Insecure pada Remaja di Media Sosial

Muhamad Rafi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
26 Desember 2021 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Rafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Insecure sering terjadi pada diri seseorang. Media sosial menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang memiliki rasa insecure

Ilustrasi insecure remaja di media sosial. Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi insecure remaja di media sosial. Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak remaja di sekeliling kita mengalami masalah yang ada di dalam dirinya. Masalah tersebut tidak asing untuk didengar, yaitu insecure. Banyak sekali para remaja mengalami insecure, terutama ketika remaja yang menggunakan media sosial. Insecure mempunyai arti ‘tidak aman’, insecure adalah perasaan yang dimiliki seseorang dan merasa bahwa dirinya tidak aman atas segala kekurangan yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Dengan memiliki perasaan tersebut dapat membuat diri seseorang menjadi tidak percaya diri. Biasanya para remaja merasa dirinya tidak aman karena adanya kekurangan, malu, berbuat salah, atau bahkan tidak mampu ketika melakukan sesuatu.
Media sosial ialah cara lain seseorang untuk bergaul secara daring. Di era ini hampir semua orang tidak bisa lepas dengan kehadiran media sosial. Media sosial memudahkan kita untuk bergaul dengan banyak orang. Namun, terkadang media sosial banyak membawa dampak negatif di dalam kehidapan kita. Media sosial dan fisik merupakan faktor yang mempengaruhi insecure di dalam diri seseorang. Biasanya para remaja insecure disebabkan karena tingkat kepercayaan pada dirinya yang terlalu rendah.
Media sosial saat ini mempunyai dampak yang begitu besar terhadap rasa insecure dan kepercayaan diri pada kalangan remaja. Kenapa hal demikian dapat terjadi?, karena para remaja biasanya melihat bahwa berbagai orang yang ditemui di media sosial mempunyai kehidupan yang sempurna, tidak seperti dengan kehidupan mereka pribadi. Para remaja sering kali membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang dilihat di media sosial. Salah satu hal yang paling sering dibanding-bandingkan adalah persoalan fisik.
ADVERTISEMENT
Para remaja dapat berinteraksi di media sosial dengan siapapun, tanpa harus mengenal satu sama lain. Media sosial sering dijadikan sebagai ajang untuk mengunggah foto atau video diri sendiri yang dianggap layak untuk dilihat oleh banyak orang.
Akan tetapi, hal tersebut dijadikan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Banyaknya unggahan di media sosial hanya menunjukkan kesenangan orang lain. Sedikit sekali orang yang mengunggah kesedihannya di media sosial.
Hal tersebut menyebabkan timbulnya kesenjangan pada remaja yang merasa dirinya kurang percaya diri. Belum lagi ketika ada orang yang mengomentari foto atau video yang mengandung hujatan dengan kata-kata yang kotor. Maka, hal tersebut secara tidak langsung menimbulkan rasa insecure.
Cara berhenti agar tidak membanding-bandingkan diri sendiri dengan seseorang di media sosial, yaitu fokus terhadap diri sendiri. Ketika sudah fokus ke diri sendiri, maka kita akan mengetahui apa kelebihan kita. Tetapi, harus diketahui juga apa kekurangan yang kita miliki agar kita bisa perbaiki kekurangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Insecure muncul bukan hanya dari faktor dari luar saja, melainkan adanya faktor dari dalam, yaitu kurangnya rasa mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri adalah rasa syukur atas apa yang kita miliki saat ini. Seseorang juga bisa menggali potensi yang selama ini tidak pernah disadari. Intinya adalah kesadaran diri, dengan kesadaran diri maka akan muncul rasa cinta terhadap diri sendiri.
Terkadang kita lupa bersugesti terhadap diri kita sendiri selalu memikirkan perkataan orang lain. Padahal orang lain belum tentu berkata hal tersebut kepada kita, yang jahat itu adalah isi kepala kita sendiri.
Jadi, ayo mulai sekarang berdamailah dengan diri sendiri terutama terhadap pandangan orang atau omongan orang. Jika kita merasa keren, maka orang lain akan berpikir hal yang sama. Sebaliknya, jika kita merasa jelek, maka orang lain akan berpikir jelek.
ADVERTISEMENT
Sumber
https://kumparan.com/irischauna/pengaruh-media-sosial-terhadap-rasa-insecure-dan-kepercayaan-diri-pada-remaja-1uzNPZUbjdN
https://www.kompasiana.com/buyangdaffa9331/5f4b3fe0d541df1d22571f72/maraknya-kasus-insecurities-di-indonesia