Kebaikan yang Kita Dapatkan Altruis atau Egois?

Muhammad Hanif Annabawi
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
25 November 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Hanif Annabawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabay
Pernahkah suatu saat kalian berpikir, apakah kebaikan yang diberikan orang lain murni ingin berbuat baik atau malah ingin mendapatkan imbalan atas kebaikan yang telah diperbuat kepada kita. Kebaikan seharusnya dilandasi dengan rasa tanpa pamrih, dimana adanya rasa tanpa membutuhkan imbalan atas kebaikan yang telah kita perbuat. Tetapi pastinya kita pernah mengalami setelah mendapat bantuan oleh teman kita dan ketika kita tidak dapat membantu dia, dia mengungkit apa saja bantuan yang telah ia perbuat ke kita. Nah, hal tersebut dinamakan kebaikan egois, kemudian apa yang dimaksud dengan kebaikan altruis dan egois itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Auguste Comte, altruisme berasal dari kata “alter” yang memiliki arti “orang lain”. Secara bahasa altruisme adalah perilaku yang berorientasi pada kebaikan orang lain. Auguste Comte membagi kebaikan menjadi dua, yaitu kebaikan altruis dan juga egois. Kebaikan egois bertujuan untuk mencari manfaat dari orang yang ditolong, sedangkan kebaikan altruis adalah kebaikan yang ditujukan semata-mata untuk kebaikan orang tersebut.
Adapun hal yang melatarbelakangi kebaikan altruis itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Eisenberg dan Miller (1987), perilaku sukarela dengan maksud untuk memberi manfaat bagi orang lain dimana tidak dilakukan dengan adanya harapan menerima imbalan. Contoh dari perilaku kebaikan altruis itu sendiri, seperti pada saat kita membantu teman yang sedang mengalami kesulitan dan setelah kita membantu mereka kita tidak mengharapkan imbalan atas bantuan yang telah kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Perilaku altruistik bisa dibilang biasanya muncul sendiri, tetapi ternyata perilaku altruistik ini bisa dibentuk atau dibiasakan. Menurut Pribanto (1999), ada tiga cara dalam membentuk perilaku altruistik, yaitu :
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui bagaimana cara untuk menumbuhkan atau membiasakan perilaku altruis, ternyata terdapat tahapan dalam perilaku altruis yang dikemukakan oleh Latene dan Darley, yaitu :
ADVERTISEMENT
Nah, setelah mengetahui bahwa dalam perilaku altruis terdapat prosesnya, perilaku altruispun memiliki manfaat dan juga kerugian. Manfaat dari perilaku altruisme ini dikemukakan melalui perspektif intensionalis, dimana setelah melakukan kebaikan altruis maka kita akan merasa lebih baik. Adapun kerugian dari perilaku altruisme ini dikemukakan melalui perspektif konsekuensialis yang beranggapan bahwa kerugian dari perilaku altruis adalah kita yang mengorbankan waktu dan energi kita untuk membantu seseorang yang akhirnya manfaatnya tidak bisa kita rasakan.
Ternyata terdapat kerugian yang didapatkan karena melakukan perilaku altruis itu sendiri, lalu bagaimana karakteristik orang yang memiliki perilaku altruis. Menurut Myers (2012) terdapat karakteristik orang yang memiliki perilaku altruis, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Jadi, kebaikan altruis atau kebaikan tanpa pamrih yang dilatarbelakangi memberi manfaat pada orang lain ini bisa dimunculkan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif. Perasaan altruis ini pula memiliki tahapan-tahapan sebelum bertindak. Tetapi walaupun perilaku altruis ini dinilai perilaku yang positif , namun menurut perspektif konsekuensialis terdapat kerugian yang diperoleh dari melakukan perilaku tersebut. Orang yang memiliki perilaku altruis tentunya akan berperilaku berbeda dibandingkan orang lainnya yang membuatnya memiliki karakteristik yang khas.
Referensi
Mareta , G. D. (2020). Skripsi 2.pdf - Raden Intan repository. Raden Intan Repository . http://repository.radenintan.ac.id/10624/1/SKRIPSI%202.pdf
Pfattheicher, S., Nielsen, Y. A., & Thielmann, I. (2021). Prosocial Behavior and Altruism: A Review of Concepts and Definitions. https://doi.org/10.31234/osf.io/je52n
ADVERTISEMENT
Andromeda, Satria, & Prihartanti , N. (2014). Hubungan Antara Empati Dengan Perilaku Altruisme Pada Karang Taruna Desa Pakang.