Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Seni Sarkasme dalam Kehidupan Sehari-hari: Tawa di Balik Kritik Tajam
8 Februari 2024 20:39 WIB
Tulisan dari Muhamad Robbani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sarkasme yaitu kata-kata kasar yang sengaja digunakan seseorang untuk menyakiti hati atau perasaan orang lain yang menjadi target tuturannya. Penggunaan sarkasme ini merupakan usaha untuk mengganti kata-kata yang bermakna biasa dengan kata-kata lain yang mengalami penyimpangan makna (kasar). Biasanya ini dilakukan untuk menunjukkan sikap negatif, antara lain sikap jengkel, tidak suka, muak, marah, dan lain sebagainya. Sarkasme, menyelipkan kritik tajam di balik kata-kata manis, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi sosial.
ADVERTISEMENT
Sarkasme sebagai salah satu bentuk ekspresi verbal seringkali diwarnai dengan sarkasme atau kecerdasan, yang bisa terlewatkan jika tidak dicermati. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang elemen terpenting dari sarkasme dan mengapa kita sering menanggapinya dengan tawa. Meskipun sarkasme terdengar tajam, dalam banyak kasus sarkasme berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan kritik atau pendapat tanpa membuat situasi menjadi terlalu tegang. Artikel ini membahas bagaimana sarkasme dapat menjadi alat komunikasi yang efektif ketika membahas topik sensitif.
Dalam media social banyak masyarakat yang mengunakan media social untuk melakukan proses komunikasi terutama pada era digital sekarang. Sarkasme sendiri merupakan gaya bahasa yang mengandung cacian, hinaan serta celaan yang kurang enak didengar serta mengandung kepahitan yang merendahkan status social maupun yang lainnya. Penggunaan kalimat sarkasme sendiri untuk menunjukan eksistensi mereka para netizen, ingin menggunakan kesempatan untuknumpang tenar,meluapkan ekspresi,meluapkan emosi, tidak sukanyadengan para pengguna Instagram dan lain sebagainya. penggunaninternet di Indonesia yang semakin banyak memicu banyaknya paranetizen untuk menggunakan kalimat sarkas dalam kesehariannya dimedia social.
ADVERTISEMENT
Tentu saja seni sarkasme tidak selalu diterima dengan baik. Beberapa orang mungkin menganggap ini tidak sopan atau bahkan menghina. Sarkasme dalam segala bentuknya yang unik masih menjadi bagian integral dari komunikasi kita. Meskipun memahami sarkasme terkadang dianggap sebagai seni rupa, namun hal ini dapat membantu kita membaca konteks dan memperkaya komunikasi. Kami merayakan seni sarkasme, tertawa bersama dan belajar menghargai kecerdasan di balik kata-kata yang tajam.
Muhamad Robbani, Mahasiswa Universitas Pamulang, Sastra Indonesia