Konten dari Pengguna

Tiga Capres dan Pertanian Indonesia

mhendrayani
Pranata Humas di BIRO HIP Kementan
5 Mei 2023 10:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari mhendrayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi petani gunakan cangkul. Foto: Dian Muliana/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani gunakan cangkul. Foto: Dian Muliana/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam hitungan bulan, kita masyarakat Indonesia akan segera memasuki pesta demokrasi yang diadakan setiap lima tahun sekali yaitu pada bulan Februari tahun 2024. Rakyat Indonesia akan memilih siapa presiden yang akan memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Saat ini ada tiga nama calon presiden yang telah dideklarasikan, yaitu Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketiga nama ini adalah putra putra terbaik bangsa Indonesia yang sarat pengalaman dan telah teruji menjadi pemimpin.
Anies Baswedan pernah menjabat Menteri Pendidikan di era Presiden Jokowi 2014-2016 dan baru saja menyelesaikan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022. Prabowo Subianto saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan serta Ganjar Pranowo yang masih menjabat sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah.
Uniknya, ketiga kontestan yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2024-2029, memiliki kepedulian dan komitmen di sektor pertanian.
Petani beraktivitas di persawahan Desa Puca, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/1/2022) Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
Bagi Anies, letak Jakarta sebagai ibu kota negara, pusat ekonomi nasional dan bukan daerah sentral produksi pertanian, tidak menyurutkan komitmen pemerintah provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam mendukung sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan lahan bukan alasan pertanian tidak dapat berkembang di perkotaan, justru makin memacu kreativitas bagaimana memanfaatkan ruang dan lahan guna mengembangkan pertanian di perkotaan yang dikenal sebagai urban farming. Konsep ini ternyata mampu menjaring minat kaum milenial di daerah perkotaan menekuni bisnis pertanian.
Menyadari hal tersebut Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan Instruksi Gubernur No. 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pertanian Perkotaan yang bertujuan mendorong partisipasi warga masyarakat dalam memanfaatkan ruang yang ada di sekitarnya untuk urban farming.
Instruksi Gubernur ini juga yang jadi landasan Grand Design pertanian perkotaan tahun 2018-2030 oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu dalam upaya mendukung pertanian perkotaan, Anies Baswedan juga membebaskan pajak bumi dan bangunan bagi lahan yang diperuntukkan bagi pertanian, peternakan dan perikanan.
Petani memperbaiki jaring pelindung padi di persawahan Kelurahan Monjok, Mataram, NTB, Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
Ini tertuang dalam peraturan gubernur DKI Jakarta Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kebijakan Penetapan dan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Tahun 2022. Menurut Anies kebijakan ini diterapkan agar ada aktivitas pemanfaatan lahan kosong untuk kegiatan pertanian.
ADVERTISEMENT
Anies pun menyadari bahwa kebutuhan pangan masyarakat Jakarta khususnya beras 99 persen tergantung dari pasokan daerah penghasil beras. Guna mengantisipasi kebutuhan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan berbagai kabupaten penghasil gabah dengan sistem kontrak lahan guna menjaga stabilitas pasokan pangan ke DKI Jakarta.
Kerja sama ini juga menguntungkan bagi petani pada satu sisi karena kebijakan Pemprov DKI yang berani membeli gabah dengan harga tinggi oleh Anies disebut sebagai utang budi masyarakat kota kepada petani sehingga patut diapresiasi.
Prabowo Subianto pun demikian, sang Jenderal Bintang Tiga Angkatan Darat bukan orang baru di sektor pertanian. setelah pengabdiannya di Angkatan Darat selesai, Prabowo menekuni bisnis keluarga di sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Berbekal pengalaman mengelola bisnis pertanian secara internasional, Prabowo dipercaya menjabat sebagai sebagai ketua umum 2 periode Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dari tahun 2004–2015, dan saat ini dia juga ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina Pemuda Tani Indonesia (PTI) ini bukti komitmen dan kepedulian beliau terhadap pertanian Indonesia.
Berbekal pengalaman sebagai perwira tinggi semasa aktif di angkatan darat, Putra tertua Sumitro Djojohadikusumo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kembali dipercaya oleh Presiden Jokowi sebagai penanggungjawab proyek food estate seluas 178 ribu hektare di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Pengembangan Food estate atau lumbung pangan nasional bertujuan menciptakan kawasan pangan terintegrasi meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan.
Sama halnya dengan kedua kontestan capres tahun 2024-2029, Ganjar Pranowo yang saat ini memasuki periode kedua sebagai Gubernur Jawa Tengah pernah jadi Anggota DPR periode 2004-2009 dan ditempatkan di Komisi IV yang membidangi pertanian, memiliki komitmen dalam pengembangan pertanian.
com-Padi menguning di sebuah sawah di Desa Kolam Kiri Dalam, Barambai. Kini, bertani di lahan sawah rawa di Kokida sudah jauh lebih mudah bagi masyarakat setempat. Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
Ganjar Pranowo juga dikenal sebagai pencetus Kartu Tani di Jawa Tengah, dari 2,8 juta petani di Jawa Tengah, sudah 2,5 juta petani yang memegang kartu tani. Keberhasilan Jawa Tengah dalam mengelola Kartu Tani diapresiasi oleh pemerintah dan menjadikan Kartu Tani sebagai program nasional.
ADVERTISEMENT
Selain berfungsi sebagai pemberian pupuk bersubsidi, manfaat kartu tani mampu mendata jumlah petani, jenis komoditas, dan lokasi tanam sehingga kekuatan sebenarnya adalah di data yang dapat digunakan untuk menerapkan kebijakan pemerintah di sektor pertanian.
Guna meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Tengah, Ganjar juga menggagas Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan sistem resi gudang. Tujuannya, selain mendapat keuntungan dari menjual hasil tanam, petani juga mendapat keuntungan sebagai pemegang saham.
Tentunya masih banyak prestasi-prestasi yang ditoreh oleh ketiga putra putra terbaik bangsa ini di sektor pertanian dan patut kita syukuri.
Siapapun yang terpilih nantinya tidak diragukan lagi kepedulian dan komitmen mereka adalah modal utama mempertahankan ketahanan pangan dan mengantisipasi ancaman krisis pangan pada masa mendatang akibat perubahan iklim global yang ekstrem dan berbagai konflik bersenjata di berbagai belahan dunia yang tidak berkesudahan.
ADVERTISEMENT